TW//MPREG
Maap teman-teman, tapi aku pengen bikin mpreg lagi. Kalo ga nyambung, yaudah deh aku belum ngerti anjir bikin mpreg, yg penting hamil udh gitu aja :)
Guys aku ga tau mau kasih tag apa aja, tapi yg sekiranya punya trauma sama pukul2an, dan bisa ke trigger mendingan jangan baca part ini😃😃🙏
Malam itu, Beomgyu sungguh panik sekali, bagaimana tidak? Tadi siang Yeonjun masih baik-baik saja, namun malam hari nya, Yeonjun justru meringkuk di atas kasur sambil terbalut selimut tebal.
"Sayang, ko dingin banget ya." Katanya parau, suaranya hampir hilang.
"AC nya udah mati sayang, kamu mau tambah selimut?" Tanya Beomgyu.
Yeonjun hanya menggelengkan kepalanya, tak berniat untuk bersuara.
Beomgyu sungguh bingung, dirinya sudah memberikan obat penurun panas untuk Yeonjun, dahi Yeonjun juga sudah Beomgyu tempelkan plester penurun panas, tetapi panasnya tak kunjung turun.
"Kita ke rumah sakit aja ya? Aku khawatir banget kamu kenapa-kenapa sayang." Beomgyu kembali membujuk Yeonjun.
Lagi-lagi, Yeonjun hanya menggeleng saja.
Beomgyu sudah menghubungi orang tuanya dan juga orang tua Yeonjun, mereka bilang akan pergi ke rumah pasangan itu setelah urusan pekerjaan mereka selesai. Tapi, sejak Beomgyu menghubungi mereka, rasanya waktu lama sekali.
"Mau peluk dong Gyu," Yeonjun merengek.
Menurut, Beomgyu memeluk Yeonjun. Di dalam pelukan Beomgyu, Yeonjun berusaha memejamkan matanya untuk tidur, tapi sepertinya tidak bisa.
Beberapa menit kemudian, Yeonjun mulai mencoba untuk melepaskan pelukan mereka. "Nggghh Gyu, gerah. Lepasin." Yeonjun mulai menangis, maka Beomgyu pun lagi-lagi menurut, dia melepas pelukannya.
Lagi-lagi hanya bertahan beberapa menit, Yeonjun kembali merengek. "Tapi dingin banget sayang," Yeonjun benar-benar mulai menangis kali ini. Entah kenapa perasaan nya sensitif sekali.
"Kamu bisa ga si apa-apa tuh jangan nangis?! Aku juga kan nurutin apa kemauan kamu, tapi kamu nya yang gak jelas. Aku peluk kegerahan, di lepas kedinginan, udah gitu nangis. Aku capek tau gak ngimbangin kamu yang kaya bocah itu!" Beomgyu marah. Emosinya meledak.
Yeonjun semakin terisak, air matanya mengalir deras dari pelupuk mata nya, "aーaku, aku juga gak tーtau, aku minta maaf kalo, kalo aku repotin Gyu terus. Maaf Gyu, maaf." Yeonjun berbicara dengan suara serak nya sambil terus terisak, air matanya deras sekali.
Mengabaikan Yeonjun yang sedang menangis itu, Beomgyu pun memilih pergi meninggalkan Yeonjun, keluar dari kamar menuju balkon, lalu mulai menghisap rokoknya di teras balkon.
Sementara Yeonjun, dirinya sedang mati matian mengehentikan tangisannya. seluruh wajah Yeonjun sudah merah, apalagi di bagian hidung dan telinga. Tapi nyatanya, Yeonjun terus menangis. Dia tidak bisa berhenti untuk menangis.
Napasnya menjadi sesak, karena menangis dan juga karena ingus di hidungnya.
Ponsel Yeonjun berdering, matanya buram, entah siapa yang menelponnya, Yeonjun angkat saja.
"H-halo," Yeonjun berbicara.
"Kamu kenapa sayang?" Mami Yeonjun terkejut mendengar suara anaknya yg sudah pasti tidak baik-baik saja."Akuーaku gapapa," Yeonjun menjawab. "Mami mau kesini?" Kemudian dia lanjut bertanya.
"Iya, kita lagi di jalan kesana. Kamu sakit kan? Nanti kita ke rumah sakit ya. Kamu pengen apa? Biar sekalian kami belikan." Jelasnya.
Yeonjun tidak menjawab, dirinya terus menangis terisak-isak, entah kenapa sakit kali ini Yeonjun menjadi sangat emosional.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Yeonjun
FanficCW // NSFW, BxB, Mature Content, Explicit, Mpreg. Adek adek dibawah umur dilarang mampir kesini ya sayangku :) B x B (Yeonjun bottom) Kalo kamu gak suka B x B berarti cerita ini bukan buat kamu. Soalnya ini BxB Nulis semaunya, bisa jadi one shoot, a...