2

139 13 0
                                    

rin sampai di bluelock tepat waktu, dia melihat kalau banyak orang yang sudah berkumpul dan melakukan pemanasan. program bluelock sebenarnya belum selesai tapi saat ini dan beberapa bulan kedepan mereka difokuskan untuk persiapan menghadapi piala dunia u20 yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi.

mereka belum melakukan latihan intens jadi masih sedikit longgar dan masih masa semi libur, ada beberapa yang pulang kampung dulu yang rumahnya jauh dan beberapa masih latihan seperti dirinya.

dia masuk kelapangan dan melakukan pemanasan sebelum isagi dan bachira menghampirinya “yo rinchan, tumben kau sedikit terlambat hari ini” tanya bachira. rin hanya diam mengabaikannya.

”kudengar dari berita kalau itoshi sae kembali minggu ini, apa mungkin hari ini,dimana dia” kata isagi

“itu bukan urusan kalian, sebaiknya kalian pergi aku ingin pemanasan” kata rin dengan nada dingin. isagi mendengus mendengar perkataan bocah lebih muda satu tahun darinya itu.

“ne ne rinchan, kudengar kalau di daerah rumahmu ada kasus pembunuhan satu keluarga. benarkah, semua orang membicarakannya dari tadi, saat aku bertanya itu di sekitar daerah rumahmu. benarkah?” kata bachira duduk melakukan peregangan di depan rin dan isagi di sebelahnya seperti membentuk lingkaran.

“itu aneh, mereka berkata dibunuh oleh anak laki laki yang kerasukan itu sangat menakutkan” sambung isagi

rin terdiam mendengar perkataan mereka, saat dia lewat tadi yang dia tebak adalah rumah sawamura tadi ramai oleh polisi dan orang orang

“ya tadi aku lewat dan banyak polisi dan orang disana. tapi apa kalian benar benar percaya kalau hal itu dilakukan oleh makhluk halus” kata rin melihat ke arah mereka berdua

“tidak juga, itu terlalu mustahil untuk terjadi di zaman sekarang itu lebih masuk akal karena gangguan psikologi anak laki laki itu atau mungkin dendam” kata isagi. rin mengangguk setuju dengan isagi itu sama tentang pendapat kakaknya dan lebih masuk akal mungkin memang psikologi atau dendam.

“tapi mungkin saja itu memang benar, dunia itu misteri bagaimana kalau itu memang benar karena roh jahat. bukankah gawat, itu bisa tiba tiba merasuki seseorang dan membuatnya membunuh hih” kata bachira mengusap tubuhnya merinding

“itu tidak mungkin semudah itu bodoh, walaupun itu benar mungkin memang keluarga itu melakukan kesalahan atau hal lainnya yang menyinggung. lagi pula itu hal yang mustahil” kata rin.

percakapan mereka tersela oleh pelatih yang datang dan akhirnya latihan dimulai.

saat sedang makan siang isagi dan bachira menghampirinya lagi untuk makan siang bersama dengan enggan rin menyetujuinya. percakapan mereka berlangsung sebelum shidou menghampiri mereka dengan seringai yang sangat menyebalkan.

“hey bulu mata junior dimana sae chan, bukannya dia sudah kembali ke jepang” tanya shidou sambil duduk dihadapan rin disamping isagi.

“jangan panggil kakak ku seperti itu kecoa sialan, dan itu bukan urusanmu” kata rin menatap tajam shidou

shidou ryusei pria menyebalkan itu selalu mengganggu rin untuk menanyakan perihal kakaknya yang tentu saja tidak pernah dijawab oleh rin. dia kesal kenapa kakaknya lebih memilih kecoa tidak jelas ini daripada dirinya. dengan sikap menyebalkan shidou padanya hanya menambah kekesalannya terhadapnya.

“oh santai bulu mata junior aku bertanya baik baik kenapa kau tidak menjawabnya saja, sae chan berkata kalau dia akan sampai hari ini, jadi katakan padaku dimana dia atau tidak aku akan mengikutimu pulang sampai kerumah” kata shidou menantangnya.

isagi dan bachira mengabaikan mereka berdua dan melanjutkan makan siang. shidou dan rin sering seperti itu bertengkar bahkan saling pukul tapi beberapa bulan terakhir kekerasan fisik mereka jadi berkurang terutama dari shidou yang terlihat seperti menahan diri.

Doll ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang