mereka sampai di gedung bluelock sedikit lebih lama dari yang seharusnya, dikarenakan mereka mengambil jalan yang memutar yang jaraknya setengah jalan lebih panjang.
mereka memasuki gedung bersama "aku akan keruang ganti" kata rin yang dibalas anggukan oleh sae.
rin pergi meninggalkan sae dan sae melanjutkan perjalanannya untuk menjelajahi gedung dan melihat beberapa pemain. dia pergi kelapangan dimana sudah ada banyak pemain disana.
"saechan" sae menoleh saat mendengar seseorang memanggilnya. dia melihat shidou ryusei menghampirinya dengan senyum sangat lebar terlihat sangat bahagia.
"kenapa kau disini? bagaimana keadaanmu? bukankah seharusnya kamu istirahat sekarang saechan" kata shidou saat sudah sampai dihadapan sae.
"aku sudah baik baik saja, aku bosan dirumah sendirian dan memutuskan untuk melihat lihat" jawab sae
"jenius, seharusnya kau meneloponku agar bisa menemanimu dirumah hm" jawab shidou menggenggam tangan sae dan mengajaknya ke pinggir lapangan ke tempat duduk.
"untuk apa aku melakukan itu, lagipula aku tidak ingin dirumah dan kau harus latihan iblis" kata sae
shidou hanya mengangguk dan tidak menjawab apapun, dia hanya menatap kearah sae tidak mengatakan apapun. dia memperhatikan wajah sae dari mata,hidung, bibir itu membuat sae yang sedang diperhatikan merasa tidak nyaman dan malu.
"apa ini iblis, jangan menatapku seperti itu!" kata sae dengan rona merah diwajahnya.
"aku sangat merindukanmu jenius, semua hal yang ada padamu. wajah cantik ini" kata shidou dan memegang pipi sae lembut dan sedikit mengelusnya, shidou menahan erangan prustasi saat merasakan betapa lembutnya pipi itu, ditambah dengan rona merah yang menghiasinya menambah kecantikannya.
"tidak pernah hilang dari kepalaku, aku selalu merindakanmu dan memikirkanmu saechan" kata shidou lembut.
wajah sae sudah seperti kepiting rebus, seluruh wajahnya memera sampai lehernya mendengar perkataan shidou "j-jangan katakan hal seperti itu, dasar iblis" kata sae dengan gugup sampai membuat suaranya sedikit bergetar.
shidou tertawa mendengar perkataan sae yang menurutnya sangat imut "aku mengatakan yang sebenarnya saechan, andaikan kau tau aku selalu memikirkanmu setiap malam" kata shidou lagi
"diam" bentak sae malu yang membuat suara tawa shidou membesar.
sungguh menyenangkan menggoda itoshi sae. shidou sangat menyukai reaksinya yang sangat imut saat dia menggodanya.
"oh iya sae, ada yang ingin kutanyakan padamu" kata shidou saat tawanya berhenti.
sae mengangkat alisnya bingung, menebak apa yang ingin shidou tanyakan. "apa" jawabnya
"saat kemarin aku menjengukmu kau berbicara tentang seorang perempuan, siapa itu?" tanya shidou
sae menatap shidou dengan raut wajah bingung, dia tidak mengingat pernah mengatakan hal itu pada shidou.
"apa maksudmu, aku tidak mengerti" jawab sae
" kau mengatakan ada seorang perempuan dan kau takut padanya" kata shidou
"mungkin aku hanya mengigau. saat itu aku tidak sadar apa yang aku katakan" bohong sae
sae tau mungkin apa yang dimaksud shidou. tapi dia tidak ingin memberitahunya, karena bagaimanapun hal itu terdengar konyol meskipun dia mengalaminya.
"yah, mungkin itu memang mimpi demam" kata shidou terdengar tidak yakin
"ya sudah lebih baik kau pergi berlatih, sepertinya tidak lama lagi akan segera dimulai" kata sae
KAMU SEDANG MEMBACA
Doll ✓
FanfictionBluelock Fanfiction Itoshi Sae tidak menyangka, bahwa kepulangannya membawanya kedalam sebuah situasi yang mengerikan serta membuatnya terlibat dalam misteri yang tidak terpecahkan.