Dua-dua

2.8K 175 26
                                        

Di sepanjang perjalanan semua murid yang masih menghabiskan waktu sebelum masuk diluar kelas mulai menatap (Name) dengan penuh kebingungan, kepenasaranan, dan ketertarikan. Tapi (Name) tidak masalah, (Name) hanya tersenyum ramah lalu lanjut berjalan ke kelasnya.

Bel masuk berbunyi.

(Name) sampai di depan pintu kelas IPA-10A, dan melihat sudah ada guru wanita dengan rambut pendek berwarna merah maroon didalam kelas, dan seperti nya guru itu sedang menunggu seseorang.

"Apa itu guru wanita yang dimaksud daddy untuk menjaga ku?" Gumam (Name) pelan.

Guru wanita itu menengok ke arah (Name) yang berdiri di depan pintu kelas, lalu guru itu tersenyum tipis.

"Ayo silahkan masuk!" Guru wanita itu menyuruh (Name) memasuki kelas.

(Name) tersentak sedikit dan memasuki kelas itu dan menghadap para murid yang sekelas dengan nya, dan dengan percaya diri dan senyum lebar (Name) memperkenalkan dirinya. Walaupun sebenarnya sedikit gugup karena semua murid di kelasnya laki-laki. Sedangkan para murid mulai menatap (Name) dengan penasaran dan bingung.

"Ohayou, Mina! Asahinata (Name) o shokai shite kudasai, Yoroshiku. Kalau ada yg bingung kenapa aku bisa sekolah disini, karena atas permintaan kepala sekolah disini, semoga kita bisa berteman baik karena pacaran gak boleh. Kalian juga bisa panggil aku istriny Levi Ackerman dan pacarnya Gojo Satoru. Peace!!"

[Selamat pagi. perkenalkan saya Asahinata (Name). Senang bertemu dengan Anda.]

(Name) berbicara dengan nada yang ceria dan friendly dan dengan senyuman lebar khasnya, lalu mengeluarkan jari telunjuk dan tengah nya dengan kedua tangan, sebagai tanda damai✌🏻😊✌🏻.

Bu Anri dan teman-teman sekelas (Name) kecuali laki-laki bersurai hijau tua itu, tertawa mendengar perkenalan (Name).

"Widihh sekarang di sekolah ini ada 1 murid cewek cuyyy!"

"Iya cuy...mana cantik, trus masuk kelas kita pula, beruntung beget...!"

"Sabi kali ya dempet dikit..."

"Kiw cewek udah punya pacar belum??"

"Minta nomor ponselnya dong...."

"Cukup anak-anak! Wahh...bagus sekali (Name), Teiri Anri-desu,  Saya adalah Walas kelas IPA-10A. Dan (Name)-Chan, kamu duduk di kursi kosong dekat Itoshi Rin atau ketua kelas di kelas ini ya!" Tunjuk Anri, pada laki-laki bersurai hijau tua yang duduk di barisan kedua belakang dengan muka datarnya.

(Name) menengok laki-laki yang di maksud Bu Anri, dan mengangguk mengerti.

"Tenang saja (Name) saya yang akan menjaga mu selama di sekolah ini! Jika ingin ke toilet kamu datang ke ruangan saya saja! Anggap saya adalah ibumu, okay?" Bisik Anri.

"Haikh, arigato, Anri sensei!" (Name) tersenyum lebar lalu berjalan ke arah bangku kosong tersebut lalu duduk di bangku itu.

"Baik anak-anak, kita mulai pelajaran kita ya!!" Kata Anri sambil mengambil spidol.

 ~~~

Akhirnya bel istirahat berbunyi, dan Anri pun juga sudah keluar dari kelas, sedang kan kelas sudah seperti kandang hewan buas, (Name) hanya menghela nafas lega dan membereskan buku-buku dan alat tulis nya dan dimasukkan ke dalam tas. Karena takut nya ada yang nyuri hehe. Sedangkan para lelaki mulai menatap (Name) dengan ketertarikan, tapi mereka belum punya nyali.

(Name) melihat lelaki bersurai hijau tua yang di sebelahnya dan menghampiri nya dengan senyuman lebar khasnya.

"Hai! kamu yang namanya Itoshi Rin kan? Salken ya, aku (Name)!" (Name) mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Rin.

Rin tidak menjawab dan juga tidak membalas uluran tangan (Name), dia hanya menatap (Name) dengan ekspresi dingin dan datarnya, lalu Rin pergi keluar kelas tanpa memperdulikan (Name) yang masih berdiri disampingnya tadi, (Name) yang melihat itu hanya menarik kembali tangannya dan memaki-maki Rin di dalam hati nya.

'kampret lah, dasar ggd, ganteng ganteng dingin, ngeselin pula, rasanya ingin merobek mukanya, untung ketua kelas, kalau bukan.....gak tau juga mau diapain!' maki (Name) dalam hati.

(Name) menghela nafas kasar lalu juga keluar kelas untuk pergi ke kantin, tapi saat (Name) ingin berjalan keluar seseorang menepuk pundak nya, (Name) tersentak dan berbalik untuk melihat siapa yang menepuk pundaknya.

"Kamu (Name) ya? Nijiro Nanase-desu, yoroshiku." Nanase tersenyum tipis.

"Ah...iya, salam kenal juga, Nanase-kun!" (Name) mengeluarkan senyuman lebar khasnya dan mengulurkan tangannya.

Nanase tersenyum lalu menerima uluran tangan (Name) dan berjabat tangan dengan (Name), lalu melepaskan jabatan tangan itu.

(Name) melihat dari depan pintu kelas ada satu kakak kelas dengan Surai berwarna janda yang sedang menarik lengan baju temannya yang bersurai putih, (Name) bingung tapi (Name) nampak tidak peduli karena dia lapar, dan kembali menatap Nanase.

Kenapa (Name) bisa tau kalau mereka kakak kelas (Name)? Karena keliatan dari bet lengan seragam sebelah kanan mereka yang bertuliskan kelas 11.

"Kamu tau gak kantin dimana? Maklum watashi anak baru soalnya, jadi belum hapal, sama ni sekolah!" (Name) terkikik.

"Tentu, ayo ikut aku!" Akhirnya Nanase berjalan di depan (Name), dan (Name) hanya mengikuti nya dari belakang.

Sesampainya di kantin. Mata (Name) kembali berbinar melihat betapa besar dan luasnya kantin SMA ini.

"Wah...gila bagus banget!" seru (Name).

Nanase yang melihat itu hanya tersenyum tipis dan duduk di kursi kantin, dan (Name) juga ikut duduk di samping Nanase.

"Emm.....gapapa kan, aku istirahat sama kamu hari ini?" tanya (Name).

"Tentu, lagipula kamu adalah satu-satunya teman ku yang perempuan!!" Jawab Nanase.

"Avv...arigatou, yasudah, ayo, pesan makanan, kamu disini saja!!" Suruh (Name) kepada Nanase agar (Name) saja yang memesan.

"Eh...yakin? Gak aku aja yang pesanin?" tanya Nanase khawatir.

"No need...relax bro..." yakin (Name).

"Baiklah, aku mau Salmom sashimi ekstra kecap asin dan coca cola saja ya!" request Nanase sembari memberikan (Name) uang pas.

"Haikh!" (Name) menerima uang dari Nanase dan berjalan ke para penjual makanan.

"Mbak, saya pesen Salmon sashimi dengan ekstra kecap asin sama ramen nya, lalu minumannya Coca cola dan susu stroberi nya ya mbak!" pesan (Name) dan menaruh uang Nanase di atas meja.

Lalu (Name) mengambil uang nya di saku rok seragam nya, tapi anehnya didalam kantong itu tidak ada apapun.

(Name) terkejut dan panik karena uang nya ada di dalam tas, dan (Name) lupa mengambil nya, jadi (Name) hanya bisa membayar makanan Nanase, karena kebetulan Nanase memberikan uang pas kepadanya. Dan itu membuat (Name) sangat panik.

"Mbak, maaf money saya ketinggalan di tas saya, saya ijin ambil dulu ya mbak?" tanya (Name) dengan panik.

"Oh iya, kak, gapapa, ditinggal dulu saja." kata si penjual.

(Name) yang mendengar itu menghela nafas lega dan membalikkan badannya untuk kembali ke kelas, namun (Name) kaget ada laki-laki dengan tinggi badan 185 cm, kini berdiri di depan (Name), lalu mengeluarkan sejumlah uang.

"Mbak berapa semua total makanan saya, teman saya dan juga gadis ini?" ---??

To be continued....

Waduh...saha eta ya? Btw makasih udah baca, maaf rada gaje, hehe, maklum karena w gabut buat ini cerita😁😄✌🏻

Bluelock x Mbak NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang