Hari sudah sore Rin dan sae sedang berjalan pulang menelusuri jalan untuk segera sampai kerumah.
Kali ini mereka memutuskan untuk melewati jalan yang seperti biasa atas permintaan sae. Walaupun Rin awalnya menolak, tapi karena keinginan sae serta sae yang begitu gigih meyakinkannya jadi Rin menurutinya.
akhirnya mereka sampai tiba dirumah tanpa insiden apapun meskipun sepanjang jalan saat akan melewati rumah sawamura sae seperti berkeringat dingin dan enggan untuk menoleh kearah rumah itu.
saat ini sae sedang berbaring dikasurnya sambil memainkan ponselnya dan mendengarkan musik menggunakan earphone. dia terlarut memainkan ponselnya sampai tidak memperhatikan bahwa ada suatu hal yang aneh menghampirinya.
terdengar barang terjatuh didekatnya menyadarkan sae. dia melepas salah satu earphone nya dan melihat kesekeliling kamar tapi tidak menemukan apapun. sae berfikir itu mungkin rin yang tidak sengaja membuat suara, dia kembali memakai earphonenya dan melanjutkan kegiatannya.
tidak lama setelah itu sae kembali samar samar mendengar ketukan barang terjatuh dan bergesekan. dia kembali melepas earphonenya seemua dan bangun untuk memeriksa dari mana asal suara itu.
dia memeriksa sekelilingnya dan tidak menemukan apapun dikamarnya, saat dia hendak kembali dia mendengar suara keras dari luar kamar. terdengar seperti pecahan kaca atau jendela.
dia keluar kamar dan melihat rin juga keluar dari kamarnya mungkin juga hendak memeriksa hal tersebut.
"apa itu rin" tanya sae
"aku tidak tau, lebih baik kita memeriksanya" jawab rin dan berjalan menuruni tangga diikuti oleh sae dibelakangnya.
mereka keluar rumah dan mendapati kaca gudang belakang mereka pecah dibagian samping.
"siapa yang melakukan ini" kata rin
mereka melihat kesekeliling area rumah dan tidak menemukan apapun atau siapapun yang mungkin menyebabkan ini semua.
sae mencoba membuka gudang itu dan mendapati kalau gudang itu tidak terkunci. "ini tidak terkunci" kata sae setelah membukanya
rin melihat pintu gudang yang terbuka dengan heran "mungkinkah ada pencuri" katanya
sae dan rin masuk kedalam gudang dan mencari cari hal yang mungkin mencurigakan "siapa yang mau mencuri digudang tua berdebu ini" kata sae sambil terbatuk karena banyaknya debu setelah mereka memasuki gudang ini.
gudang belakang rumah mereka memang jarang digunakan. seluruh barang digudang ini adalah barang yang sudah rusak dan tidak terpakai lagi, jadi jarang dibersihkan dan banyak debu disana.
"sial, debunya banyak sekali" gerutunya.
rin masuk lebih dalam untuk mengecek di dalam gudang meninggalkan sae yang masih sibuk menutupi hidungnya karena debu.
sae menuju ke kiri melihat lihat barang barang yang dekat dengannya, banyak barang dan mainan dirinya dan rin saat masih kecil serta ada sepeda yang rusak yang dia ingat saat dulu dia terjatuh.
dia kemudian mendekati jendela dan tertegun melihat benda yang tergeletak diantara pecahan jendela. nafasnya tertahan dan jantungnya berdetak kencang melihat boneka lusuh yang tadi pagi dia buang tergeletak disana.
"rin, RIN" teriaknya keras memanggil adiknya.
rin yang mendengar sae berteriak keras segera berlari menuju kearahnya "ada apa" katanya
sae menatap kearah rin sambil menunjuk kearah pecahan kaca dengan wajah yang pucat "i-itu" katanya dengan suara yang bergetar.
rin segera mendekat untuk memastikan apa yang kakaknya maksud. "ada apa-" kata katanya terhenti saat rin sudah bisa melihat apa yang sae maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doll ✓
FanfictionBluelock Fanfiction Itoshi Sae tidak menyangka, bahwa kepulangannya membawanya kedalam sebuah situasi yang mengerikan serta membuatnya terlibat dalam misteri yang tidak terpecahkan.