Hello guys, nungguin author up lgi ya?? Hiatus lama bangett, ga ngabarin kalian lagi hehe. Tenang bestiehh author bakal up lagi, tapi mungkin sekarang bakal jarang up
••••
Keesokan harinya, Lucas sudah siap dengan setelan seragam SMA CAKRAWALA. Hanya tinggal menunggu Teo yang sedang memakai sepatunya
"Ayo kak" ajak Teo yang sudah selesai memakai sepatunya.
"Hm" dehem cuek Lucas lalu melengos pergi menuju motornya diikuti Teo di belakang nya.
'masih marah kah?' batin Teo mengendikkan bahunya acuh.
Brum Brum
Motor Lucas melaju dengan kecepatan diatas rata rata, membelah jalanan yang memang masih sepi karna pagi ini hujan turun rintik-rintik.
Sesampainya di sekolah..
Terlihat lingkungan sekolah yang masih diisi oleh beberapa siswa, karna memang pagi ini gerimis jadi para siswa siswi lainnya masih mengebo di kamarnya.
Lucas memberhentikan motornya di parkiran, ia meletakkan helm nya lalu langsung pergi. Teo yang ditinggal kakaknya merasa frustasi, sekarang Teo mendapatkan misi untuk meluluhkan hati Lucas yang sedang marah padanya.
Teo mengikuti langkah Lucas di belakang,
Brukk
"Awh," ringis Teo mengelus jidatnya.
"Kelas mu disana Teo." Ucap Lucas memberi tau Teo.
"Hehe, maaf kak." Ujar Teo langsung berlari.
"Huh.." Hela nafas Lucas.
Lucas membelokkan jalannya, ia tidak jadi ke kelas. Sekarang, tujuan utamanya adalah taman belakang. Untuk apa? Lucas sangat ingin melampiaskan emosinya sekarang, entah kenapa Lucas ingin menangis saja.
Sampai di taman belakang, Lucas langsung duduk di kursi yang disediakan. Menatap langit dengan pandangan sendu, tak sadar Lucas meneteskan air matanya.
Tes
"Gue cape, kapan takdir bahagia gue dateng lagi? Orang tua gue di dunia ini udah pergi. Tuhan, apa didunia kedua ini gue juga ga berhak bahagia?" Gumam Lucas kembali meneteskan air matanya.
"Gue cape.. gue bener bener cape..akhh!!"
Jderr
Hujan turun dengan deras, langit seakan tau betapa sakitnya Lucas sampai menurunkan hujannya. Lucas menangis di bawah guyuran air hujan, mengacak rambutnya, dengan berteriak sekencang mungkin melampiaskan emosinya.
Matteo POV
Sesampainya dikelas, gue langsung duduk di meja gue. Gue liat-liat, pagi ini kelas sepi banget. Suntuk gue lama lama, jadinya gue memutuskan untuk pergi ke kantin.
Sampai di kantin, gue liat temen temen gue lagi pada ngumpul. Gue samperin deh mereka, gue duduk dan langsung ngobrol sama mereka.
"Eh, bos. Tumben dateng pagi?" Tanya Kevan menatap Teo.
"Salah ya gue dateng pagi?." Tanya balik Teo di balas cengengesan oleh Kevan.
"Hehe, ya tumben aja sih. Biasanya, kan bos dateng nya siang." Jawab Kevan yang mendapat plototan garang dari Teo.
"Hm. Btw, Sabiru sama Abi kemana?." Tanya Teo yang menyadari tidak ada keberadaan Sabiru dan Abimanyu di antara mereka.
"Sabiru sama Abimanyu, katanya sih sementara ini mau jagain Ivanna. Mereka takut Ivanna di teror lagi kali ya" jawab Kevan.
"Ohh gitu toh, btw ada perkembangan ga soal pencarian teror kemarin?" Tanya Teo
"Pelaku nya bukan orang biasa, keamanan mereka sangat ketat. Jadi susah buat di bobol, tapi.. gue Nemu sesuatu yang mencurigakan. Pas Daniel cek, ada seseorang yang ngirim email ke dia, orang itu seakan tau kalau kita lagi retas data dia." Jawab Kevan di angguki Daniel.
"Email? Kek mana isinya?" Tanya Teo kepo.
"Nih." Daniel langsung memberikan ponselnya kepada Teo.
__
TBC
Sorry ya guys author cuma up dikit hhe, sengaja si.
Setengah doang, nanti kalau udah 5k vote author up lagi.
Jadi banyak banyakin vote ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS TRANSMIGRASITION (REVISI DIKIT)
FantasíaCover by Aniisa Sada Orang bilang aku tampan, padahal aku seorang perempuan. Kabur saat akan di jodohkan? Kecelakaan? Transmigrasi? Ini kisah seorang gadis bernama Steven Ellaina Harve, anak tunggal dari kediaman Harve, meninggal karna kabur saat...