Follow akun wattpad ini sebelum membaca
Jangan lupa vote dan tinggalkan komen.6 Oktober 2023
***
"Firen, ayo sayang sarapan dulu". Panggil Alaya.
"Iya ma otw".
"Morning mom".
"Morning sayang. Ini mama udah siapin sarapan kesukaan kamu".
"Heum enak banget gak ada tandingannya". Puji firen tak henti-hentinya iya melahap nasi goreng cabe ijo buatan Alaya. Anak laki-laki itu tidak sarapan dengan roti dan segelas susu melainkan iya selalu makan nasi goreng yang dimasak oleh Alaya.
"Fir. Kamukan gak ke kampus hari ini, gimana kalau kita pergi ke butik buat fitting baju pengantin?".
Iya tersedak Alaya langsung memberi segelas air untuk putranya. "Pelan-pelan makannya".
"Aduh sorry banget ya ma, tapi firen ada janji sama Celine". Tolaknya.
"Kan bisa di batalin, firen kamu udah mau nikah mama gak suka kalau kamu masih berhubungan sama wanita itu". Tegas Alaya.
"Ma, terus aku harus gimana. Gak mungkin aku bilang langsung sama Celline kalau aku mau nikah".
"Apa susahnya untuk ngasih tau dia". Desak Alaya lagi.
"Tapi aku belum siap untuk jujur sama Celine ma, mama tolong ngertiin aku ".
"Kalau kamu gak ngomong langsung sama dia, biar mama yang bicara".
"Jangan ma. Iya firen bakal bicara tentang ini sama dia". Firen menelan ludahnya kasar, iya sangat paham dengan sifat mamanya jika sudah diputuskan maka tidak bisa untuk dihentikan lagi.
"Mama tunggu kamu Sampai jam sembilan diluar, cepetan siap-siap mama gak mau calon menantu mama lama nungguin kita".
"Ih mama ngapain sih begitu mengagungkan dia. Emangnya se spesial apa sih dia Dimata mama". Balas firen malas jika sudah berbicara tentang wanita itu.
"Dia itu anak baik, pinter lagi. Dia juga bakal lulus dari universitas dua Minggu lagi sama kaya kamu. Lulusan kedokteran". Firen merasa aneh, ini hanya kebetulan atau ada hubungannya dengan seseorang, namun iya lebih memilih mengabaikannya.
"Oke mama udah siap, mama tunggu kamu diluar".
"Ma, Tapi".
"Stop, ayo".
"Sial banget gue hari ini. Ditambah lagi harus ketemu dia, iiiihh". Firen menggerutu kesal dalam hati.
Dengan lambat iya bergerak berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian, iya meraih benda pipih persegi itu lalu mencari sosok nama yang paling sering iya hubungi.
"Halo sayang, kayanya aku gak bisa menemanin kamu deh hari ini". Ucap firen sambil menggigit jarinya berharap wanita itu tidak marah padanya karena telah membatalkan janji mereka untuk menemani Celine memilih warna kain yang cocok untuk acara wisudanya nanti.
"Mama nyuruh aku untuk temenin dia ke pemakaman papa, jadi aku gak bisa nolak. Maaf ya sayang, kita perginya lain waktu aja ya". Bujuk firen namun gadis itu tetap bersikeras untuk pergi sendiri.
........
"Ya udah aku tutup telponnya ya. Kamu hati-hati Love you". Firen menghela nafasnya lega. "syukur deh dia gak curiga".
"Fireeen". Panggil Alaya dari bawah.
"Iya maa. Ini udah siap kok mau turun". Jawab anak laki-laki itu tak kalah kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Dilangit Allerton
Teen Fiction"jangan pernah mencintaiku melebihi rasa cinta pada orang tuamu, karena kau mencintai orang yang salah. Dan Ingatlah mulai sekarang akulah musuh terbesarmu". Menceritakan kisah impian sebuah pernikahan idaman seorang anak laki-laki yang tinggal b...