십팔

234 23 2
                                    


Ribuan tahun silam terjadi sebuah peristiwa yang tidak akan pernah dilupakan oleh para iblis dan malaikat. Pangeran kedua dari Raja Langit, pempimpin pasukan malaikat terkuat dan tersakti harus ditendang dari Kerajaan.

Kekuatan, kekuasaan, kerupawanan dan kesaktian membuatnya terlena akan pujian dan menjadi sombong. Dia yang sangat dikagumi dan dihormati bertindak semena-mena dan mulai keluar dari peraturan. Jika Taeyong adalah malaikat tercantik, maka Pangeran kedua adalah malaikat tertampan.

Wajahnya begitu rupawan, dengan sorot mata tajam dan senyuman yang menawan membuatnya dielu-elukan oleh setiap pelosok istana. Tak hanya wajah, kepandaian dalam menyusun strategi perang dan juga kegagahannya dalam memimpin pasukan membuatnya menjadi sosok yang diteladani, hingga pada akhirnya ia menjadi sombong dan mulai serakah.

Posisi Raja Langit yang akan ia duduki tidak membuatnya puas, karena ia merasa posisi itu terlalu rendah untuk dirinya yang sempurna, Ia ingin menduduki posisi penguasa, ia ingin menjadi Tuhan. Karena keserakahannya ia pun diutus turun ke dunia iblis, namun ia merasa terhina dengan itu.

Oleh karena itu ia membuat sebuah pemberontakan dengan menyalahi aturan Tuhan. Dia bukan iblis, dan dia bukan juga malaikat. Dia rupawan namun sangat mengancam, ia dihukum dengan sangat berat, gelar malaikatnya tak lagi ia sandang. Loocin-nya diambil paksa, tapi dia tidak dibuat musnah. Dia berada diantara kehidupan dan kematian.

Dia adalah Lucifer, malaikat terbuang yang bersumpah akan menghancurkan apa yang telah diciptakan. Namun sosoknya menghilang dan tidak pernah terlihat untuk sekian lama, dan setelah masa perdamaian itu, kini ia pun kembali. Kembali dengan janjinya untuk membalaskan rasa sakit hati yang ia milikki.

Lucifer tidak pernah pergi, Lucifer tidak pernah musnah. Dia adalah sosok yang paling pintar berkamuflase, malaikat dan iblis tidak akan bisa membongkar penyamarannya. Dia cerdas, dia kuat, dia tangguh, dan dia selalu berada disekitar manusia, mengintai dan merekrut jiwa-jiwa yang akan memperkuat pasukannya. Pasukan kegelapan yang akan membuat jiwa-jiwa manusia menjadi budaknya.

...

..

.

...

..

.

Guanlin menatap sosok gadis yang sedang memperkenalkan diri di depan kelasnya . Dia sebenarnya cantik, dengan rambut bergelombang panjang, mata besar yang indah, hidung mungil yang mancung, bibir berlekuk yang indah, dia bahkan seperti malaikat. Tapi wajah angkuhnya membuatnya terlihat sangat menyebalkan, terutama cara gadis itu menatap teman sekelasnya, seperti sedang mengibarkan bendera perang.

Guanlin berdecih ketika gadis itu mengunyah permen karet sambil memperkenalkan diri, rasanya Guanlin ingin membongkar jati diri gadis itu, gadis yang nyatanya menangis setiap dipukul ibunya.

"Baik, Minji-ah. Kau bisa duduk disamping Guanlin. Na Guanlin, angkat tanganmu!" dengan malas Guanlin mengangkat tangannya. Gadis itu memberi hormat sekedar lalu berjalan sambil memegang tali tas ranselnya.

Gadis itu melirik Guanlin malas, lalu duduk disamping lelaki yang bahkan tidak memberikan salam pertemuan untuknya.

"Geser !" ucap gadis itu, Guanlin berdecak lalu memindahkan tas ranselnya yang biasa ia letakkan dikursi disebelahnya karena selama ini ia tidak pernah memiliki teman sebangku.

"Baiklah kita buka halaman 107!" ucap guru yang sedang mengajar. Guanlin membuka bukunya dan melirik kearah gadis yang sibuk mengunyah permen karet sambil melipat kertas buku tulisnya.

"Yak! Apa kau tuli? Saem menyuruhmu membuka buku!" ucap Guanlin ketus, ia merasa kesal dengan sikap gadis disebelahnya.

"Apa kau buta? Aku tidak memiliki buku." sahut Minji dengan wajah malasnya. Guanlin mencibir dan menatap kesal kearah Minji.

THE DEVIL (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang