Angka Penting

19 7 1
                                    

Perihal apalagi yang harus kuceritakan? Tentang adegan tonjok-tonjokkan tadi pagi, atau tentang kamu yang jadi pajangan di arena basket?

•••

"Apa perbedaan kamu sama cermin ini?" goda Fenola bertanya pada Fahla.

Fahla terkekeh. "Mulai lagi ni anak." batin Fahla merinding.

"Tau gak?" tanya Fenola sekali lagi.

"Gak tau emang apa?" jawab Fahla.

"Kalau cermin, bisa memantulkan wajah. Kalau Fahla, memancarkan cinta ke hatiku." seloroh Fenola lagaknya playboy kesiangan.

"Haeduuhh..." ujar Riska mendelikkan mata. "udah deh bu." pintanya merasa lelah, sebab Fenola sedari tadi sudah menggombal.

"Coba deh, gue mau nanya. Kok bisa cerita kamu banyak yang baca?" tanya Aurora berusaha mengalihkan perhatian agar Fenola tidak menggombal lagi. Nanti dikira lesbi, bisa bahaya.

Seketika senyum Fenola mengembang. "Ya kalo gitu, biasanya aku sering ke kelas-kelas lain. Contohnya ke kelas X.E buat cerita sinopsinya gitu. Terus kadang feedbackan juga." balas Fenola panjang lebar.

"Ouh... gitu ya. Tapi gue mager, gak bisa jalan." ungkap Aurora.

"Pantes ceritanya gak booming." hardik Riska.

Tidak dipungkiri bahwa Riska benar-benar menyakitkan saat berbicara, namun apapapun itu ... yang dia katakan adalah kenyataan.

"Nyenyenyenye..."

"WOE!!! ITUU!!!" teriak Nora tiba-tiba, mengejutkan Fenola, Aurora, Riska, dan Fahla. "ITUUUU..." desis Nora terlihat gemas.

Fenola dan kawan-kawan mengalihkan pandangan menuju arah tunjukan Nora. "Omegat-omegat-omegat!!!" gumam Aurora dengan wajah sumringah.

Siam. Crushnya tengah lewat. Menjabat sebagai sekretaris OSIS, membuat Aurora terpanah. Sekaligus, Siam juga adalah anggota Pramuka, bisa dibilang Aurora cinlok pada Siam pada pandangan pertama.

"Azekk.... kiw kiw... ada A'a Siam nih ..." goda Riska menaik-turunkan alis.

Melihat wajah Aurora yang lewat kegirangan membuat Fenola, Riska dan Nora tertawa terbahak-bahak.

Fenola menggelengkan kepala. Tidak sengaja memalingkan wajah ke arah lapangan basket saat sedang tertawa. Entah dari mana datangnya ia tiba-tiba berujar.

"Di sana, crush aku." tunjuk Fenola mengarah pada Bagaskara yang tengah berdiri memegang bola basket.

"Siang bolong gini kok main basket." gumam Fenola sedikit mengejek.

"Mau jadi Bolang."

Senyum Fenola merekah mendengar perkataan Riska. "Bolang kok gak pro?" imbuh Nora bertanya.

"Bagaskara pro juga loh." sangkal Fahla.

Fenola menatap Fahla. "Pro gonta-ganti cewek." ujar Fenola dan Fahla sembari terkekeh.

FenoTipe [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang