Bab 1

312 15 1
                                    


Pernikahan Tanpa Pengantin Pria Tidaklah Sempurna


Nuea Pov

Hal yang paling membuat aku merasa frustasi adalah saat aku menawarkan sebuah layanan kepada pelangganku bukan karena pelanggan itu terlalu peduli kepada segala hal, tetapi… saat pelangganku sama sekali tidak menunjukkan minat apapun. 😔

Saat aku mengetahui bahwa pria yang menarik perhatianku adalah pria yang akan menikah, maka aku harus bersikap secara professional, sehingga aku segera tersenyum seperti aku memberikan kepada klienku yang lain. 🙂

Aku bertindak sebagai pemimpin ketika aku membawa mereka ke dalam ruangan rapat dan menekan perasaan iri yang aku rasakan saat melihat calon pengantin wanita yang saat ini sudah menemukan calon suami yang sangat tampan dimana di zaman ini hanya ada sedikit pria sejati yang tersisa. 🙁

---

Di dalam Ruang Rapat

Nuea Pov

“Baiklah.. Kita langsung mulai saja. Seperti yang sudah kita diskusikan di telepon. Pernikahan kalian akan di langsungkan tiga bulan lagi. Benarkah begitu, Khun Yiwa?”

“Iya..”

Calon pengantin wanita menjawab dan tersenyum manis. Tidak heran jika wanita ini adalah pasangan dari pria yang sangat tampan.

“Bukankah waktunya sangat mendesak? Kami hanya mendapatkan sedikit waktu untuk mempersiapkan segalanya?” 🤨

Biasanya pasangan pengantin yang akan mengadakan perikahan memang akan memakai jasa wedding Planner dan akan menghubungi mereka sekitar lima bulan sebelum mereka menikah agar semuanya dapat berjalan dengan baik.

Tetapi.. Ini hanya tiga bulan lagi? 🙄

Yeah.. Meskipun kami masih memiliki waktu. Bahkan dulu kami pernah hanya memiliki waktu dua minggu untuk mengatur semua acara pernikahan dan kami berhasil. Kami pernah menangani kasus seperti itu. 😊

Ketika mempelai pria tidak sabar menunggu orang tua datang untuk menikahkan dia sehingga kami terpaksa bertindak dengan cepat. 😅

“Jadi apakah kamu tidak bisa melakukannya?”

Aku langsung mengerutkan keningku saat mendengar calon mempelai pria berbicara. Aku melebarkan mataku untuk melakukan kontak mata dengannya dan aku dapat melihat cara dia mengangkat alisnya dengan pandangan menghina. 🤨

Apakah dia hanya pria yang tampan saja? 🤔

“Bukannya kami tidak bisa melakukannya. Hanya dalam waktu tiga bulan mungkin persiapan pernikahan antara Khun Sailom dan Khun Yiwa harus di lakukan sedikit terburu-buru dan kalian berdua pasti akan merasa lelah..”

Yeah.. Disini akhirnya aku hanya akan menjadi orang yang merasa lelah. 😔

“Oleh karena itu makanya kami datang ke tempat ini..”

“…”

“Bukankah Perusahaan kalian memiliki moto 'Anda memimpikan, kami akan mewujudkannya'. Itu adalah alasan kenapa kami memilih kalian untuk membantu kami berdua dalam mempersiapkan pernikahan kami tiga bulan mendatang. Karena hal itu tidak mungkin bisa kami berdua lakukan sendiri. Tetapi.. Sepertinya kamu memberikan kami isyarat bahwa kamu tidak mampu melakukannya..”

Rupanya.. ada banyak hal yang harus aku jelaskan kepada mereka. Calon mempelai pria ini dapat menyebabkan banyak masalah datang padaku dan aku hanya mencoba menjelaskan situasinya saja kepadanya.

Aku merasakan sudut bibirku berkedut. Tetapi setelah melihat dan bertemu dengan begitu banyak klien yang seperti ini, aku hanya bisa menampilkan senyuman yang menghibur. 😊

“Aku tidak mengatakan bahwa kami tidak bisa melakukannya. Khun Sailom, aku minta maaf mungkin ada kesalah pahaman atas ucapan yang aku katakan tadi..”

Pada awalnya aku berpikir dia adalah pria yang baik, tetapi aku sekarang tidak merasa yakin tentang hal itu. 🙄

“☺️”

Calon mempelai pria itu bernama Sailom yang merupakan pria tampan yang tadi aku lihat di restoran Mc Donald’s. Aku tadi mengatakan kepada diriku sendiri jika aku bisa bertemu dengannya lagi maka aku tidak akan pernah melepaskannya.

Tetapi.. setelah aku berbicara dengannya kurang dari sepuluh menit, aku rasanya ingin segera merubah pemikiranku itu. Hal ini karena pria itu sepertinya sangat menyebalkan meskipun wajahnya terlihat tampan. 😔

“Sudahlah P'Lom! Jangan menjahili Khun Nuea lagi..”

Saat ini suasana di dalam ruangan rapat ini menjadi sangat canggung karena apa yang dikatakan oleh pria itu. Jika calon mempelai wanita tidak mengangkat tangannya untuk menyentuh lengan calon mempelai pria dengan tatapan imutnya sambil tertawa.

“Aku tidak melakukan itu..”

“Yeah.. Tetapi kami semua disini melihatnya seperti itu. Itu adalah kebiasan yang tidak baik P'Lom..”

Mereka berdua terlihat dapat saling melengkapi satu sama lain.

Melihat hal itu, rasanya aku sangat ingin tertawa terbahak-bahak, tetapi.. aku harus tidak menunjukkan emosi apapun di depan mereka berdua. 🙂

“Dasar pria bermuka dua..”

“Apa yang barusan kamu katakan?”

“Hm.. Aku tidak mengatakan apapun. J'Im apakah kamu mendengar aku mengatakan sesuatu tadi?”

“Tidak ada.. hehehe..”

“Iya.. Tidak ada yang berbicara..”

“Hm.. Aku memperhatikan bahwa kamu terus saja menatap pengantin wanitaku..”

“😮”

“Aku tidak buta, Khun Nuea.”

Setelah mengatakan hal itu, aku melihat Sailom mengangkat bahunya dan membuat aku sedikit melebarkan mataku. 😳

“Hah?! Aku tidak seperti itu..”

Sepanjang hidupku, aku tidak pernah merasa tertarik kepada wanita manapun. Jadi mengapa aku harus melakukannya kepada calon pengantin wanita yang saat ini ada di depanku? 🙄

“🤨”

“Maksudku adalah... Aku hanya sedang berpikir bahwa Khun Yiwa pasti akan terlihat sangat cantik saat dia mengenakan gaun pengantinnya. Benarkan J'Im?”

“Iya.. Benar sekali..”

Aku mengatakan hal itu sambil menatap wajah calon mempelai wanita itu dengan perasaan iri.

Hal ini karena pria di depanku begitu merasa begitu tertarik dengan pacarnya yang duduk di sampingnya. 🙁

Tetapi setelah aku mendengar perkataan Sailom yang mengatakan hal itu dengan jujur, aku merasa bahwa perasaan iriku hanyalah perasaan sesaat karena dia terlihat bertingkah sangat bodoh saat berada di depan pacarnya. 😅

“Lihat.. Ucapanku benarkan?”

“Tetapi aku..”

Yeah.. aku mungkin salah karena merasa iri. Aku ingin bertanya lagi, tetapi saat aku melihat matanya yang mencemooh dan senyuman kering kepadaku membuat aku segera mengubah topik pembicaraan kami. 🙄

“Lalu bagaimana dengan tempat acaranya? Apakah kalian sudah memikirkan akan diadakan dimana acara pernikahan kalian nanti?”

“Hm… Iya.. tetapi aku akan selalu mengikuti keinginan P'Lom..”

Aku melihat wanita yang cantik itu terlihat sedikit memiringkan kepalanya sebelum tersenyum dengan manis.

Hm.. Sungguh aneh, hal ini biasanya calon mempelai wanita adalah orang yang paling tahu semua detail pernikahan mereka selain ibu mereka. Tetapi.. dalam situasi saat ini wanita ini malah menyerahkannya kepada calon mempelai pria. 🤔

“Lalu bagaimana Khun Sailom?”

“Aku masih belum memikirkannya..”

“Uhm.. Apakah kedua orang tua kalian sudah mempunyai lokasi yang mereka sukai? Aku akan memberitahukan satu hal dari pengalamanku. Mungkin kedua orang tua dari kedua pihak akan sulit untuk di ajak bekerja sama..”

“Aku sangat membutuhkan jawaban dari kalian berdua agar aku bisa memulai merencanakan pernikahan kalian secepat mungkin..”

Aku mengatakan dengan nada yang ramah dan menggerakan tanganku seolah-olah aku mengatakan hal itu dengan penuh percaya diri sehingga pasangan yang ada di depanku merasa nyaman.

“Aku bisa menjamin kepada kalian bahwa kedua orang tua kami tidak akan ikut campur dalam masalah ini..”

“Iya.. Benar sekali.. Aku sudah memberitahukan kepada mereka untuk tidak ikut campur dalam masalah ini jika mereka ingin kami berdua segera menikah.. Kecuali dengan daftar tamu undangan..”

Hal itu dikatakan oleh calon mempelai wanita.

Setelah itu aku menatap J'Im yang saat ini duduk bersama-sama denganku untuk berbicara dengan calon pengantin ini.

“Tidak akan mungkinkan J'Im? Mencoba untuk mencegah kedua orang tua mempelai pengantin ibarat mencoba menghentikan peluru yang sudah di tembakkan..” 🙁

“Sudah jangan banyak bicara lagi.. kamu serahkan saja padaku..”

Aku tahu bahwa persetujuan dan pendapat dari orang tua adalah hal yang baik meskipun mereka tidak dapat mengatur pernikahan anak-anak mereka. Tetapi.. pendapat mereka sangat diperlakukan untuk menghindari masalah kedepannya. 

“Tetapi kalian tidak perlu merasa khawatir. Jika aku mengatakan tidak ada masalah maka kalian tidak perlu mempedulikan apa yang akan mereka katakan tentang pernikahan kami ini. Kalian hanya perlu mendengarkan perkataanku saja sudah cukup..”

Aku hanya menatap mereka dengan mata penuh tanda tanya karena masih banyak pertanyaan di dalam kepalaku. Tetapi kedua calon mempelai pengantin itu hanya tersenyum.

Senyuman yang bisa.. membuat jantungku terasa berdebar-debar. 😣

“Lalu.. Bagaimana dengan perkiraan jumlah tamu yang akan datang ke pernikahan anda?”

Aku melihat K'Yiwa menoleh untuk bertanya kepada pria yang terlihat selalu berpikir bijaksana dalam segala hal yang saat ini duduk di sebelahnya.

“Hm.. Mungkin sekitar lima ratus orang..”

“Baiklah..”

Saat mendengar perkataan itu, aku langsung berpikir dan tersenyum kepada diriku sendiri.

Mengapa pasangan ini hanya mengatakan jumlah yang termasuk kecil dan mereka tidak bertanya kepada kedua orang tua mereka terlebih dahulu untuk mengetahi jumlah yang pasti. 🙄

Mungkin saja akan ada tamu dari pihak keluarga Paman mereka, teman dari teman mereka juga akan datang lalu anggota keluarga jauh yang mungkin akan banyak.

Jika saat ini kedua calon mempelai ini mengatakan bahwa jumlahnya lima ratus maka mungkin itu hanya jumlah dari teman atau kerabat dekat mereka.. Aku berpikir jumlah ini pasti akan bertambah. 😊

J'Im juga tahu tentang masalah ini. Jadi dia menoleh untuk menatap mataku bahwa hal ini belum masuk ke dalam point yang penting.

“Apakah ada yang ingin kamu tanyakan?”

“Tidak ada.. Aku hanya mau bertanya apakah Khun Sailom pernah bertemu teman dari teman Paman dari Kakak ibu anda?”

“Belum pernah..”

“Hm.. Mereka mungkin akan ikut hadir dalam acara pernikahan kalian nanti..”

“🤨”

“Aku menyarankan anda mempersiapkan jumlah tamu yang lebih banyak lagi untuk berjaga-jaga..”

“Baiklah.. Khun Lom dan Khun Yiwa. Apakah kalian sudah menetapkan perkiraan anggaran untuk acara pernikahan kalian ini? Kami akan merencanakan acaranya sesuai dengan anggaran yang kalian punya agar terlihat memuaskan..”

Mereka berdua terlihat terdiam beberapa saat, sampai K'Sailom kembali berbicara dan hal itu membuat aku merasa terkejut. 😮

“Anggarannya tidak ada batasannya..”

“Hah?! Apa?!”

Aku merasa terkejut dan memandang mereka berdua, seolah-olah untuk memastikan apa yang kami dengar saat ini memang benar.

Lalu pria yang duduk di depanku berbicara lagi.

“Anggarannya tidak ada batasnya. Aku hanya ingin pernikahan kami ini berjalan dengan sebaik mungkin sama seperti perkataanmu itu..”

Saat mendengar perkataan K'Sailom, aku melihat K'Yiwa hanya tersenyum manis. Tetapi… saat aku melihat calon pengantin pria, aku tidak bisa tidak merasakan merinding saat melihat senyumannya. 😣

Yeah.. Pelanggan atau klien kami adalah seperti Dewa. Tetapi.. pelanggan yang sangat kaya seperti mereka ini seperti orang yang bisa menciptakan dunia. 😔

Aku bisa merasakan bahwa tiga bulan ke depan nasibku pasti akan kacau balau. 🙁

---

Di Dalam Ruangan Kantor Nuea

Nuea Pov

‘Huh.. baiklah aku mengakui bahwa pria itu sangat tampan. Tetapi mengapa sikap dan penampilannya sama sekali tidak sesuai?’ 😑

“Wowo.. Mereka benar-benar akan menikah, J'Im..”

Aku berkata kepada J'Im.

“Sudah jangan mengeluh lagi. Ingatlah! Klien adalah Raja. Sudah bagus aku tidak memukul kamu tadi karena sudah bertengkar dengan klien kita..”

“Kamu benar-benar tidak tahu zaman apa sekarang J'Im? Tidak akan ada yang percaya lagi bahwa slogan kita adalah 'Klien adalah Raja'..”

“Tetapi dalam pekerjaan ini kita harus melakukannya. Ayo ulangi perkataanku. ‘Klien adalah Raja'..”

“🙁”

“Jangan menghabiskan waktumu hanya untuk cemberut saja. Ayo cepat tulis sebuah proposal pernikahan untuk mereka..”

“Aku harus menulisnya bagaimana? Bukankah kamu juga tadi mendengar apa yang mereka berdua katakan kepada kita?”

Aku berpikir bahwa aku akan bekerja dengan kecepatan penuh. Aku berpikir bahwa kedua calon mempelai ini sangat cocok satu sama lain dan percaya bahwa pekerjaanku akan jauh lebih mudah dengan memiliki anggaran yang tidak terbatas.

Biasanya kekuatan uang dapat menyelesaikan situasi apapun yang terjadi. Tetapi dalam hal ini ternyata tidak mudah bagiku. 😔

---

Flash Back

“Kalian ingin mengadakan pesta seperti apa? Apakah pesta bernuansa Oriental atau pesta koktail?”

“Aku hanya mengikuti keinginan P'Lom saja..”

Ketika aku bertanya lebih detail untuk acara pesta pernikahan mereka, calon mempelai wanita menyerahkan semua keputusan itu kepada calon mempelai pria begitu dia ditanya dan hal ini membuat segalanya menjadi lebih sulit. 🙁

“Aku terserah padamu saja..”

“Lalu hotel seperti apa yang kalian inginkan? Apakah mau diadakan di tengah kota atau kalian sudah mempunyai pilihan kalian sendiri?”

“Tanyakan saja kepada P'Lom tentang hal ini..”

“Aku bahkan belum memikirkannya. Bisakah kamu yang merekomendasikannya saja? Aku tidak memiliki masalah dengan semua itu..”

Saat aku bertanya tentang tempat pernikahan mereka, calon mempelai wanita hanya dapat tersenyum manis dan calon mempelai pria hanya mengangkat bahunya saja. 😔

“Lalu bagaimana dengan acara pertunangan? Apakah akan dilakukan pada hari yang sama? Pagi hari atau sore hari? Atau akan diadakan pada hari yang berbeda?”

“Oui.. Apakah harus ada pesta pertunangan dulu? Bisakah dilewatkan saja dan langsung ke acara pernikahannya saja?P'Lom.. Bagaimana menurutmu?”

“Aku sudah mengatakan bahwa aku terserah saja. Kalian yang menentukannya saja..”

End Flash Back

---

Back To Reality

Nuea Pov

“Argghhh!! Mereka benar-benar membuat aku hampir gila!!”

Aku saat ini sedang memikirkan kembali percakapanku dengan klienku di hari sebelum ini.

Setiap pertanyaan yang aku tanyakan kepada mereka, calon mempelai wanita itu hanya akan mengatakan 'Aku belum memikirkannya' atau 'Semua terserah P'Lom.’

Lalu setelah itu calon mempelai pria malah lebih parah lagi karena dia hanya akan mengatakan 'Apapun itu aku akan merasa baik-baik saja.’

Apapun keinginan mereka, mereka tetap harus memberitahukan itu padaku!! Sialan!! 😑

“Bagaimana aku yang bisa menentukan semua itu? Aku bukanlah pasangannya!!”

“Sudahlah.. Bukankah Klien ini lebih baik daripada klien yang suka memilih?!”

“Klien yang suka memilih malah lebih baik. Setidaknya aku tahu apa keinginan mereka. Tetapi.. sekarang pikiranku benar-benar kosong. Jika dia benar-benar setuju dengan apa yang aku katakan, maka aku akan menghadirkan tarian barongsai di dalam pesta koktail..”

Sedangkan J'Im sedang melipat tangannya sambil meminum kopi. Dia tertawa terbahak-bahak sampai suara tawanya terdengar mengerikan. 😣

“Jika pikiranmu sedang kosong maka kamu cari saja inspirasi di luar sana..”

“Aku harus mencarinya kemana J'Im?”

Aku melihat J'Im mengeluarkan sebuah kartu nama dan meletakkannya di atas mejaku.

CEO Sailom Vatthanapat Perusahaan SW

Aku tahu bahwa dia berpenampilan seperti orang kaya, tetapi saat tahu bahwa dia sudah menjadi seorang manajer di sebuah perusahaan produksi pada usianya yang baru dua puluh delapan tahun. Dia benar-benar sangat baik dalam pekerjaannya.

“Oh.. J'Im, apakah kamu ingin aku pergi menemui Khun Lom?”

“Oui Nuea!! Sudah aku katakan jangan menyebut nama klien kita dengan panggilan seperti itu! Klien adalah Raja! Kamu harus menemui Khun Yiwa dan Khun Sailom dan memberikan sedikit pendapatmu kepada mereka. Apakah kamu mengerti?”

“Kenapa harus aku yang melakukannya J'Im? Kenapa tidak kamu saja?”

“Aku saat ini sedang sibuk mengurus tentang konfrensi pers. Apakah kamu ingin bertukar pekerjaan denganku?”

“Tidak!”

Ketika J'Im mengatakan itu, aku merasa terkejut dan segera menggelengkan kepalaku memikirkan siapa yang memesan acara itu. Mereka terlihat sangat aneh dan penuh dengan ide-ide yang terlihat idot sehingga aku bahkan tidak ingin mengingatnya. 😕

Pekerjaan seperti itu biasanya pekerjaan kami adalah pekerjaan yang ada di belakang layar. Kami harus memesan makanan, berbicara dengan koki dan membuat acara itu sebaik mungkin.

Saat bertemu dengan klien jenis yang seperti itu, Jay Im pasti akan sangat super sibuk.

“Jadi sekarang cepat hubungi Khun Sailom dan jangan memasang wajah cemberut lagi..”

“🙁”

“Aku memperkerjakan kamu untuk bekerja bukan untuk membuang-buang waktumu saja, apakah kamu mengerti?”

“Arrghhh!!”

Aku lalu membenturkan kepalaku ke atas meja dan tidak lama J'Im melemparku dengan gulungan kertas dan berteriak.

“Diamlah!!”

Aku rasanya sangat ingin mengutuknya lagi, tetapi aku takut kehilangan pekerjaanku. 😅

Yeah.. Karena Jay Im adalah pacar pemilik Perusahaan tempatku bekerja saat ini sehingga aku hanya bisa menahan diriku untuk tidak menggosok wajahku yang terkena gulungan kertas darinya.

Aku hanya bisa mengambil gulungan kertas itu dan mengembalikan ke atas mejaku sendiri sebelum menghela napas panjang. 😔

Jay Im sama sekali tidak mengerti apa yang aku rasakan pada pria itu.. Aku masih menginginkan pria itu sama seperti diriku. 🙁

Aku lalu berpikir sejenak lalu aku menghela napas panjang sekali lagi.

“Huf…”

Dia akan menjadi pengantin pria di acara pesta pernikahannya itu, tetapi mengapa aku berpikir itu tidak benar? 🤔

---

Kantor Sailom

Nuea Pov

“Aku sedang sibuk hari ini...”

“Te.. Tetapi bukankah aku sudah membuat janji dengan Khun Sailom hari ini?”

“Iya.. Hanya saja hari ini ada rapat penting dan aku hanya memiliki waktu sekitar.. 5 menit saja..”

“Bagaimana kamu bisa berbicara omong kosong seperti itu?” 😑

Saat ini aku sedang berusaha untuk mengendalikan emosiku agar aku tidak mengangkat vas bunga yang ada di atas meja dan memukul kepala pria yang ada di depanku saat ini. 😣

Aku sudah menempuh perjalan selama dua jam dari kantorku yang ada di pusat kota ke pabrik yang ada di dekat pinggiran kota hanya untuk berbicara dengan pria yang sudah aku telepon untuk membuat janji dengannya sebelum aku datang kesini hari sebelumnya.

Pada awalanya aku meneleponnya untuk mendapatkan beberapa informasi darinya. Tetapi Sailom mengatakan kepadaku bahwa hal-hal penting seperti itu tidak bisa di bicarakan melalui telepon, terutama tentang hal pernikahan.

Jadi aku bertanya padanya dimana aku dapat menemuinya?

K'Sailom mengatakan bahwa dia harus bekerja selama seminggu ini sehingga aku bisa menemuinya di kantornya.

Meskipun saat ini aku benar-benar sangat ingin membentaknya bahwa aku sudah jauh-jauh datang kesini hanya untuk menemuinya dan aku merasa sangat antusias dengan pertemuan ini. Pasa akhirnya aku hanya bisa merasakan bahwa aku seperti menelan sesuatu yang pahit. 😥

“Jadi jam berapa kita bisa berbicara?”

“Saat jam makan siang aku mempunyai waktu luang..”

K'Sailom mengatakan hal itu kepadaku saat aku meneleponnya dan aku pergi menemuinya. Lalu saat ini yang aku dengar dari mulutnya adalah.. ‘Aku sedang sibuk..’

Jika dia sibuk, lalu mengapa dia membuat janji untuk bertemu denganku? Aku memikirkan hal itu. 🤔

Aku saat ini hanya bisa mengirimkan senyuman kering dan menunjukkan gigiku meskipun alisku tampak berkerut. 🤨

“Heheh.. Tidak masalah..”

Aku hanya mengatakan kepadanya bahwa aku mengerti dan aku tidak harus berdiri dan pergi dari sini karena itu adalah hal yang berbeda. 😏

Aku masih duduk di bangku di depan meja kerja K'Sailom. Mataku terangkat untuk melakukan kontak mata dengan calon mempelai pria dan aku bertanya dengan nada yang serius.

“Baiklah.. Kalau begitu kita akan membahasnya lain kali saja..”

“Hm.. Tetapi.. Kapan Khun Sailom ada waktu lagi? Aku akan kembali menemui Anda lagi nanti..”

“Yeah.. Tetapi selama jam kerja hal itu sangat sulit untukku..”

Lalu mengapa dia membuat janji denganku saat ini? 🤔

Aku sangat ingin bertanya padanya, tetapi ketika aku melihat dia menyilangkan lengannya dan tatapan matanya seperti sedang termenumg membuat tubuhku memanas. 😣

Lalu tanpa sadar, mataku tertuju kepada kemeja yang memperlihatkan sedikit tubuhnya yang berotot dan aku berusaha untuk menahan keinginan dari dalam diriku.

Sedangkan wajahnya.. Semakin aku melihatnya, semakin aku tahu bahwa dia sangat mirip dengan pria yang ada di Thailand ini dan tidak tampak seperti memiliki keturunan Oriental. Selain itu, ada sedikit kumis tipis di atas bibirnya yang sepertinya beberapa hari ini dia tidak bercukur.

Aku merasakan air liurku menggenang di mulutku saat aku memperhatikan K'Sailom. 🤤

“…”

“Aku bisa menemuimu setelah selesai bekerja atau saat malam hari juga tidak masalah..”

“Apakah kamu yakin? Waktu aku selesai bekerja pasti sudah waktunya kamu pulang kerja..”

Aku mendengar K'Sailom bertanya dan mengangkat alisnya sedikit. 🤨

Matanya terlihat curiga menatapku, sementara aku hanya menampilkan senyuman penuh rasa profesional dan di dalam kepalaku rasanya aku sangat ingin mengatakan..

'Lalu bagaimana dengan pernikahan anda?’

K'Sailom tidak tahu bahwa aku sudah menghabiskan banyak waktuku di tempat aku bekerja dan waktu luangku hanya untuk memikirkan hal yang sama. 🙁

“Sama sekali tidak masalah. Jika Anda mempunyai waktu luang silakan hubungi aku..”

“Kalau begitu jam 10 malam ini..”

“Hah?! Apa?!”

Aku masih belum selesai berbicara saat Sailom yang ada di depanku tiba-tiba berkata balik dan menyebabkan sikap professional yang sudah aku bangun menjadi runtuh dan aku hanya bisa melebarkan mataku untuk menatap pria yang sepertinya tidak memiliki rasa malu sama sekali. 😳

Siapa yang akan membuat janji untuk membicarakan tentang pernikahan jam 10 malam? Yang benar saja? Apakah dia tidak pernah menggunakan otaknya untuk berpikir? 🤔

“Bukankah kamu mengatakan bisa kapan saja asalkan aku mempunyai waktu luang?”

Aku melihat K'Sailom tersenyum dan seperti akan menghina aku lagi. Aku benar-benar sangat ingin memukulnya dengan sangat keras dengan pajangan yang ada di atas mejanya saja saat ini. 😑

Tetapi sekali lagi aku hanya bisa mengepalkan tinjuku sebelum menjawabnya.

'Dasar Sailom Brengsek!!’

“Jam 10 malam ini. Baiklah.. Dimana kamu ingin kita bertemu?”

Saat aku mengatakan itu, K'Sailom yang ada di depanku terdiam sesaat sebelum dia tertawa. 😂😂

Saat dia tertawa membuat wajahnya terlihat semakin menarik dan matanya telihat lebih menakjubkan begitu juga dengan bibirnya.

Gambaran di depan mataku saat ini begitu sangat terlihat indah sehingga membuat jantungku menjadi berdebar-debar dengan sangat kencang. Tetapi.. saat ini aku harus kembali mengingatkan diriku sendiri lagi bahwa..

Pria ini akan segera menikah dan dia sudah mempunyai calon istri. Dia akan memiliki… istri. 😣

“Aku tadi hanya bercanda, Khun Nuea. Tolong jangan menatap wajahku seperti kamu ingin memukulku dengan benda ini..”

Aku lalu melihat K'Sailom segera menggeser panjang yang ada di atas mejanya.

“Hmm.. Aku tidak memiliki pikiran seperti itu..”

“Tetapi.. Hari ini aku benar-benar sangat sibuk..”

Tolong jangan menyebutkan namaku dengan suara yang lembut dan senyuman yang menawan itu!

Aku saat ini benar-benar sangat ingin menjauh dari tatapan mata tajam orang yang ada di depanku saat ini, tetapi tidak peduli seberapa keras aku berusaha, aku benar-benar tidak bisa bergerak dan sangat ingin tahu tentang warna matanya. Aku hanya tahu bahwa warna matanya sangat indah saat aku melihatnya dari dekat.😣

Berhentilah Nuea! Berhentilah berpikir berlebihan!

“Jangan menggodaku!!”

Aku berusaha untuk menahan diriku dan K'Sailom terlihat tersenyum dan berbicara lagi.

“Aku tidak bermaksud begitu, tetapi hari ini aku benar-benar sangat sibuk. Aku harus pergi ke suatu tempat setelah aku selesai bekerja..”

“Bagaimana dengan besok?”

“Aku juga sibuk besok..”

“Kalau begitu..”

“Lusa aku juga sama sibuknya. Baiklah aku harus segera pergi sekarang..”

“…”

Apakah dia benar-benar ingin menikah? 🤨

Aku lalu terdiam sejenak sambil mencoba untuk menarik napas dalam-dalam dan menggunakan sikap professionalku sepanjang karirku.🙂

Aku sudah banyak berurusan dengan tipe orang seperti ini. Pria yang tidak mau bekerja sama tidak akan terlalu sulit untuk di hadapi bukan? 😏

Lalu saat K'Sailom ingin meninggalkan ruangannya, aku segera menarik tangannya dan K'Sailom menatap tangannya.

“Khun Sailom.. Maaf jika aku bertindak tidak sopan. Tetapi kita hanya memiliki waktu tiga bulan. Tetapi anda sama sekali belum menetapkan tema dan lokasi pernikahan anda. Jika seperti itu bagaimana jika lokasi yang anda sukai atau keluarga anda sukai sudah penuh untuk mengadakan pesta pernikahan anda. Anda bahkan belum menemukan lokasi pernikahan anda saat ini dan tidak mau membahas tentang rencana pesta pernikahan anda juga. Jadi tolonglah berikan aku waktu satu jam.. ah.. Tidak boleh..”

“…”

“Cukup setengah jam saja. Slogan perusahaan kami adalah 'Impian Anda akan kami wujudkan'. Tetapi.. Anda sama sekali tidak memberitahukan kepadaku bagaimana impian pernikahan anda. Bagaimana bisa aku mewujudkannya?”

“…”

Aku mengatakan hal itu sambil menekan rasa amarahku sebaik mungkin. Tetapi.. aku masih merasa takut meskipun aku sudah berbakat dalam bidang ini, mungkin saja perkataanku ini akan membuat dia membatalkan pekerjaan ini dan memilih untuk mencari yang lain karena dia merasa tidak puas dengan perkataanku.

Jika seperti itu maka Jay Im pasti akan membunuhku! 😣

Setelah mengatakan hal itu, aku hanya bisa tersenyum dan melihat pria yang ada di depanku sudah berhenti tersenyum. Dia saat ini mengangkat tangannya untuk membelai ujung dagunya. 🤔

Saat melihat keadaannya seperti ini, aku rasanya sangat ingin kembali ke masa lalu saja.

Kenapa aku tidak diam saja? 😥

Aku melihat K'Sailom menatap tangannya yang aku pegang dan aku segera melepaskan tangannya itu.

“Maafkan aku..”

“Perkataanmu itu cukup masuk akal.”

Aku yang tadinya ingin meminta maaf menjadi menghela napas panjang. 🙁

Aku memandang pria yang akhirnya mau berbicara dan mengangguk kepadaku membuat aku merasa masih memiliki harapan untuk mengeluarkan selembar kertas pada waktunya. 😊

“Sebenarnya.. kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau dengan pernikahanku ini. Jika kamu menunjukkan kepadaku sebuah rencana pernikahan maka aku akan melihatnya nanti..”

“Hm..”

Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang pria ini bicarakan! 🤔

Aku sangat ingin mencari jalan keluar untuk masalah ini, tetapi tangan K'Sailom terangkat terlebih dulu sebelum dia melanjutkan perkataannya.

“Aku tahu bahwa kamu bermaksud untuk membantu Yiwa dan aku agar pernikahan kami berjalan dengan baik. Aku mendengar jika kamu ingin mengatur pernikahan dengan baik, maka kamu harus pergi denganku karena aku tidak ingin terburu-buru..”

“…”

Saat mendengar perkataan K'Sailom, aku terdiam dan berpikir bahwa ini adalah pujian darinya sehingga aku tidak bisa menahan senyumanku. 😊

Lalu aku melihat K'Sailom mengangguk.

“Kalau begitu kamu bisa ikut denganku malam ini..”

“Huh? Tetapi bukankah kamu mengatakan bahwa hari ini kamu sibuk?”

“Aku tidak masalah jika harus menambahkan satu orang lagi ke dalam rencanaku hari ini..”

“Benarkah?”

“Hm..”

Saat mendengar perkataan K'Sailom, aku kembali tersenyum lega, setelah aku duduk di dalam ruangannya cukup lama. Aku akhirnya bisa berdiri dan bersiap-siap akan pergi dari sini. 😊

“Terima kasih banyak. Kalau begitu sampai jumpa nanti malam..”

“Hmm..”

Tidak peduli seberapa kencang debaran hatiku saat ini, aku tetap harus bersikap profesional.  🙂

Aku segera bersiap-siap untuk meninggalkan ruangannya dan akan mengangkat tas kerjaku yang di dalamnya ada detail dengan berbagai informasi tentang pernikahan di tanganku. Tetapi..

“Tunggu sebentar, Khun Nuea..”

Aku merasakan K'Sailom segera meraih pergelangan tanganku dan aku hanya bisa terdiam lalu menatap pergelangan tanganku. Lalu aku menoleh untuk menatap matanya yang sedang tersenyum padaku sehingga pandangan mataku menjadi.. sedikit kabur karena pria yang ada di depanku tersenyum dengan sangat indah dan tidak hanya itu.. Suara yang keluar dari mulutnya terdengar sangat lembut dan enak di dengar. 😳

“Iya.. Ada apa?”

“Kamu tidak perlu memangilku dengan K'Sailom lagi untuk kedepannya. Cukup panggil aku dengan Lom saja..”

Sebenarnya nama panggilan itu biasa saja, tetapi ketika aku mendengar K'Sailom mengatakannya seperti itu, aku merasa seperti.. kami berdua sudah dekat. 😊

“…”

K'Sailom mengatakan itu sambil menatapku dan mendekati tubuhnya ke arahku.

“Cukup panggil aku Lom saja..”

“…”

Aku hanya bisa terdiam saat mendengar suaranya yang lembut dan menatap pergelangan tanganku yang masih di pegang olehnya. Setelah beberapa saat aku akhirnya menjawab.

“Hm.. Baiklah Khun Lom..”

Lalu menatap tanganku lagi dan K'Lom segera melepaskannya.

“Baiklah.. Kalau begitu sampai jumpa nanti malam..”

“Hm.. Baiklah..”

Aku sudah lama tidak merasa tertarik kepada siapapun, tetapi ketika aku memangilnya dengan nama panggilan itu, senyumannya terlihat semakin melebar dan matanya tampak makin memukau membuat jantungku berdebar-debar dengan kencang sehingga memompa darahku ke pipi dan membuat aku merasa pipiku memerah. ☺️

Saat ini yang bisa aku lakukan hanyalah menundukkan kepalaku sedikit dan segera pergi meninggalkan kantornya sebelum aku tidak sengaja mengatakan sesuatu yang tidak harus aku katakan lagi.
Ketika aku akhirnya bisa keluar dari dalam ruangnnya itu, aku segera meremas dadaku agar jantungku tidak keluar dan aku mengatakan kepada diriku sendiri bahwa pria itu akan segera menikah. 😣

Jangan dipikirkan Nuea!! Kamu tidak ingin menjadi terkenal karena diam-diam menyukai pengantin pria orang lain bukan? 😣

Tetapi.. mengapa tangannya dingin sekali..

Bagaimana bisa aku menyelesaikan pekerjaanku ini tanpa merasakan jatuh cinta kepada calon pengantin pria yang sangat menawan itu? 😔

---

Tempat Fitness

Jam 22.00

Nuea Pov

Tempat apa ini? 🤔 Kamu benar-benar sangat bodoh Nuea!! 😑

“Khun Lom.. Kamu ingin membawaku kemana?”

“Tentu saja ini adalah tempat Fitness. Kamu mengira ini tempat apa?”

Yeah.. aku tahu bahwa dia pasti melakukannya. Tetapi.. mengapa dia mengajak aku ke tempat Fitness? 🙄

Tempat kami bertemu adalah di depan sebuah Fitness center.

Pada awalnya, aku mengira kami akan berjanji untuk membicarakan detail pernikahan ini di salah satu restoran. Tetapi K'Lom malah membawa aku ke lantai tertinggi gedung ini sampai kami sampai di depan tempat ini.

Tempat ini memiliki beberapa simbol yang terlihat familiar bagiku. Terlebih lagi orang-orang yang berjalan di dekat kami terlihat membawa tas yang besar. Mungkin isinya adalah baju ganti dan membuat aku merasa kewalahan. 😣

“🥺”

“Aku selalu datang kesini empat atau lima kali dalam seminggu sedangkan untuk hari jumat atau akhir pekan waktunya untuk aku beristrahat. Jika kamu ingin mendiskusikan sesuatu denganku, kamu bisa mengatakannya disini..”

Sekarang aku mengerti mengapa tubuh Sailom terlihat begitu baik. Aku melihat dia melangkah maju dan menggesek kartu untuk masuk ke dalam Gym itu. Hal itu membuat aku tercengang. 😮

“Tetapi.. Bagaimana bisa aku masuk? Aku bukan anggota disini..”

Lagi pula jika dia pergi ke tempat ini selama empat atau lima kali dalam seminggu, Apakah itu artinya aku harus selalu mengikutinya? 🤔

Aku melihat K'Lom berbalik dan mengangkat alisnya sedikit lalu berkata. 🤨

“Itu adalah urusanmu. Aku sudah cukup membuang banyak waktuku. Aku permisi dulu..”

“Hm.. Khun Lom..”

Aku tahu bahwa aku berteriak tidak akan membuat dia memperhatikanku karena pria itu sudah pernah melakukannya siang tadi padaku. Meskipun dia tahu bahwa masalah ini sangat penting tetapi dia sudah pergi masuk ke dalam tempat Gym ini tanpa melihat ke arah belakang lagi. 🙁

Saat ini aku hanya bisa berdiri disini dan merasa sangat ingin melemparkan sesuatu ke arah K'Lom. 😑

Mengapa dia tidak memiliki sikap yang sama seperti tadi siang ketika dia mengatakan bahwa dia memahami bahwa masalah ini sangat penting? 🤔

“Hai, permisi.. Apakah kamu datang bersama dengan Khun Lom? Jika kamu datang bersama dengan anggota disini maka kami bisa memberikan pelatihan gartis disini kepadamu dan kamu juga akan mendapatkan pelatih pribadi. Apakah kamu merasa tertarik? “

“Uhm.. Tidak! Terima kasih..”

Aku mendengar petugas di tempat Gym ini tiba-tiba turun tangan dan bertanya padaku. Jadi aku hanya bisa terdiam sambil menatap orang yang sedang tersenyum manis padaku saat dia mulai mempromosikan tempat ini padaku. 🙄

Sebelum petugas tempat Gym itu selesai berbicara, aku segera menolaknya. Dia terlihat seperti seorang salesman yang akan mulai menjual jasa. 😅

Aku harus mengejar pelangganku sendiri, jadi aku segera keluar dari tempat yang penuh dengan orang-orang yang sangat mencintai kesehatan.

Tidakkah dia tahu bahwa lebih banyak orang yang lebih menyukai makanan seperti diriku sangat kebal terhadap penyakit dan tetap terlihat bugar? 😑

“Kamu benar-benar mempermainkan aku dan aku yakin kamu menyadarinya..”

Aku merasa tidak nyaman dengan diriku sendiri karena telah menyia-nyiakan waktuku untuk menemuinya di tengah-tengah kemacetan lalu lintas saat ini.

Tetapi.. Pada akhirnya aku tidak mendapatkan apa-apa. 😔

Jika saja aku harus memilih antara mendapatkan klien yang sangat suka menuntut atau klien yang merasa sangat tidak tertarik dengan pernikahan mereka. Jawabannya sangat jelas. 

Aku pasti lebih suka menangani orang lain daripada harus menangani pernikahan K'Lom. Tetapi aku harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu. 😣


Tbc

Vote and comment ☺️🙏

{✓} Wedding Planner-SailomNuea (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang