Enjoy it guys ~
Dua hari yang lalu...Yeosang memandangi bingkai foto digenggaman nya dengan sorot menyendu.Matanya terfokus pada dua pemuda yang tengah berpose dengan raut bahagia di dalam selembar foto itu,saling melemparkan senyum pada kamera dengan berlatarkan pemandangan pohon sakura.
Fokusnya terpaku pada lengkungan kurva membentuk senyuman indah yang dulunya menjadi favorit Yeosang dan candunya untuk ia lihat setiap hari.
Senyum yang ia rindukan sampai titik terdalam, belenggu kerinduan yang selalu menjeratnya namun tak kunjung ia tuntaskan kerinduan tersebut.Netranya yang berderai air mata,hatinya yang selalu merapalkan doa-doa untuk salah satu orang di foto dengan penuh harap,ia ingin doa nya memutar balikkan ekpektasi saat ini.
Bahwa apa yang terjadi saat ini agar berubah menjadi sebuah mimpi sahaja.
Yeosang ingin egois,menentang kenyataan.Ingatannya bergulir pada dua tahun yang lalu,dimana ia merasakan perpisahan yang menyakitkan.Yeosang tidak siap,sungguh tidak siap.
Kenangan indah yang berubah pahit, menyakitkan untuk tetap dikenang kembali namun kerinduan diri tak mampu terbendung.
Yeosang tidak ingin membohongi diri,sebab ia benar-benar merindukan sosok Kim Yohan.Isak tangis itu pecah,memilukan dan menyayat hati.Senyuman Yohan menyiksanya dalam rindu.
Ia tidak percaya,Isak tangis itu berubah menjadi tangis yang meraung menyakitkan."Mengapa harus Yohan?."
Yeosang melempar bingkai itu ke kasur,matanya berpendar kepenjuru kamar.
"Yohan..."
Bagai orang kehilangan arah.
"Yohan...hiks...Yohan...berkata hanya- hiks...hanya pergi sebentar...hahaha...lalu dimana?."
Yeosang meremat pakaiannya dibagian dada,sebab sesak itu semakin menjadi-jadi.Yohan memberinya cinta yang melimpah,dalam dan menyenangkan namun juga memberinya hantaman jatuh yang menyakitkan.
Sakitnya bukan main."Sakit...hiks...sakit sekali..."
Yeosang memukul-mukul dadanya guna mengurangi sesak yang mencekik.
Kim Yohan,pelaku utama yang memberinya kehangatan namun berakhir jua memberinya kenyataan pahit dan meninggalkan nya tepat di hari ulangtahun nya yang ke 22.
Tolong katakan padanya jika ini hanya sebuah lelucon.Yohan berjanji akan merayakan ulangtahun nya bersama di rumahnya lalu pergi berjalan-jalan ke taman bermain.Hal yang paling bodoh adalah Yeosang meng'iya'kan perintah Yohan untuk pergi sendiri ketaman dengan Yohan yang akan menyusul.
Andai Yeosang tahu jika saat itu adalah hari terakhir ia berkomunikasi dengan Yohan maka Yeosang tidak akan membiarkan Yohan pergi barang sejengkal pun dari rumahnya.
Harusnya ia menahan Yohan agar tidak perlu pergi membeli kue untuk ia tiup lilinnya saat di taman nanti.Meniup lilin dan berdoa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑸𝒖𝒆𝒓𝒆𝒏𝒄𝒊𝒂||𝙹𝚘𝚗𝚐𝚂𝚊𝚗𝚐
RandomWaktu perlahan menyembuhkan ku...Bermula saat Raga dan Kesepian menyatu...Terasa mencekik batinku dan mendesak ku untuk segera pergi sejauh mungkin.Logika ku berpikir untuk lebih logis namun jiwa malang ini terlalu bodoh dan terus berlari. Bersikuku...