Misi 2

98 8 0
                                    

Vote nya juseyoo :3






"akhirnya kita bebas jugaaaa" arsen meregangkan kedua  tangannya. Mereka bertujuh berjalan masuk kelorong bercat putih.

Drukkkk

"Eh ehh apaan nih njir?" Mereka semua serempak noleh ke asal suara tadi. Ketujuh nya membulatkan mata terkejut dengan apa yang mereka liat.

"Lari woyy.... liat kedepan layar kita disuruh run!" Kata shaka sambil narik tangan eric yang lagi bengong mencerna kejadian tadi agar ikut lari.

Mereka semua lari setelah melihat tembok dibelakangnya semakin mendekat.

"Sen cepet!! Lo mau mati hah?"

"Udah cepet ini van, gue kaum jompo ini bisa apa elahhh" arsen udah mengerahkan seluruh tenaganya ini guysss.

"FOKUS DULU KEDEPAN GUYS KITA GAK TAU BAKAL ADA APA DISANA" Jeano mengingatkan mereka.

Dilihatnya didepan dan ditengah lorong yang mereka lewati ada besi setinggi paha menutupi jalannya.

"Bangsat gimana nih!!" Evan ngedumel.

"Loncat aja bodoh!!" Eric datang dari arah belakang melewatin evan, lalu meloncati pembatas itu dengan mudah.

Melihat itu evan mengikuti eric, mereka semua sudah berhasil melewati pembatas tadi. Ketujuhnya masih berlari belum bisa bernafas lega didepan ada lagi yang menghalangi jalan mereka.

Besi lagi, tapi kali ini besi itu bergerak dari atas kebawah secara lambat, kalo mereka telat lewat mungkin bakalan kejebak disitu.

"Gak kuat gue cokk perut gue sakit dipake lari mulu" Haikal berlari sambil memegangi perutnya. Mana dia paling akhir lagi.

Shaka yang ada didepannya bantu megangin haikal jaga-jaga kalo haikal pingsan.

"Buru woy hampir nutup ini!!" Teriak jevan yang udah ngelewatin besi tadi, ngeliat dua temennya masih tertinggal dibelakang.

"LARI TERUS AJA LO SEMUA GAK USAH NUNGGUIN KITA" Kata shaka

Sekuat tenaga mereka berdua lari, shaka yang lagi megang haikal langsung ngedorong anak itu biar bisa masuk diikutin dia paling terakhir.

Brukkk

Besi tadi tertutup rapat,  mereka yang udah paling depan ngeliat kebelakang sambil berlari. Semuanya bernafas lega karna dua orang yang tertinggal tadi, udah ada dibelakang mereka.

"Haishhh kapan beresnya sih gue cape lari-larian terus" Eric yang lari paling depan ngomel pas liat didepan udah ada hambatan baru lagi.

Didepan yang mereka percayain akhir ini cuman ada jalan lubang kecil kayak ventilasi dibawah. Cukup buat mereka masuk satu persatu.

Setelah sampai didepan ventilasi itu eric buru-buru tengkurep terus masuk kesana, diikutin evan, jeano, arsen, yang terakhir jevan.

Haikal sama shaka yang paling belakang rusuh pengen buru-buru masuk kerena temboknya makin deket.

"Buru kal, makin deket ini temboknya" Shaka panik sambil dorong-dorong pantatnya haikal biar cepet masuk.

"Sabar elah ini gue udah usaha shak" balas haikal. Karna ngedenger perdepan dua orang tadi jeano narik tangan haikal biar cepet masuk.

"Nah gitu dong" shaka nyusul masuk kecelah itu, setelah masuk dia mengedarkan matanya melihat ruangan selanjutnya.

"Hahh anjir sumpah hampir mati gue" haikal terduduk lemas, setelah dari tadi lari mana perutnya sakit lagi kasian.

"Sama nafas gue ampir habis ini, monangis gue sebagai remaja jompo disuruh lari-larian begitu" Arsen ikut duduk disamping haikal. Keringat membasahi seluruh badan ketujuhnya.

"Sampe kapan nih kita bisa keluar dari tempat sialan ini!!!" Kata evan emosi merasa nyawanya dipermainkan.

"Gak tau gue.... stres lama-lama kalo kita terus kejebak disini" Jeano melirik teman-temannya yang kecapean.

"Gue takut gak bisa keluar dari sini" kata haikal pesimis sambil memainkan jari tangannya. Arsen yang ada disebelahnya ngelus punggung haikal  berusaha menenangkan temennya itu.

"Gua yakin kita semua bisa bebas percaya sama gue kal" eric berjongkok didepan keduanya, memberikan senyuman tulusnya.

Tangannya terulur membantu keduanya biar berdiri. Mereka yang gak terlibat cuma ngeliatin sambil senyum-senyum. Tanpa mereka sadari daritadi ada gas diruangan yang mereka tempati masuk lewt celah kecil diujung tembok.

Uhukk

Uhukk

Jeano tiba-tiba batuk, shaka yang ada disebelahnya khawatir karena batuk nya gak berhenti berhenti, terus dia  megangin bahu jeano "napa lo? Sakit?"

Lelaki yang ditanya tadi gak ngejawab, melaikan nunjuk ke ujung atas tembok bagian kanan. Disana keliatan ada asep masuk keruangan mereka.

"Njir kebakaran!" Shaka panik waktu liat kearah yang jeano tunjuk. Yang lain pun ikut panik, mereka berusaha nyari jalan keluar tadi ruangan itu.

Brukk

Ngedenger ada suara benda jatuh mereka yang lagi mencar otomatis ngeliat ke arah suara tadi. Disana mereka ngeliat jeano yang udah pingsan disudut ruangan.

"Kok.... tiba-tiba kepala gue pusing ya?" Kata evan ngegumam, gak lama dia juga pisang.

Brukk

Belum selesai kaget liat jeano yang pingsan, mereka dibuat kaget lagi waktu liat evan yang juga ikut pingsan.

Brukkk

Brukkk

Brukkk

Brukkk

Brukkk

Yaps bisa dibilang sekarang mereka bertujuh pingsan berjamaah, Karena asap tadi adalah obat bius.



















Yo wassap guysss!
Vote nyaa juseyoooo :3
Jangan lupa like&komen nya

Escape Room | 00L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang