Shidou pergi mengunjungi sae meninggalkan latihan yang harusnya dia ikuti hari ini.
Dia tidak akan bisa tenang mengikuti latihan kalau seluruh fikiranya penuh dengan pria berambut pink kecoklatan itu.
Saat ini shidou sudah berada didepan rumah Itoshi dan memencet bell menunggu beberapa saat sampai seorang wanita membukakan pintunya.
Wanita itu terlihat di usai akhir 30 an wajahnya masih terlihat muda dengan rambut pink kecoklatan dan mata hijau yang identik dengan Itoshi.
Shidou berasumsi kalau dia adalah ibu dari kedua Itoshi dilihat dari kemiripan mereka, terutama dengan sae. Sae ternyata sangat mirip ibunya dengan wajah cantik dan cukup halus untuk seukuran laki laki.
"Selamat siang, apakah benar ini rumah Itoshi?" Tanya shidou
"Benar nak, kamu siapa" tanya ibu Itoshi
"Saya shidou Ryusei, saya ingin menjenguk sae Rin berkata sae sedang sakit, eh saya dan Rin sama dari program bluelock dan saya sempat bermain dengan sae di U20" kata shidou menjelaskan panjang lebar, sedikit gugup.
"Oh shidou yang bareng sae di U20, iya Tante ingat. Masuk nak Ryusei sae ada didalam sedang istirahat. Dia demam dari semalam baru turun tadi, masih naik turun" jelas ibu Itoshi sambil menuntun shidou masuk kedalam rumah.
"Nak shidou mau minum apa? Biar ibu ambilkan" tanya ibu Itoshi
"Jangan repot repot Tante, shidou cuman mau jenguk sae aja" kata shidou berusaha menolak tawarannya dikarenakan merasa tidak enak.
"Tidak apa apa nak shidou, mau jus? Jus jeruk kamu suka?" Tanya ibu Itoshi
"Saya suka apa saja Tante, jus jeruk tidak apa apa" kata shidou
"Baiklah, kamar sae ada diatas kamu bisa kesana sementara Tante nyiapin minuman yah, kamarnya yang pintunya warna putih" jelas ibu Itoshi
"Terima kasih Tante, kalau begitu saya naik dulu" kata shidou sopan
"Iya silahkan, jangan sungkan sungkan" kata ibu Itoshi sebelum pergi kedapur
Shidou segera menaiki tangga dan mencari kamar dengan pintu putih seperti yang dikatakan ibu Itoshi tadi.
Tidak berselang lama dia menemukan pintu putih yang bersebelahan dengan pintu hitam yang shidou asumsikan mungkin itu kamar Rin.
Shidou mengetuk pelan kamar sae tapi tidak ada jawaban jadi shidou langsung membuka pinta yang menampilkan sae yang sedang tertidur pulas dengan handuk kompres didahinya.
Wajah sae sangat pucat dengan sedikit rona merah menghiasi pipinya. Keringat membanjiri tubuhnya, apalagi shidou melihat kalau tubuh sae di bungkus oleh selimut yang menghalau hawa dingin.
Dia berjalan kearahnya dan duduk disebelah ranjangnya memperhatikan wajah sae dengan seksama.
Sae sedikit mengernyitkan dahinya tanda bahwa dia sedikit terganggu dan tidurnya tidak nyenyak. Shidou menyentuh leher sae untuk mengukur suhunya yang terasa hangat saat bersentuhan.
Sae mengeran saat merasakan hawa dingin menyentuh kulitnya dan dengan pelan membuka matanya.
"Hey, bagaimana perasaanmu" kata shidou lembut
"Engh, s-shidou?" Tanya sae, suara sae terdengar sangat kecil dan bergetar.
"Iya ini aku saechan, bagaimana kabarmu? Pusing?" Tanya shidou lagi, kali ini tangan shidou menyentuh dahi dan mengusap pipi sae lembut.
"P-pusing" kata sae pelan.
"Sst, sakit nakal bisa bisanya dia buat saechanku kesakitan kaya gini" kata shidou main main sambil sedikit memijat kepala sae pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Doll ✓
FanfictionBluelock Fanfiction Itoshi Sae tidak menyangka, bahwa kepulangannya membawanya kedalam sebuah situasi yang mengerikan serta membuatnya terlibat dalam misteri yang tidak terpecahkan.