Siang ini Sunie berencana mengajak Harua jalan-jalan mumpung ada kesempatan, pasalnya hari ini keluarga Park akan pergi makan diluar jadi Sunie tidak perlu memasak seperti biasanya, dan kesempatan ini Sunie gunakan untuk menyenangkan Harua."Harua mau jalan-jalan kemana?"Tanya Sunie kepada sang anak.
"Halu mau ketaman belmain bundaa, tapi---kata tante Umji lebih seru main ke mall---bisa naik mobil-mobilan"
"Harua mau ke Mall ya?"Sunie kembali bertanya.
"Iyaa Halua penasalan Mall itu seru apa tidak?"
Sunie sedih rasanya mendengar ucapanya sang anak jangankan jalan-jalan ke Mall, ketaman bermain saja mereka jarang palingan setahun sekali atau tiga kali paling banyak.
Tidak seperti dirinya saat kecil bahkan sampai remaja Sunie merasakan hidup enak,cbergelimang harta apa saja yang ia inginkan pasti ia dapatkan.
Beda dengan Harua yang harus hidup dengan sederhana,cuntuk membeli mainan pun anak itu hanya akan meminta jikalau sudah Sunie tawari.
Untuk ukuran anak kecil Harua ini cukup mempunyai pemikiran dewasa,cbahkan terkadang uang jajan yang Sunie berikan ia tabung untuk membeli sendiri mainan yang sekiranya lumayan mahal,cwalaupun ia hanya dapat menabung dengan setengah harga tapi Sunie akan mencukupi uang yang Harua punya untuk membelikan mainan yang anak itu inginkan.
Sunie terkadang sering berpikir kenapa anaknya harus hidup dengan takdir yang amat menyedihkan.
Tidak punya Ayah, tidak punya anggota keluarga yang lengkap, hidup pun serba kekurangan bahkan anak sekecil Harua sudah dititipkan dengan orang lain.
Walaupun hal itu terpaksa Sunie lakukan tapi tetap saja rasanya tidak adil untuk Harua."Iyaa kita ke Mall tapi cuma main aja ya---kalau Harua mau beli mainan kita beli ditempat lain"seru Sunie.
"Memangnya kenapa bunda halus beli ditempat lain, disana mahal ya"lihatlah tanpa diberitahu alasanya Harua sudah tahu lebih dulu.
"Iya disana itu tempatnya mainan untuk anak orang kaya, kalau kita beli mainan ditempat biasa bisa dapat tiga mainan sekaligus, kalau disana hanya dapat satu mainan yang kecil"
"Kalau gitu tidak jadi saja ke Mallnya bunda---main ke taman saja"Harua dengan pikiran terlampau dewasa cukup membuat Sunie sakit hati dan merasa tidak berguna untuk anaknya.
"Kalau cuma main aja ga mahal kok sayang, yang mahal itu kalau kita jajan disana"walaupun anaknya berniat urung untuk bermain di Mall tapi Sunie tidak setega itu, sekali-kali ia akan menyenangkan Harua layaknya dia dahulu, Yah walaupun kehidupan Harua terlalu jauh berbeda dengan dirinya dulu.
*******
Harua tergakum-kagum melihat betapa besar dan ramainya orang.
Sebelum menuju ke lantai dua---tempat banyaknya permainan Harua tak henti- hentinya berdecak kagum.
"Nah sudah sampai"seru Sunie saat sudah sampai diarea bermain.
"Wah banyak banget mainannya---Halua jadi bingung mau main yang mana"masih dengan nada kagumnya.
"Harua mau naik mobilan kayak kakak sama adek itu?"Tanya Sunie sambil menunjuk adik-kakak yang menaiki mobil tengah asik berputar-putar diarea yang sudah dikhususkan.
"Mau sama bunda kan?----eh tapi emangnya bunda ngelti cala mainnya?"Tanya Harua.
Harua takut Sunie tidak mengerti cara menyetir mobilan tersebut. Harua tidak tau saja bahwa bundanya dulu sering sekali bermain seperti ini saat kecil.
"Ngerti dong, bunda udah liat caranya diyoutobe"bohong Sunie.
"---Yaudah ayo kita main"
Sunie sangat bahagia melihat wajah sumringah dan tawa bahagia anaknya, Baru kali ini Sunie dan Harua mengunjungi pusat perbelanjaan besar atau biasa orang sebut Mall.
Sunie pun sudah lama sekali terhitung sejak pergi dari rumah ia tidak pernah lagi meungunjungi Mall, bukannya diJejeu tidak ada Mall---Jeju itu pulau yang indah yang sering kali dikunjungi turis tidak mungkin bukan di pulau itu tidak ada Mall.
Hanya saja Sunie terlalu sibuk untuk mengajak Harua jalan-jalan seperti ini.
Berada disini ditempat yang dulu sering Sunie kunjungi bersama keluarga ataupun sahabatnya Wonie.Membuat Sunie bernostalgia dan juga sedih mengingat semua hal yang dulu sering mereka lakukan bersama.
*******
Saat ini Harua dan juga Sunie sedang ada diwarung makan favorite Sunie dulu, tidak ada yang berubah semuanya masih sama.
"Wah,Sunie udah lama sekali kamu ga kesini"kaget bibi Ana pemilik warung makan ini.
"Bibi masih ingat saya?--"Sunie pun tak kalah kaget saat mengetahui bahwa bibi Ana masih mengingatnya.
"Masih dong, gadis cantik dan ramah seperti kamu masa bibi bisa lupa---ngomong-omong Sunie kemana saja beberapa tahun ini ga pernah kesini lagi?"Tanya bibi Ana penasaran
"Saya diluar negeri bi"bohongnya.
"---bundaa kok lamaa"panggil Harua.
"Loh kamu sudah punya anak---"Bibi Ana kembali terkejut.
"Hehe Iya bi saya kesana dulu ya,---pesan kayak dulu 2 satunya tidak pedas pedas"ucap Sunie sambil kemudian berjalan kearah meja didekat jendela tempat duduk Harua.
Beruntung Harua tidak ikut memesan pikirnya, bisa gawat kalau nanti Harua bertanya macam-macam.
*******
Tidak terasa sekarang sudah sore, jadi Sunie dan Harua langsung saja memilih pulang, Harua juga kelihatannya sudah puas berjalan-jalan. Selasai makan tadi Sunie dan Harua berjalan-jalan disekitar taman yang tidak jauh dari rumah keluarga Park, Sunie juga menepati janjinya kepada Harua membeli puzle dan juga buku untuk Harua, anaknya itu sangat bahagia hari ini. Melihat hal itu tentu saja membuat Sunie berkali-kali lipat lebih bahagia.
"Harua bahagia banget keliatanya?"
"Iya bunda, Halua bahagiaaaaa benget bisa main dan jalan-jalan sama bunda,---Halua juga mau bilang termakasih sama bunda"ucap anak itu dengan nada riang.
Termakasih untuk apa?
"Terimkasih buat apa sayang?"bingung Sunie.
"Telimakasih kalna bunda udah ajak Halua main di Mall, ajak Halua jalan-jalan ditaman, dan telimakasih juga kalna bunda udah beli mainan sama buku buat Halua"seru Harua masih dengan nada riangnya.
Mendengar hal itu Sunie tersenyum lebar dan kemudian menunduk menyamakan tingginya dengan Harua.
"Harusnya yang bilang terimakasih itu bunda"ucap Sunie lembut.
"Loh kenapa?"heran Harua, kenapa pula bundanya yang harus berterimakasih pikirnya kan yang senang disini dia yang diajak jalan-jalan dia, dibeli mainan pula.
"Terimakasih karena hari ini Harua banyak tersenyum dan terlihat sangat bahagia bunda seneng liatnya---"imbuhnya sambil mengelus rambut sang anak.
"Bunda juga mau minta maaf, karena selama ini jarang ajak Harua jalan-jalan, sering ninggalin Harua didaycare"sendu Sunie.
Tentu saja bila mengingat bagaimana ia sering menitipakan Harua didaycare dan jarang punya waktu untuk Harua menjadi penyesalan tersendiri untuknya.
"Bunda ga salah kok, Haluaa belsukul banget punya bunda, bunda sayang sama Halua"anak itu terlihat sedih.
"Ishh---udah ah jangan sedih-sedih,kita mandi aja yuk Harua bau acem"seru Sunie kemudian menggendong Harua untuk diajak mandi.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA.
![](https://img.wattpad.com/cover/353374489-288-k191217.jpg)
YOU ARE READING
Happy ending?
FanfictionKisah Sunie dan harta paling berharga miliknya. Akankan mereka bahagia, akankah hidup yang menyedihkan itu berakhir happy ending?