8. Takdir belum berpihak.

54 12 4
                                    

Sepulang dari belanja sampai sekarang Sunie banyak melamun.

Akibatnya tangan wanita cantik itu terluka saat mengiris bawang.

"Aw, Sunie lo mikir apa sih" Maki nya pada diri sendiri.

Sedangkan Harua sedang sibuk menyiram tanaman membantu nyonya nenek.

"Ma bibi Han mana?" Tanya Sunghoon.

"Bibi Han, Mama suruh kerumah sakit tadi dia sakit perut" Jawab nyonya Park.

"Kenapa emangnya, kamu butuh sesuatu?" Tanya nyonya Park.

"Oh, Cuma mau nanya Jas sama kemeja kemaren udah dicuci apa belum Sunghoon baru ingat kalo di kantongnya ada Kartu Kredit lupa aku ambil" Jawab Sunghoon.

"Kamu tuh, kebiasaan banget sih ini udah keberapa kalinya kamu begitu.
Makanya hati - hati masa masih muda udah pikun" Bukan sekali dua kali Park Sunghoon ini kehilangan barang berharga atau rusaknya barang berharga miliknya.

Karena ia sering kali menaruh benda berharga miliknya disembarang tempat

Pernah sekali I-pad keluaran terbaru miliknya rusak karena tenggelam di mesin pencuci baju.

Itu murni kesalahnya saat itu ia merasa penat dengan banyaknya berkas yang harus ia urus, Lelaki Park itu memutuskan untuk bermain game sejenak guna merilekskan fikiran.

Selesai bermain dengan mata yang mengantuk ia melempar ke sembarang arah I-Pad miliknya yang sialnya jatuh tepat diatas kemeja kotor miliknya.

Keesokan paginya ia kembali menumpukan pakaian tanpa menyadari keberadaan I-Pad miliknya.

Kemudian mengambil tumpukan pakaian kotor dan langsung ia masukan kedalam mesin, dan seperti itulah kejadiannya.

"Cepet ambil entar keburu dicuci" perintah nyonya Park.

"Santai aja Ma kan bibi Han masih dirumah sakit"

"Iyaa bibi Han memang dirumah sakit tapi masih ada Sunie, wanita itu sangat rajin mama yakin sebentar lagi dia pasti nyuci baju"

Sunghoon tertegun.

"Sun--Sunie siapa ma?" Tanya Sunghoon dengan nafas tercekat.

"Loh kamu belum kenalan emangnya sama Sunie, yang jadi tukang masak , mamanya Harua itu loh" kaget Nyonya Park.

"Oh, Sunghoon kebelakang dulu ma" Sunghoon langsung buru - buru menuju ruang belakang tempat pencucian.

Benar saja terdengar suara mesin pencuci pakaian. Tapi bukan itu yang Sunghoon fikirkan saat ini ia hanya ingin melihat bagaimana rupa dari mama Harua yang bernama Sunie itu.

Sunie sedang memasak dengan tangan yang di plaster, tak lama setelahnya pekerjaan Sunie pun selesai.

Ia menyiapkan rantang makanan yang akan ia bawa kerumah sakit untuk mengunjungi bibi Han.

Rupanya sakit perut yang di derita bibi Han karena adanya infeksi lambung yang mengharuskan wanita tua itu menjalani rawat inap.

"Ma Kartu nya udah Harua kasih sama Nyonya nenek" ucap Harua.

" Iya makasih ya sayang. Harua udah siapkan yuk kita berangkat jenguk sama nganter makanan buat bibi Han" ajak Sunie.

Memang tadi sebelum mencuci Sunie  melihat Kartu yang terjatuh dari kantong jas, akhirnya wanita itu menyuruh Harua untuk memberikan kartu itu kepada nyonya Park.

Kedua ibu dan anak itu sudah berangkat dengan diantar oleh supir keluarga Nyonya Park sebelumnya Sunie sudah meminta izin kepada nyonya Park bahkan wanita itu berniat menginap dirumah sakit untuk menemani bibi Han.

Happy ending?Where stories live. Discover now