Bab 10

167 15 0
                                    

Cinta harus mampu berkomunikasi karena jika tidak bagaimana bisa saling memahami?

Nuea Pov

“Bukan karena saat ini kamu sudah mempunyai suami maka kamu tidak banyak berbicara akhir-akhir ini..”

“Hei P'Nuea!! Jangan mengatakan hal itu padaku!!”

“Hm.. Aku memang suamimu dan aku bukan hanya  manusia biasa..”

“Hahahah..”

Suasana di dalam rumah ini tampak lebih terasa hidup daripada biasanya. ☺️

Hal ini bukan karena Ryu anak bungsu dari keluarga ini pulang ke rumahnya dengan membawa seorang pemuda yang berwajah tampan, tetapi juga karena aku yang merupakan saudara sepupu mereka yang sedang berlibur dan ikut bergabung di meja makan.

Hal ini membuat Ryu yang membawa kekasihnya itu tidak terima. Sun yang mengatakan kata 'suami' segera dipukul oleh Ryu saat dia selesai berkata dan dapat di lihat bahwa Sun sama sekali tidak merasa takut tetapi malah menyukainya. 😅

“Yak!! Jika kamu terus memukulku maka nanti malam aku akan memukul pantatmu..”

“Huk! Huk! Apakah kamu ingin mati lebih awal?”

Itu adalah pekataan Rin yang duduk di meja paling ujung dan merasa cemburu kepada adik laki-lakinya. Dia berkata seperti itu dan ekspersi wajahnya terlihat sama sekalo seperti sedang bercanda. Dia terlihat sangat serius dan sangat ingin membunuh calon adik iparnya sampai aku melihat kepala Sun sedikit tersentak dan bergerak ke arah Ryu yang baru saja memukul kepalanya lalu memohon padanya. 🥺

“P'Ryu.. Sepertinya P'Rin sangat ingin membunuhku..”

“Yeah.. Bukankah itu terlihat tidak buruk sama sekali..”

“Oh.. Baiklah kalau begitu jangan menangis dan menyesal nanti. Ketika aku sakit saja kamu bahkan tidak bisa meninggalkan aku sendirian dan terus berada disisiku..”

Saat ini merupakan pemandangan yang terasa sedikit aneh bagiku ketika anak bungsu dari rumah ini yang dulu terlihat cukup galak sekarang terlihat tersipu saat dia bergumam bahwa Sun sudah gila lalu berbalik untuk memohon kepada saudara perempuannya sampai Rarin hanya bisa menghela napas.

“Kalau begitu besok kamu harus membantu para pekerja memotong cabang di perkebunan dari jam 4 pagi..” Kata Rin.

“Aku tidak takut!”

Aku bisa melihat bahwa Sun yang dari Bangkok itu mengatakan hal itu seperti sudah terbiasa dengan hal seperti itu. 

Aku bisa dengan mudah menebak apa yang dia pikirkan ketika dia berbalik dan menatapku dengan tatapan mata yang terlihat kurang ajar. 

“Mereka selalu membuat aku melakukan segala macam hal selama disini P'Nuea. Tetapi semua orang yang ada disini sangat ramah padaku dan jika aku bekerja keras maka akan ada seorang gadis yang akan membawakan aku makanan kesana..”

“Siapa gadis itu!”

“Lihatlah ke cermin, P'Ryu..”

Sepertinya Sun benar-benar tidak takut mati dan aku tidak bisa menahan tawaku. 😂

Aku hanya dapat memandangi kedua anak laki-laki yang terus menerus saling mengejek satu sama lain, sebelum aku berbalik dan melihat sepupuku yang sudah menikah. ☺️

“Lalu bagaimana dengan pasangan ini? Kapan kalian akan memberikan aku keponakkan laki-laki?”

“Pada awalanya kami berniat untuk menundanya selama kurang lebih tiga tahun karena kami ingin lebih menghabiskan banyak waktu dengan si kecil…”

{✓} Wedding Planner-SailomNuea (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang