Tentang Syarat Permintaan

10 3 2
                                    

Tahu tidak?
Dikatakan bahwa, ada 3 patokan dalam menentukan definisi permintaan.

Yang pertama, "Jumlah yang diminta, merupakan jumlah yang diinginkan."

Kedua, "Keinginan konsumen disertai dengan kemampuan serta ketersediaan untuk membeli."

Terakhir, "Jumlah yang diminta, dinyatakan dalam satuan waktu."

Hampir mirip dengan kisah per-atom-an ini.

Anggaplah Bagaskara adalah 'jumlah' yang diinginkan dan Fenola adalah 'konsumen' yang menginginkan.

Telah Fenola nyatakan, bahwa Bagaskara adalah 'jumlah' yang ia inginkan.

Tapi, Fenola sebagai konsumen belum mampu untuk mendapatkan 'jumlah' yang diinginkan. Belum tahu apakah 'jumlah' yang diminta cukup atau tidak. Dan tidak tahu, apakah permintaan itu sifatnya potensial atau efektif.

Atau mungkin, itu sekedar keinginan Fenola yang tidak mampu didapatkan. Alhasil, keinginan itu tetap menjadi keinginan, dan tidak berubah menjadi sebuah permintaan.

•••

"Lo tahu gak dia rumahnya di mana? Tahu gak, makanan kesukaan dia apa? Tahu gak saudaranya ada berapa? Dan Lo tahu apa tentang keseharian dia?

Fenola mematung. Pertanyaan yang dilemparkan bertubi-tubi berhasil membuat Fenola berpikir. Dan nihil, hasilnya hanya kata "Tidak ada" yang terucap dari bibir Fenola.

Tidak banyak yang Fenola ketahui tentang Bagaskara.

Jalan di daerahnya saja Fenola tidak tahu, bagaimana dia bisa tahu letak persis rumah Bagaskara di mana?

Bagaskara saja tidak pernah kelihatan pergi ke kantin, bagaimana bisa Fenola tahu apa makanan yang disuka oleh Bagaskara?

Fenola hanya pendatang baru yang telah menetap selama tiga tahun di kota ini. Bukan tetangga Bagaskara yang mengetahui seluk-beluk susunan keluarganya.

Fenola hanya tahu, bahwa Bagaskara selalu datang jam 07.14 semenit sebelum pagar ditutup. Bagaskara sering duduk di bawah pohon depan kelasnya bersama teman-temannya. Bagaskara akhir-akhir ini rajin pergi ke mushola saat adzan berkumandang. Dan disemester 2 ini, Bagaskara sudah jarang duduk di depan perpustakaan.

Selain itu tidak ada. Fenola hanya tahu hal-hal kecil yang bisa ia tebak tentang Bagaskara.

Ulang tahun Bagaskara saja, Fenola tidak tahu.

"Terus apa yang Lo tahu tentang dia?" tanya Nora terperangah. "Katanya suka, tapi kok gak tahu?"

"Emangnya perlu, tahu segala hal tentang dia?" tanya Fenola to the point. Membuat sang lawan bicara kembali terdiam.

"Yang aku tahu adalah 'aku suka sama Bagaskara'. Aku suka hal-hal tentang dia. Tentang dirinya, bukan tentang makanan, keseharian, atau hal-hal yang dia suka." ujar Fenola diimbangi Nora yang menatapnya dengan serius.

"Kesukaanku sama kesukaan dia bisa aja beda. Keseharianku sama kesehariannya udah pasti gak sama. Terus, hal-hal itu apa hubungannya dengan rasa kagum dan suka-ku ke Bagaskara?" lanjut Fenola bertanya.

"Aku gak perlu tahu tentang isi dari tas dia. Aku hanya perlu tahu, bahwa aku kagum dengan kecerdasannya, aku suka dengan cara dia berteman, dan hal itu yang membuat aku bisa tertarik sama dia."

"Terus?" lanjut Nora penasaran. Sebab, Fenola jika sudah berbicara tentang hatinya terhadap Bagaskara, rasanya akan seperti mbak-mbak influencer mengenai percintaan.

Enak didengar, susunan katanya pas dan mampu membuka pikiran.

"Terus, satu hal lagi. Aku gak akan pernah action, soalnya aku bukan aktris, bukan model juga. Aku cuma pengennya jadi penonton aja, tenang dan damai." akhir kalimat Fenola yang diangguki oleh Nora.

"Suka Lo ke Bagaskara, konsep dasarnya apasih?"

Ini kali kedua, ada orang yang bertanya perihal "Apa?" konsep rasa suka Fenola terhadap Bagaskara.

Dan, dengan kalimat yang sama Fenola menjawab. "Ambitious kali, ya? Soalnya aku gak mau kalah. Gak mau kalah dari Bagaskara. Keren, kan?"

Seperti itulah konsep hati Fenola. Tidak dapat diganggu gugat.

"FenoTipe"

Tidak ada yang bisa menghentikan klorofil menyerap sinar matahari. Tidak ada yang bisa menghentikan daun menyerap Co2 saat proses fotosintesis.

Hati Fenola juga hampir sama.

Bak klorofil, retina mata Fenola selalu mencari Bagaskara disetiap kedipnya. Dan tidak ada yang bisa menghentikan fotosintesis hati Fenola.

Entah mau diapa?

Biar mata Fenola lelah-pun, ia akan tetap mencari kulit Bagaskara ditiap cela.

Fenola jatuh hati. Maka itu perasaan Fenola sendiri. Fenomena yang baru pertama kali terjadi dalam lingkup hidup Fenola.

Terserah pada orang-orang yang mengetakan Bagaskara belum move on.
Terserah pada Bagaskara, apakah ia masih gamon atau masih stuck digadis yang sama. Dan terserah isi hatinya ada siapa.

Yang jelas Fenola suka. Dan Fenola hanya akan memperhatikan hatinya.

Seperti klorofil, Fenola akan berusaha menyerap sinar Bagaskara dan Co2 ke dalam hatinya. Menyalurkan Co2 dan sinar matahari tersebut pada proses calvin, hingga pada suatu saat nanti, Fenola yakin ia akan menciptakan oksigen serta energi yang baru.

@rnndtsfyn

FenoTipe [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang