Humaira membaringkan badannya di kasur dekat dengan mahen, yang sedang fokus membaca buku tersebut. Mahen pun mengalihkan pandangan dari kepada humaira, ia tersenyum kikuk saat suaminya itu tersenyum ke arahnya.
Mahen pun menaruh buku itu, dan mendekat ke arah humaira, sungguh rindu sekali dirinya dengan istrinya ini, setelah dua hari menjaga kania di rumah sakit. Mungkinkah dirinya akan melakukan hal itu yang kedua kalinya, sungguh humaira kini sangat menggoda baginya.
"Ka-k ?.. " ucap humaira dengan terbata, saat wajah mahen semakin mendekat ke arah wajahnya itu, ia dengan susah payah menahan salivanya.
Sementara mahen tersenyum jahil ke arah istrinya itu, ia bisa melihat wajah humaira yang mulai tegang, dan terlihat ketakutan, mahen bisa tahu dari matanya.
"Kalo gue minta di layanin lo mau?.. " ucap mahen dengan suara seraknya, membuat humaira bergidik ngeri, apalagi sekarang wajahnya, dengan wajah mahen sangat dekat. Sejenkal lagi ia bergerak maka seluruh wajah mereka akan bertubrukan.
Humaira terdiam, ia tak bodoh dirinya tahu dengan apa yang di katakan oleh mahen, itu memang haknya, dan sebagai istri baik harusnya ia menurut. Tapi, humaira masih trauma dengan kejadian waktu itu.
Tangan mahen terangkat mengelus surai hitam istrinya itu, dan turun ke pipi mulus humaira dan mengelus nya.
"Jangan tegang gitu.. Gue cuman
bercanda.. " ucap mahen, lalu memeluk tubuh istrinya itu. Membuat humaira bisa bernafas lega kembali."Kakak kemarin kemana aja sih.. Humaira telepon gak diangkat.. " ucapnya dengan cemberut.
"Gue kan udah kasih tau lo.. " ucap mahen, dengan menghirup aroma tubuh humaira yang menjadi candu baginya itu, aroma mawar akan menjadi aroma kesukaan nya mulai sekarang.
Humaira menyengir kuda "iya aku tau.. Berusan itu cuman basa-basi.. " ucap humaira, namun mahen tak menghiraukan nya, kini matanya sudah menutup.
Tetapi tangannya, tak diam dia sibuk meraba bagian menonjol dari tubuh humaira, yaitu perutnya. Darahnya berdesir menghangat jika dirinya berdekatan dengan humaira. Dan jantung nya yang selalu tak bisa di kondisikan.
Tiba-tiba humaira merasakan perutnya di tendang oleh sesuatu, mahen tersenyum senang, bayinya bergerak.
"Kak utun nya nendang!.. " seru humaira kegirangan.
"Iya gue tau.. " ucap mahen dengan santai.
"Aku gak sabar pengen dia cepet lahir.. " ucapnya dengan mengelus perut buncit nya itu.
"Hmm gue juga.. Udah sekarang kita tidur besok kan sekolah.. " ucap mahen.
Humaira mengangguk, kemudian ia mulai menutup matanya mencoba untuk tidur. Namun, humaira tak bisa tertidur.
"Kak?.. "
"Hmm.. Kenapa "
"Peluk.. aku gak bisa tidur.. "
"Dengan senang hati.. " ucap mahen lalu memeluk humaira, dan mereka pun tidur bersama, Dengan berpelukan. (Terus yang jomblo kek author ini meluk apa kalo tidur? Sedangkan bantal guling ku di buang..)
🐰
Sedangkan di sebuah ruangan berwarna putih, terlihat seorang laki-laki yang sedang menatap layar laptop nya, disana terlihat foto seorang gadis dengan memakai jilbab pasmina, sedang tersenyum manis, gadis itu sangat cantik.
"Ara!.. " ucap laki-laki itu dengan nada seraknya, tersirat rasa rindu dimata laki-laki itu, seperti bertahun-tahun tidak bertemu.
"Gimana keadaan lo ra.. Setelah kejadian itu.. Gue gak pernah liat lo.. Gue kangen lo.." ucap laki-laki itu, dengan nada sendu tak terasa cairan hangat mulai membasahi pipi nya.
Lalu datang lah seorang pria, yaitu asisten priabadi Laki-laki itu memberikan sebuah berkas untuk diri nya.
"Ini tuan.. Berkas yang Anda mau.. " ucap aldi asisten laki-laki itu, usia mereka hanya berpaut tiga taun.
"Berdasarkan informasi perempuan itu kini sudah menikah dan sedang mengandung.. Ia menikah dengan seorang laki-laki bernama mahen Aditama Wijaya.. " ucap aldi dengan menunduk, seketika laki-laki itu melempar lembaran kertas itu.
tak sampai di situ ia juga melempar Barang-barang seperti laptop dan yang lainnya.
"Arrgghtt ara.. Dia hanya milikku.. Tidak ada yang boleh memiliki nya selain diriku.." ucap laki-laki itu dengan penuh amarah, dan penekanan di setiap katanya.
"Mulai sekarang pantau semua kegiatan gadis itu.. Dan orang yang berinteraksi dengan nya.. " ucap laki-laki itu, yang di angguki oleh asisten pribadinya, lalu ia pergi meninggalkan ruangan itu dengan keadaan yang sangat marah.
Aldi menghela nafasnya. Tuannya ini memang suka sekali marah- marah. Yang selalu membuatnya keheranan, Apakah tuannya ini tidak takut darah tinggi.
🐰
Tepat pukul 01.00 humaira terbangun, karena merasa lapar. Ia mengelus perut buncit nya itu, karena hormon kehamilan dirinya selalu merasa lapar setiap saat, dan nafsu makannya yang naik. Dan perasaan nya yang jauh lebih sensitif, dari sebelumnya hamil.
"Kak mahen humaira pengen baso!.. " ucap humaira, lalu mengguncang tubuh suaminya ini, namun tak kunjung bangun juga.
Humaira pun berdiri di kasur, lalu melompat-lompat seperti anak kecil, membuat mahen terganggu, dan akhirnya bangun dari tidurnya itu.
Mahen mengucek matanya, lalu menatap gadis yang berada di hadapan nya ini, ekspresi sangat lucu apalagi pipinya, yang di gembung kan, membuatnya ingin sekali memakan pipi Istri nya itu.
"Kenapa hmm?.. " ucap mahen dengan suara seraknya itu.
"Humaira eh, ochi pengen baso.. " ucap humaira dengan puppy eyes-nya itu.
Mahen terkekeh gemas lalu merangkul istrinya itu kedalam pelukan nya. "Lo apa ochi?.. " ucap mahen.
"Ya ochi lah!.. " ucap humaira dengan ngegas.
"Tapi mana ada baso tengah malam gini hmm?.. " ucap mahen, membuat humaira terdiam, dan mengangguk. Benar juga apa kata suaminya ini, mana ada tukang bakso tengah malam begini.
"Tapi humaira pengen banget.. " ucap humaira, dengan lesu, sambil mengelus perut nya itu.
"Besok gue beliin deh pulang sekolah... " ucap mahen.
"Janji?.. " ucap humaira dengan memberikan jari kelingking nya.
"Iya gue janji.. "Ucap mahen dengan menautkan jari kelingking nya, dengan jari kelingking humaira.
Kemudian mereka melanjutkan lagi tidurnya. Dengan posisi saling berpelukan.
Prett berapa ini yaallah ndak nyangka, so vote komen and share ya gayss.. Dan tambahin ke reading lis't kalian..
Maaf jarang up.. Palingan seminggu satu kali atau dua kali upnya.. 🙂💐🙏
~Sekian Terima takdir🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bayi Sang Ketua Geng Motor" [End+ Tahap Revisi]
Short StoryNikah sama kakel? Ketua geng motor? Nakal? "Aku hamil anak kamu." ucap nya dengan sedikit terisak. "Terus?" ucap mahen dingin. "......." "Gugurin, Gue gak sudi nerima bayi yang ada di rahim lo itu!!" Ucap mahen dengan tegas dan dingin. Bagaimana...