Tiga-tiga

1.3K 97 4
                                    

"Mbak berapa semua total makanan saya, teman saya dan juga gadis ini?" ---??

Kata lelaki bersurai ungu janda, dan tinggi 185 cm itu sembari mengeluarkan uang dari saku celananya. (Name) terkejut, karena itu adalah kakak kelas yang tadi lewat di depan kelas nya sambil menyeret temannya ke kantin.

"E-eh.....gausah kak, arigatou, aku ada uang kok, cuman ketinggalan di tas aku yang ada di kelas!" Tolak (Name) dengan halus dan sopan.

"Totalin mbak!" Titah lelaki itu kepada sang penjual.

"Jadi semuanya 870,52 yen ya!!" Jelas penjual itu.

Lelaki bersurai ungu janda itu pun memberikan uang berwarna biru kepada penjual itu.

"Baik, terimakasih, pesanannya silahkan diambil! Tanoshimu! Sang penjual tersenyum tipis.

"Haikh, arigatou."

(Name) tersenyum lebar lalu mengambil nampan berisi pesanan nya dan pesanan Nanase. Saat (Name) ingin mengucapkan terima kasih kepada lelaki bersurai janda itu ternyata lelaki itu sudah pergi duluan ke meja makannya.

'udah ganteng, baik, kaya lagi, Omo...' puji (Name) dalam hati.

(Name) kembali berjalan ke arah Nanase yang sedang memainkan ponselnya sepertinya ia sudah lama menunggu nya. Lalu (Name) meletakkan nampan itu di atas meja makan, lalu duduk di depan Nanase. Karena jika bersebelahan gak bisa melihat keimutan Nanase. Nanase. Menyadari bahwa (Name) sudah duduk di hadapan nya, lalu meletakkan ponselnya di saku nya kembali.

"Kenapa lama sekali (Name)?" Tanya Nanase khawatir.

"Hehe...maaf Nanase-kun, tadi aku kelupaan membawa uang ku yang ada di tas!" (Name) tersenyum paksa, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu karena malu.

"Loh...kenapa tidak bilang? Kamu bisa memakai uang ku! Lalu bagaimana? Apakah makanan mu sudah dibayar, (Name)-Chan?" Tanya Nanase.

"Oh...sudah, sudah, tadi dibayarin!" (Name) Mengangguk.

"Huh? Sama siapa?" Tanya Nanase penasaran.

"Itu sama cowok yang bersurai janda itu!" Menunjuk ke arah lelaki bersurai ungu janda yang sedang makan dengan temannya yang bersurai putih di sebrang sana.

"Ohh....aku tau! Apakah kau sudah mengucapkan terimakasih kepada nya?" Nanase mengangguk, sepertinya ia mengenal lelaki itu.

"Benarkah? Siapa namanya? Aku belum sempat berterimakasih, karena ternyata dia sudah pergi duluan." Jelas (Name).

"Oh seperti itu, dia adalah Mikage Reo, biasanya dipanggil Reo, dia adalah putra tunggal kaya raya, tapi meskipun kaya dan tampan, dia tidak sombong, bahkan dia suka mentraktir kami makan!" Jelas Nanase dengan senyum tipis lalu memakan salmon mentah dengan Baluran kecap asin yang sudah ia pesan tadi.

"Oh, lalu kenapa kamu mengucapkan kami? Siapa saja memang?" Tanya (Name) penasaran sambil memakan spicy chicken nya.

"Aku juga mempunyai geng, nama nya ini!"
Nanase memberhentikan kegiatan makannya lalu mengambil ponselnya di dalam sakunya, lalu menyodorkan ponselnya di depan wajah cantik (Name). (Name) sedikit menyipitkan matanya untuk membaca itu sambil mengunyah makanannya.

Bluelock x Mbak NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang