10# mimpi

949 79 0
                                    

Dingin, Sunoo kedinginan. Kenapa? Padahal sudah ada Jay di sebelahnya memeluk nya dengan erat, keringat dingin semakin turun deras memenuhi sebagian tubuh Sunoo.

Saat pandangan mulai berputar lalu kegelapan menelan. Disini Sunoo bangun, dengan pakaian serba putih di hamparan hijau yang indah di pagi hari.

Di dalam pikirannya sekarang, dimana ia sekarang? Sunoo menoleh ke kanan membiarkan rambutnya terhembus angin sekaligus terpapar sinar matahari ada dirinya yang lain disana.

Sunoo lain yang tersenyum....

Dengan perlahan Sunoo berjalan mendekati anak yang menyerupai dirinya, anak itu sekali lagi sangat mirip dengan dirinya "Sunoo"

Sunoo berhenti di depannya dengan jarak 2 meter, lalu tiba-tiba dibelakangnya ada semua Hyungnya dengan pakaian putih bersama senyuman mengembang memeluk Sunoo. Sunoo semakin bingung, sebenarnya apa maksud dari semua gambaran ini? Lalu, sekarang Eomma nya yang ada di depannya dengan jarak 6 langkah.

"E-eomma?" Sunoo menggeleng, ingatannya masih utuh, Sunoo masih ingat bahwa Eomma telah tiada, namun sekarang ada di depannya.

"Eomma!" Sunoo memberontak diantara pelukan para Hyung nya "Eomma jangan pergi" mata Sunoo berkaca-kaca, matanya mengatakan dirinya akan mendekat lalu memeluk sang Eomma tapi ke-enam Hyung nya semakin memeluknya erat.

Sunoo ingin Eommanya.

"Takdir mu bersama Hyung Sunoo" Heesung berbisik lirih di telinga Sunoo, Sunoo berhenti memberontak lalu menunduk, satu air mata menetes.

Dengan kasar Sunoo mendorong Heesung dan Jake lalu lari dengan kencang melewati Jungwon, Ni-ki, Jay dan Sunghoon.

Brukk

Sunoo memeluk Eomma, memeluk Eommanya sekarang, Hangat. Dapat Sunoo rasakan beberapa usapan yang diberikan oleh wanita yang Sunoo akui sebagai orang tuanya.

Sunoo mendongak, mereka berdua bertatapan "Maafkan Eomma" Sunoo menggeleng keras lalu dengan sendirinya wanita itu melepaskan pelukan Sunoo dan hilang terhempas angin.

"EOM-" erat, tangan sialan siapa lagi ini, Sunoo menepis dengan erat lalu berbalik menatap sosok Sunoo yang lain dengan marah "KEMBALIKAN AKU SEKARANG"

"Aku tidak bisa"

"Kenapa harus aku?!"

"Kenapa kamu marah? Kamu di dunia bilang ingin banyak teman dan istirahat yang layak, kenapa sekarang membangkang Sunoo?"

"Hyung ku sudah sayang dengan mu"

"Bukan urusan ku"

"Urusan mu! Ingat! Aku sudah menukar jiwa ku dengan mu disini"

"Aku ingin pulang!!!"

"TIDAK ADA"

"Kamu disini dan ini tempat mu"

Sekali lagi berubah suasana, Sunoo membuka matanya. Dirinya sudah duduk diatas ayunan kayu akar dibawah pohon lalu di depannya sudah ada Jungwon Hyung yang memakaikan Flower Crown diatas kepala Sunoo.

"Hyung?"

"Sangat cantik kesayangan Hyung"

Angin berhembus lagi, mata Sunoo berkaca-kaca lagi, Sunoo harus bagaimana? Drama yang begitu mesesakkan dadanya.

Di dunia nyata, Sunoo kejang-kejang tepat jam 7 pagi membangunkan semuanya. Semuanya panik, Heesung memanggil Dokter.

Setelah dokter masuk, dokter dan suster langsung membuka kancing pakaian Sunoo memberikan Defibrilator.

"NAIKKAN LAGI VOLT NYA"

"saya mohon jangan dulu Sunoo, kamu masih muda"

"Naikkan 50 volt"

"50 volt"

"Tidak berfungsi, naikan lagi 100 volt"

"100 volt"

"Tidak berfungsi"

"Naikkan 220 volt"

"Dokter ini beresiko"

"Naikkan saja!"

"220 volt"

Detak jantung Sunoo kembali, kemudian dokter itu berjalan mendekat ke arah Heesung lalu memeluknya "Sunoo tidak apa-apa"

"Tiba-tiba tekanan darah nya turun lalu memicu jantungnya dan sekarang tidak apa-apa"

"Tunggu adikmu sadar"

"Saya pergi dulu"

Heesung dan yang lainnya mendekati brankar Sunoo yang masih di penuhi beberapa Suster untuk merapikan pakaiannya, lalu pergi.

"Hyung gue takut" Jungwon memeluk Jay lalu menangis keras, takut akan hal yang lain terjadi lebih parah" Adek ga apa Won"

Sedangkan Ni-ki hanya menangis beberapa tetes dan kembali tenang "Kita doakan adek cepat sembuh" Sunghoon mengangguk mendengar kata-kata Heesung.

Semua pasti baik-baik saja.

Sunoo sudah sadar, anak itu hanya melamun menatap jendela dengan melamun "Adek" Sunoo menoleh namun tatapannya sama saja, masih kosong.

"Eomma"

Heesung kaget "Adek bertemu Eomma?" Sunoo mengangguk, Heesung langsung memeluk Sunoo dengan erat, semua itu tidak akan terjadi.

"Adek ayo di makan"

"Ngga mau"

"Makan sayang, minum obat ayo aa"

"Ngga mau Hyung"

"Makan Sunoo!"

Sunghoon marah, Sunoo hanya berani menunduk, moodnya semakin turun kejadian saat lalu masih ia pikirkan, apa benar ia tidak bisa pulang?

"Sekarang makan" Sunghoon kembali menyuapi Sunoo, dengan perlahan Sunoo memakan makanan yang datang. Tidak lama Jungwon dan Ni-ki datang sepulang sekolah, lalu datang lagi Taki, Daniel dan satu temannya lagi Dongpyo.

"Tidak ada Onu tidak seru"

"Ayo sekolah Onu"

"Ihh Onu mulutnya ada nasi!"

"Eung hehe"

Dongpyo cemberut, Sunoo tampak pucat disini mungkin belum sembuh? Dongpyo menggenggam tangan Sunoo "Onu jangan sakit terus"

"Pyo sedih"

"Tidak ada yang melerai lagi tauu"

"Iya"

"Onu cuek" Taki menatap Sunoo selidik, Daniel menyenggol Taki "Tatapan kamu"

"Ini jajanan buat Onu, dibeliin Hyung Niel tadi"

"Kita pulang dulu ya Onu, cepat sembuh yaa" Taki, Daniel dan Dongpyo keluar dari kamar inap Sunoo dengan lambaian keatas, Sunoo tersenyum lalu tatapannya kembali ke Sunghoon.

"Ayo makan lagi" Sunoo menurut, setelah selesai dengan makanan Sunoo meminum beberapa obatnya yang diberikan oleh dokter, sekarang tangannya sibuk bermain hp Jake.

"Besok gue syuting Hyung, gabisa kesini" ujar Jake sambil menatap yang lain "Sans Jake, ada gua ada Sunghoon masalah gampang"

"Hyung ada hiu!"

"Ke kiri cepet dek"

"Nik nik koin"

"Yahh kalah"

"Kamu sih dek noob"

"Adek pertama main ini ya😡"

"Mulut lo ya nik, mirip monika"

"Awas lu "

Tega sekali dirinya di ejek noob, kan normal baru pertama kali, Sunoo mengambil beberapa jajanan enak mengalihkan moodnya, lumayan si Taki kesini hmm.

Sunoo kembali memikirkan hal yang tadi, jika dipirkan semakin kepikiran ternyata. Sunoo menghela napas, lebih baik tidur lalu bangun pagi.

Dimensions||Enhypen||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang