Maskapai Hati

72 17 2
                                    

"Hati Fenola sudah digembok, oleh sosok yang berani. Hatinya terkunci, sebab pemuda maskapai hati."

***

"Masa gak liat storyku sih!?" manyun Fenola menatap handphone-nya. "Ni orang gak punya WhatsApp atau emang kolot?" gumamnya lagi. "Tapi pas di Ig aktif, kok. Apa aku di 'bisukan'?" terka Fenola sekali lagi.

Gadis ber-rambut panjang sepinggang itu, sedari pulang sekolah masih saja menatap jumlah nama yang melihat storynya dengan mengerutkan dahi.

Terhitung dari jam 15.00 sampai 15.30 saat ini.

"Mainin apasih, Fen?" tanya sang mama merasa bosan dengan menyender dipintu.

"Bentar, mah. Lagi mantau crush." ujar Fenola dengan entengnya.

Bunga Fenola. Seperti namanya, yang terinspirasi dari kata ilmiah "Fenotipe" yang berarti nampak atau terlihat. Begitu juga dengan sifatnya, Fenola tidak sungkan berkata apa adanya, realistis, dan ugal-ugalan. Contohnya, saat mengatakan secara terang-terangan bahwa Bagaskara adalah pemuda yang ia suka.

Di sekolah, bercerita pada temannya. Di rumah, bercerita pada mama dan papanya. Di internet, memberi kode pada Bagaskara yang jarang melihat statusnya. Di buku harian, bercerita tentang Bagaskara. Di wattpad, ia menulis kisah halunya sebab Bagaskara.

Hidupnya tentang Bagaskara. Begini katanya, "Aku, bunga. Butuh matahari untuk hidup. Maka dari itu, Bagaskara cocok untuk Bunga Fenola."

Namun anehnya, Fenola tidak pernah bercerita langsung pada sang empu nama, Bagaskara. Katanya, "Waktunya gak pas. Nanti bumi kebakaran. Sekarang musim kemarau, butuh hujan buat meredakan saltingnya Bagaskara."

Terserahlah pada Fenola. Semoga daunnya tidak layu sebab sinar UV.

@Rnndtsfyn

FenoTipe [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang