Hai hai guys, di bab ini..., bakal ada sedikit petunjuk, kalian harus teliti ya, kalau ga ngerasa ada petunjuk yaudah gppa,
•••
Sesampainya di mansion, Lucas membuka pintu mansion pelan pelan..
Saat memasuki mansion suasana mansion terasa sepi bahkan sangat, Saat sedang melamun, Lucas di kagetkan dengan tepukan di bahunya
"Jangan ngelamun kak, ntar kesambet Teo ga bisa ngobatin nya" ucap Teo memandang melas wajah kakak nya
"Ck, engga.., udah sana bawa Rio ke kamar" ucap Lucas di angguki Teo, Teo pun mengambil alih Rio dari gendongan bibi Laras
"Aku ke atas dulu kak" ucap Teo di angguki Lucas
Kenapa Lucas tidak ikut ke atas? Karna.., nanti Oma, opa, paman, bibi, sepupu Lucas n Teo, dan juga ada orang penting yang akan datang ke mansion
Sebelum mereka datang Lucas sudah harus mengganti pakaiannya, ia pun buru buru ke lift untuk ke kamar
Setelah selesai mengganti pakaian, Lucas pun turun ke lantai bawah, tepat saat lift terbuka bel pintu mansion berbunyi
Ting tong Ting tong
Ceklek
"Kalian sudah datang rupanya, ayo masuk" ucap Lucas mempersilahkan tamunya untuk masuk
Sekarang mereka (Lucas, Oma, Opa, Paman, Bibi, Sepupu Lucas, dan orang penting) itu sudah berada di ruang tamu
"Jadi..?" Tanya Lucas memulai percakapan
"Ekhem begini.., sebelumnya perkenalkan nama saya.. Arsen Gentala, anda bisa memanggil saya Arsen, kedatangan saya kesini untuk memberi tahu soal perusahaan tuan Ferdian, jadi.. saya adalah tangan kanan tuan Ferdian, sekaligus sekertaris beliau, tapi... sekarang beliau sudah tidak ada berarti masalah perusahaan di serahkan ke anda nona Lucas, apa anda bersedia?" Tanya Arsen
"Bagaimana kalau saya saja yang mengambil alih perusahaan untuk sementara? Usia Lucas saat ini masih 18 tahun, belum tentu ia mampu mengambil alih semua masalah perusahaan" sela paman Lucas bernama Aslan Adhiyaksa, sebelum Lucas menjawab
"Tidak perlu paman, Lucas yakin Lucas bisa.., paman tidak perlu repot-repot membantu Lucas, biar Lucas saja yang menanggung nya.. ini sudah kewajiban Lucas sebagai penerus perusahaan Anderson" ucap Lucas meyakinkan paman Aslan sambil tersenyum
"Paman tidak repot keponakan ku, paman hanya takut masalah perusahaan ini akan menganggu waktu belajar mu" ucap paman Aslan kembali meyakinkan Lucas
"Tidak perlu paman, Lucas pasti bisa.. hanya membutuhkan dukungan kalian saja Lucas akan berusaha bisa meng handle masalah perusahaan" ucap Lucas lagi memaksakan senyumnya
"Kenapa paman sangat ngotot ingin menghandle masalah perusahaan? Mencurigakan" ucap Lucas dalam hati
[Tuan sebaiknya anda terima saja kalau paman anda yang menghandle perusahaan, karna ada suatu hal yang ingin paman anda selidiki, ini juga akan bersangkutan dengan misi]
"Benarkah begitu?"
[Tentu tuan]
"Baiklah"
"Bagaimana keputusan anda nona?" Tanya Arsen (Weh ini si Arsen cocoknya di panggil tuan atau paman coy? Paman? Oke)
"Em baiklah paman,meng handle perusahaan akan aku serahkan kepada paman Aslan, tapi aku akan mengambil alih saat aku lulus kuliah bagaimana?" Tanya Lucas kepada pamannya
"Baiklah ponakan ku, serahkan saja semuanya kepada paman, paman akan berusaha meng handle perusahaan Ayah mu" jawab paman Aslan menepuk bahu Lucas
"Baiklah, tolong tanda tangani surat ini dahulu" ucap paman Arsen memberikan map berwarna biru laut itu
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS TRANSMIGRASITION (REVISI DIKIT)
FantasyCover by Aniisa Sada Orang bilang aku tampan, padahal aku seorang perempuan. Kabur saat akan di jodohkan? Kecelakaan? Transmigrasi? Ini kisah seorang gadis bernama Steven Ellaina Harve, anak tunggal dari kediaman Harve, meninggal karna kabur saat...