Empat

380 48 2
                                    


"Si Lesha belum balik?." Tanya Jihan pada Jova yang tengah bersantai di taman mini TRK.

"Belum, masih ngantri beli nasi kata Risha." Jawab Jova tanpa menoleh diangguki oleh Jihan.

"Apaan tuh mbak?." Tanya Jihan ketika melihat Alin membawa nampan dari arah dapur.

"Agar-agar nih, mau?." Balas Alin diangguki cepat oleh Jihan.

"Jova juga mau!." Seru Jova yang segera berlari kecil menuju meja makan.

Lalu tak lama dari itu terdengar suara motor, Lesha berjalan santai seraya menenteng dua keresek besar.

"Bantuin anjir, malah dilihatin aja." Ucap Lesha kesal.

"Hehe, sini-sini gue bantu." Ucap Jihan seraya berdiri menghampiri Lesha.

"Jov, panggil anak-anak gih." Suruh Alin.

"Woyy!!! Turun Lo pada, gak mau makan Lo hah?!." Teriak Jova mengejutkan orang-orang.

"Jova, gue nyuruh manggil bukan teriak ya!." Seru Alin kesal karena terkejut.

"Ish, biar gak capek manggilin satu-satu." Ucap Jova cengengesan.

Dan benar saja anak-anak TRK yang tadi berada di kamar pun langsung menuju meja makan dengan binar bahagia. Lalu mereka makan dengan diiringi obrolan santai.

Pagi hari.

"Pagi Cici Widhy!." Sapa Risha tersenyum manis.

"Pagi juga. Kamu kuliah pagi?." Balas Widhi bertanya.

"Iya, Ci boleh bikinin gue bekel gak? Soalnya nanti gue bakal pulang sorean mau nyelesaiin makalah sama temen-temen. Biar gak kemana-mana jadi bawa bekel aja." Ucap Risha menatap Widhi memohon.

"Tumben? Biasanya juga mau itu tugas buat besok kek Lo pasti jajan di kantin dari pada bawa bekel." Balas Widhi bingung.

"Gue juga bawa jajan kok di tas. Gue cuma pengen cepet-cepet kelar aja tuh makalah, mana udah di ingetin mulu lagi sama tuh dosen padahal belum waktunya ngumpulin." Jelas Risha dengan wajah masam.

"Yaudah ntar Cici siapin, kamu duduk aja." Ucap Widhy tersenyum hangat.

"Biar gue bantuin aja deh Ci." Ucap Risha.

"Gausah, ini juga mau selesai tadi Cici juga dibantuin sama mbak Alin." Tolak Widhy halus.

"Lah sekarang mbak Alin nya mana?." Tanya Risha.

"Mandi, dia kan hari ini mau ke luar kota." Jawab Widhi seraya kembali fokus pada masakannya.

"Yuhuu, Pagi semuanya!." Teriak Jova tersenyum lebar dari tangga.

"Kalo Lo jatuh gue ngakak paling kenceng sih." Ucap Jihan acuh.

"Dih, gitu banget doanya pagi-pagi." Balas Jova tidak terima.

"Bacot bener, masih pagi juga." Ucap Lesha seraya menyenggol bahu Jova yang berhenti ditangga membuat tuh anak gelagapan karena akan terjatuh dan dengan cepat memegang erat penyangga tangga.

"Sialan Lo Lesha!! Kalo gue jatuh gimana anjing!." Teriaknya melotot ke arah Lesha yang acuh.

"Ya paling gue ketawain." Jawab Lesha santai membuat Jova semakin meradang.

"Lo---hmmmtt--." Ucap Jova tidak jelas karena Tara yang baru saja berniat turun dengan cepat menutup mulutnya dengan sebuah kain dan mengikatnya.

"Beres." Ucap Tara tersenyum senang.

"Hahahaha." Tawa Lesha dan Jihan membabi buta.

"Pfft hahaha astaga mbak Tara parah banget ih." Ucap Risha seraya tertawa.

The Rustic Kost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang