Ch. 02

100 9 3
                                    


"Jangan nyusahin terus nanti"

"Gapapa, biar sering ketemu lo"

"Hah?"

Warn, Harsh words.

☁️☁️☁️

"Oke Bang, sesuai janji kalo gue menang kasi figure mikasa ya!" seru Giyuu kepada Gyomei, kakak kelasnya, sekaligus seniornya di ekskulnya.

"Ya tergantung lu bisa menang atau engga sih. Jangan sombong dulu, hahaha" ucap Gyomei tertawa renyah. Entah dosa apa yang dilakukan Giyuu di masa lalu hingga dia bisa melawan Gyomei, yang memiliki julukan Tak Terkalahkan di klub nya. Jika bisa memilih, dia akan memilih Uzui, karena dendam pribadi tentunya.

Giyuu memegang shinai nya erat-erat, berusaha tenang, demi figure action anime kesukaannya.

Wasit kali ini adalah Rengoku, juga salah satu yang terkuat di klubnya, namun lebih kuat Gyomei daripada Rengoku. Giyuu hanya bisa mengalahkannya sekali saja saat Rengoku kurang fokus. Jadi bisa dikatakan saat itu Giyuu sedang beruntung.

Giyuu dan Gyomei saling membungkuk, hal ini untuk menghormati satu sama lain. Kemudian setelah mendengar aba-aba dari Rengoku, Giyuu kembali memegang shinainya dengan kuat.

Namun hanya dalam beberapa detik saja, leher Giyuu sudah terkena shinai milik Gyomei. Bukankah ini terlalu cepat? Manusia atau bukan, begitu pikir Giyuu. Namun dia segera kembali fokus berpikir dan bertahan untuk mengalahkan Gyomei.

----

3 menit setelahnya, apa yang terjadi? Tentu saja, Giyuu kalah telak. Gyomei terlalu tidak lazim untuk dikalahkan saat ini.

“Gimana rasanya ngelawan gorila?” Tanya Rengoku. Itu pertanyaan aneh, tapi Giyuu sangat setuju dengan pernyataan itu.

"Ga waras."

Dua kata untuk Gyomei. Yang diolok hanya tertawa terbahak. Lalu menepuk bahu Giyuu, “kata gue lo nyerah deh, action figure Mikasa kayaknya cuma mimpi.”

Giyuu mencibir, “anjing! Liat aja ntar, kapan-kapan gue bales!” Lalu dirinya bangkit dan keluar dari ruangan ekskul dengan raut wajah yang masam.

Giyuu melihat tangannya yang lecet karena terlalu kuat memegang shinainya. Ini salah Gyomei kenapa dia terlalu kuat! Tidak masuk akal. Bahkan kekuatan Gyomei bisa 2 kali lipat dibanding Rengoku. Kini, dia tidak bisa menatap Gyomei layaknya manusia lagi. Dia akan memanggilnya gorila sekarang.

Cukup lama Giyuu bergelut dengan pikirannya, tidak sadar langkahnya terhenti di depan UKS. Ruangan itu sudah sepi, mungkin karena sudah sore, tidak banyak orang yang datang selain pengurus.

Giyuu masuk tanpa mengucapkan salam, tidak punya etika. Lalu, mengambil plester seenaknya sendiri. Sebelum ia menempelkan plester itu secara asal-asalan di tangannya, seseorang memberhentikan kegiatannya.

"Heh, seenak jidat ngambil plester!"

Ah...

Shinobu lagi, entah kenapa akhir-akhir ini Giyuu selalu bertemu Shinobu dimanapun. Jodoh kali ya? Ah, tidak. Giyuu hanyalah milik waifunya seorang.

"Nih, lecet. Obatin dong doktel." Goda Giyuu dengan wajah datar, lalu menunjukkan tangannya yang lecet.

"Gausah sok imut, benerin plester aja masih berantakan. Sana duduk!" Ujar Shinobu sembari berkacak pinggang.

Setelah Giyuu duduk di kasur, dan Shinobu duduk disampingnya, Shinobu segera memberikan plester pada tangan Giyuu.

"Kok bisa kayak gini? Lo habis habis ngapain deh?" Tanya Shinobu. Tangannya dengan gesit membalut tangan Giyuu dengan plester.

"Habis ngelawan gorila" Jawab Giyuu seadanya.

Shinobu berpikir, mungkin karena memang ekstrakurikuler Giyuu yang terkesan keras dan isinya bergelut saja dengan orang-orang mengakibatkan tangannya yang lecet.

"Kayaknya gue bakal sering kesini nantinya. Obatin terus, ya?" Ucap Giyuu yang terus memperhatikan betapa gesitnya tangan Shinobu.

"Jangan nyusahin terus nanti." Balas Shinobu lalu membereskan kekacauan yang ada.

Giyuu memperhatikan tangannya yang sudah diberi plester (yang sangat rapi). Lalu membalas, "gapapa, biar sering ketemu lo"

Shinobu menoleh,

"Hah?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Clouds || GiyushinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang