Empat belas

160 26 9
                                    

Mobil Saga,

"Ada acara apenih kok Lo jemput gue bang?." Tanya Lesha masih penasaran.

"Emang kenapa? Gak boleh apa?." Balas Saga bertanya.

"Ya...ya boleh sih, cuma ah taulah." Ucap Lesha bingung sendiri.

"Haha you so cute." Ucap Saga tersenyum manis ke arah Lesha membuat Lesha terbengong melihat visual manusia tampan disampingnya ini.

"Anjing, kok cakep banget sih?!." Batin Lesha.

Lesha segera menepis pemikiran nya itu dan menggeleng membuat Saga menatap nya heran. Saga mengambil tangan kanan Lesha dan menggenggam nya membuat sang empu tersentak.

"Hey, kenapa? Kok geleng-geleng gitu? Pusing?." Tanya Saga penuh perhatian yang sekali lagi membuat Lesha terbengong menatapnya.

"Lesha?." Panggil Saga merasa tidak ada tanggapan dari Lesha.

Saga segera mengatur kemudinya dengan kemudi otomatis lalu dia segera menatap penuh ke arah Lesha.

Tuk!

"Aws!." Ringis Lesha mengusap dahinya yang habis di ketuk oleh Saga.

"Eh...eh maaf, sakit ya?." Ucap Saga panik.

"Ish, Lo aneh bang. Serius." Ucap Lesha menatap lekat ke arah Saga.

Saga mengalihkan pandangannya kedepan, tidak kuat ditatap seperti itu. Salting cuy:)

"Bang serius Lo kenapa dah?." Tanya Lesha lagi.

"Gue gpp." Jawab Saga tanpa menoleh.

"Sagara Danadyaksa." Ucap Lesha serius membuat Saga langsung menepikan mobilnya.

"Fine, gue suka sama Lo. Dari dulu gue selalu nahan karena kesepakatan anak-anak but now I can't hold it, I love you so much Lesha Raveena Qiran." Ucap Saga tegas dan menatap dalam mata Lesha.

Lesha tertegun, sebenarnya dia tau sedari dulu bahwa Saga itu suka sama dia. Lesha tuh anaknya suka banget sama ilmu psikologi jadi ngebaca tingkah laku seseorang dia jagonya, karena itu dia maksa Saga buat jujur dan ya terbukti firasat nya benar.

Terlebih nih ya, seorang Sagara tuh anaknya cuek dan bodo amat an banget. Jadi waktu kemarin dia nawarin jemputan dengan dalih pamer mobil baru aja itu Lesha udah ngerasa aneh dan lagi dia sempet ngeliat chat Saga di Ig Chanu kemaren.

"Lo gak perlu jawab sekarang, gue tau Lo pasti belom ada rasa kan ke gue. Terlebih prinsip Lo sendiri yang gak bakal pacaran sama temen sendiri, sorry kalo dengan confes nya gue buat Lo bingung. Gue harap Lo gak pernah berubah, tetep jadi Lesha yang gue kenal seperti biasanya ya? Jangan di jadiin beban." Ucap Saga tersenyum.

"Jujur itu bener, gue bingung mau ngerespon kaya gimana. But thanks udah confes and tolong kasih gue waktu buat mikir gimana nanti." Balas Lesha menatap dalam mata Saga.

"Gue pasti tungguin kapanpun itu, dan selama itu boleh kan gue nyoba buat bikin Lo jatuh cinta sama gue?." Tanya Saga.

"Boleh." Jawab Lesha tersenyum membuat Saga juga ikut tersenyum.

Mobil Jay,

"Ih ganti-ganti, gak enak tau lagu ini." Ucap Jova cemberut.

"Nah ini dong, Lily by Alan Walker." Lanjutnya tersenyum senang.

"Lucu banget sih calon pacar." Ucap Jay gemas dan mengacak-acak poni Jova.

"Ish, rusak nanti rambut aku." Seru Jova kesal.

"Hahaha habisnya jangan lucu-lucu dong jadi cewek." Balas Jay terkikik.

"Apasih, siapa yang lucu coba." Ucap Joy seraya menahan senyumnya.

The Rustic Kost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang