"Thanks loh Chan, gue masih speechless lihat harganya nih." Ucap Lesha mendramatisir.
"Haha iya sama-sama, sekali-kali makan seblak harga sejuta ya kan." Balas Chanu tertawa.
"Lambung gue keenakan jadinya." Ucap Lesha mengelus perutnya seraya terkekeh.
"Hahaha ada-ada aja Lo, yaudah gue balik duluan ya Lesh." Balas Chanu berpamitan.
"Iya, thanks again." Ucap Lesha tersenyum.
"Yoi." Balas Chanu lalu menjalankan motornya pergi dari sana.
Lesha menutup gerbang tidak lupa ia kunci karena dia sudah mendapat pesan dari Alin bahwa dia orang terkahir yang ada di luar.
"Ini nih! Gimana rasanya seblak sejuta anjir?! Spill!." Seru Jihan.
"Hah?! Seblak apa anjir sejuta? ngada-ngada Lo." Sambar Jova tidak percaya.
"Ada kok restoran nya baru buka di PIK 2. Si Lesha habis dari sana." Ucap Jane santai.
"Hah?!." Seru Tara, Jova, Yove dan Alin serempak.
"Serius anying? Sejuta?." Tanya Tara speechless.
"Lesh Lo dari sana? Makan seblak sejuta itu? Serius?!." Tanya Jova bertubi-tubi.
"Iya anjir, jiwa miskin ku meronta-ronta dari tadi nih." Jawab Lesha lesu dan duduk di samping Jihan.
"Kak Jane besok kesana yuk." Ucap Risha menatap Jane binar.
"Haha iya sha, tapi besok gue ga bisa. Sibuk banget buat dateline gue. Lo atur aja deh kapan asal jangan tiga hari kedepan." Balas Jane membuat semua orang berbinar.
"Huaaa sumpah ya nih berkah banget hidup gue ngerantau nemu nya makhluk-makhluk kayak Jane sama Ci Widhy." Seru Jihan bersyukur.
"Lebih berkah lagi hidup gue gak sih? Di kosan ada kak Jane sama Ci Widhy, terus di luar ada 5 orang yang siap bayarin sama nganter-nganter gue wkwk." Celetuk Lesha terkekeh.
"Curiga gue Lo pake pelet sha." Ucap Tara menatap curiga.
"Enak aja! Musrik itu anak muda, astaghfirullah." Balas Lesha berseru.
"Fasih bener Lesh, yok bisa yok login." Ucap Jihan menatap menggoda ke arah Lesha.
"Reflek anjir, akibat banyak bergaul sama Lo nih." Balas Lesha cemberut.
"Hahaha, mana istighfar nya lancar banget gitu ya." Ucap Yove tertawa puas.
"Kata gue juga, mending login Lo Lesh." Celetuk Alin ikut menggoda.
"Udah woy, nambah dikit entar ini. Udah minoritas di suruh login lagi." Ucap Jane membela Lesha, karena dia juga sama.
"Tau tuh, ampuni saya Jesus." Ucap Lesha menengadah ke atas.
"Hahahahaha." Tawa anak-anak pecah melihatnya termasuk Lesha.
Pagi harinya,
"Pagi Wid." Ucap Alin seraya mengikat rambutnya.
"Pagi mbak." Balas Widhy tersenyum.
"Mau bikin apa?." Tanya Alin.
"Nasi goreng aja mbak, biar simpel."
"Yaudah sini biar mbak yang motong-motong."
Di saat keduanya tengah asik memasak, bunyi orang menuruni tangga dengan panik terdengar.
"Tara? Hey ada apa?!." Seru Alin melihat wajah bangun tidur Tara yang langsung membuka pintu kosan.
"Tuh anak kenapa sih? jadi kepo kan gue." Gumam Alin lalu berjalan ke arah pintu masuk diikuti Widhy.
![](https://img.wattpad.com/cover/353327261-288-k137952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rustic Kost
Fiksi PenggemarKisah 9 gadis dengan segala tingkah lakunya yang mulai mengenal kehidupan percintaan. Bagaimana keseruan anak kos TRK dalam menjalani kisah cinta mereka? Silahkan dibaca:)