Bab 3

138 11 0
                                    



Tidak ada buku yang mengatakan bahwa menyukai calon pengantin pria dari Klien anda itu salah jika di lakukan dengan diam-diam.

---

Kantor Wiva Square

Nuea Pov

“Nuea.. Apa yang sedang kamu lakukan?”

“…”

Selama beberapa hari ini, sudah tidak asing lagi bagi semua orang yang ada di dalam kantorku melihat aku yang hanya dapat menatap ke arah langit-langit sambil memegang cangkir kopiku lalu menatap dokumen-dokumen yang ada di tanganku. 😔

Aku mungkin di pikir sudah gila oleh teman-teman kantorku.

Sehingga pagi ini, Jay Im sudah tidak tahan lagi melihatku seperti ini dan bertanya padaku, tetapi.. aku tidak menjawabnya.

“Nam Nuea..”

“…”

“Nuea..”

“…”

“Yak!! Nuea brengsek!!”

Plak!!

“Argh.. sakit!!”

Pada akhirnya Jay Im tidak tahan lagi dan mengambil dokumen yang ada di sebelahku untuk memukul kepalaku sehingga aku yang sedang duduk memandangi langit di ruang kantorku segera berteriak. 😣

Aku segera berbalik dan terlihat kesal, tetapi.. masalah ini lebih serius daripada yang aku pikirkan. 😔

“Ada apa denganmu? Aku memangil-manggil kamu dari tadi, tetapi kamu sama sekali tidak meresponnya, Nuea?!”

Aku yang mendengar pertanyaan Jay Im hanya bisa mengedipkan mataku dan mencoba untuk berkonsentrasi lalu tersenyum lebar. 😊

“Oh Jay!! Kamu bukanlah seorang pelatih dan ini juga bukan di barak tentara. Disini tidak ada aturan yang mengatakan jika aku tidak meresponmu maka kamu bisa memotong gajiku!!”

“Hei!! Beraninya kamu berbicara padaku seperti itu!!”

“Lalu menurutmu aku harus selalu memberikan rasa hormatku padamu sepanjang waktu?”

Setelah aku mengatakan itu, Jay Im tidak berbicara lagi. Dia hanya memukulkan dokumen yang dia pegang di telapak tangannya sambil tersenyum seperti mengancam saat dia mencoba menebak apa alasan aku berperilaku seperti ini. 🙄

Sementara aku hanya menunggu dia memukulku lagi, tetapi dia lalu berkata..

“Kamu tidak perlu memberikan rasa hormatmu padaku setiap hari. Kamu hanya cukup menjawab apa yang terjadi padamu?!”

Aku mendengar Jay Im bertanya padaku dengan nada khawatir, tetapi aku tetap diam saja.

“…”

Lalu aku hanya bisa menghela napasku.

“Huf..”

Bagaimana aku bisa memberitahukan kepadanya bahwa jantungku rasanya selalu berdetak dengan kencang saat bersama-sama dengan calon pengantin pria? 😣

Aku sudah bekerja menjadi Wedding Planer selama bertahun-tahun, dulu aku juga pernah merasa tertarik dengan calon mempelai pria klien yang aku tanganin, tetapi itu hanya sebentar dan hanya perasaan yang sementara saja.

Lalu ketika kami benar-benar mulai bekerja sama, aku mengerti bahwa klien adalah hanya sebatas klien dan aku harus bekerja keras untuk mewujudkan pernikahan yang mereka impikan.

Aku sangat jarang tergoda denga klienku atau merasakan jantungku berdetak dengan kencang pada orang yang salah, tetapi saat ini.. 🙁

Aku benar-benar merasa bersalah kepada calon mempelai wanita dan hanya memukul kepalaku saja mungkin tidak akan cukup untuk menghapus rasa bersalah yang aku rasakan saat ini. 😔

“Aku tidak apa-apa..”

“Ouh.. Benarkah kamu tidak kenapa-kenapa?”

Temanku yang lain bertanya dengan suara tidak percaya dengan perkaatanku karena mereka melihat sikapku. 😅

“Kalau tidak kenapa-kenapa, lalu kenapa kamu salah memesan warna bunga beberapa hari yang lalu? Lalu beberapa hari yang lalu kamu membicarakan pesta minum teh kepada Klien kita yang ingin mengadakan pesta Songkran. Lalu kamu juga salah mengirimkan pesan kepada Klien yang lain sehingga mereka meneleponku dan protes karena acara mereka berubah menjadi acara ulang tahun..”

“…”

“Kamu membuat banyak kesalahan seperti itu, seperti bukan dirimu saja, Nuea!!! Apa sebenarnya yang kamu pikirkan??!”

Saat Jay Im mulai bertanya dan mengatakan kesalahan yang aku perbuat, aku berpura-pura untuk melihat jam tanganku.

“Ah.. Sudah waktunya aku bertemu dengan klienku. Aku akan pergi sekarang..”

“…”

“Aku minta maaf atas kesalahan yang aku perbuat..”

Semua yang aku lakukan selalu salah dan aku merasa sangat bersalah. 😥

Ini adalah pertama kalinya aku dimarahi dan jika aku terus mendengarkan Jay Im berbicara, aku pasti akan merasa jauh lebih berkecil hati sehingga aku segera mengambil barang-barangku dan berlari ke luar kantor tanpa menoleh lagi.

Aku masih bisa mendengar suara Jay Im berteriak dan memakiku di belakangku. Saat aku kembali ke kantor lagi, maka dia pasti akan memukulku!! 😣

“Sebenarnya Jay Im itu atasanku atau ibuku?” 🤔

Aku memikirkan hal itu dan merasa geli karena bisanya aku selalu menghormatinya dan sudah menganggap Jay Im seperti ibuku sendiri karena dia yang selalu mengajari aku tentang keahlian menjadi Wedding Planer dan memberikan aku kesempatan yang aku perlukan sehingga aku dapat mendapatkan pekerjaan yang selalu aku impikan selama ini. ☺️

Aku sangat menyukai pernikahan bahkan jika aku bisa saja mengatur acara lain. Tetapi aku lebih suka mengatur acara pernikahan dan itu adalah pekerjaan yang dapat membuat aku merasa bahagia karena aku dapat melihat pacaran cinta diantara dua orang. ☺️

Jadi aku memilih untuk melakukan apapun yang aku bisa sehingga dapat mewujudkan impian mereka.

Aku ingin acara pernikahan menjadi acara yang meninggalkan kesan yang baik bagi semua orang yang menikah. Aku ingin kenangan itu tetap bisa bertahan untuk selama-lamanya.

Tetapi.. seperti acara pernikahan ini mungkin tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Karena jantungku selalu berdebar-debar dengan kencang saat melihat calon mempelai pria. 😔

“Aizz.. rasanya aku sangat ingin membenturkan kepalaku ke dinding.. Tetapi.. aku takut merasa sakit..” 🥺

Aku merasa hal itu patut aku coba. Aku memikirkan hal itu sambil menuruni tangga kantorku. Aku pastinya memerlukan pukulan yang sangat kuat. 🤔

Drr..  Drr.. Drr..

Aku mendengar suara ponselku mulai berdering dan aku segera mengeluarkannya. Aku menatap dan merasa tidak salah melihat nama orang yang meneleponku saat ini. 😳

Khun Sailom..

“Halo Khun Lom..”

“Aku sudah sampai di kantormu dan aku sudah memarkirkan mobilku. Aku akan menunggumu di dalam mobilku..”

“Ah.. Baiklah.. aku akan segera turun untuk menemuimu..”

Aku lalu menutup ponselku dan hanya bisa menghela napas.

“Huf.. Tenanglah Nuea.. Kamu hanya harus menemaninya sebagai Wedding Planer. Tidak akan lebih dari itu.. Lagipula Khun Yiwa pasti ikut bersamanya juga..”

Deg.. Deg.. Deg..

“Ouih.. Kenapa jantungku berdebar-debar..”

Hari ini pasti adalah hari yang akan sulit bagiku karena harus menghadapi Sailom yang terkadang seperti orang tua atau temanku. 🙄

Aku berpikir seperti itu untuk pria yang saat ini sedang menungguku. Jadi aku segera menarik napas dalam-dalam untuk bersikap profesional dan tersenyum. ☺️

---

Depan Kantor Nuea

Nuea Pov

Namun.. senyumanku langsung membeku saat aku melihat pria itu sedang bersandar di depan mobilnya yang terlihat keren.

“😶”

Sailom sedang berdiri di depan mobil sport BMW berwarna hitam mengkilap yang di parkir dengan sangat elegan sehingga menarik perhatian banyak orang yang lewat. Tetapi.. Bukan hanya itu yang membuat aku membeku, yang tidak bisa membuat aku bergerak adalah.. Calon mempelai pria itu..

Memakai pakaian yang sangat berbeda daripada biasanya. 😮

Dia saat ini mengenakan celana jeans berwarna gelap yang membuat kakinya terlihat semakin panjang lalu dipadukan dengan kaos V-neck berwarna putih serta mengenakan jaket coklat sehingga tidak bisa menyembunyikan ketampanannya. Rambutnya terlihat lebih alami daripada saat dia menggunakan setelan jas. 😍

Terus.. wajah yang tampan dan berwarna kecoklatan itu terlihat sedang tersenyum sehingga sangat indah dipandang mata.

Hanya dengan menganti pakaiannya saja, dia benar-benar terlihat berbeda dan terlihat jauh lebih tampan serta terlihat menyenangkan. 😊

Tetapi setampan apapun dia.. Aku mengingatkan kepada diriku sendiri bahwa dia sudah memiliki seseorang di dalam kehidupannya dan lagipula Sailom sepertinya juga tidak tertarik kepadaku. 😔

“Huh..”

Aku menghela napasku lagi dan berusaha untuk menjaga kakiku agar tidak gemetar saat melihat pesona yang membahayakan dari pria yang berdiri di depanku.

Aku lalu melangkah maju dan mengatupkan kedua tanganku untuk menujukkan rasa hormatku padanya saat aku sudah berada di depan mobilnya.

Mobilnya adalah mobil yang di rancang hanya untuk dapat menapung dua orang. Jika kedua mempelai naik mobil ini, maka aku harus menggunakan mobilku daripada aku harus duduk di kursi belakang yang sangat sempit dan tidak dirangang untuk menampung tiga atau empat orang.

“Selamat pagi, Khun Nuea.. Ayo silakan masuk..”

“….”

Namun pemikiranku tadi salah. Ketika Sailom membuka pintu samping di bagian penumpang mobil ini, aku menyadari bahwa mobil ini kosong. 😮

“Apa yang sedang kamu cari?”

“Dimana calon pengantin wanitanya? Dimana Khun Yiwa?”

“Ah.. Wa tidak akan ikut bersama-sama denganku. Aku hanya datang untuk menjemputmu saja..”

“Ouh!!”

Apakah artinya? 🤔

Dia tidak mau menjemput calon pengantin wanita dan malah menjemput Wedding Planer? Aku menatapnya dengan tatapan mata yang bingung dan mencoba untuk menebak isyaratnya. 🙄

“Apakah Khun Yiwa akan langsung menemui kita di toko? Aku sudah memberikan daftar toko yang akan kita kunjungi hari ini. Rupanya kamu dan Khun Yiwa sudah mengenal desainer toko yang pertama yang aku rekomendasikan?”

Aku mencoba berpikir mungkin itu sebabnya Yiwa akan pergi duluan kesana.

“Hm.. Aku rasa Wa sudah mengenalnya..”

“Meskipun begitu kamu tidak harus datang untuk menjemputku, Khun Lom. Kita bisa saja langsung bertemu di toko itu. Aku benar-benar sudah merepotkanmu untuk menjemputku jauh-jauh kesini. Aku benar-benar merasa tidak enak..”

Setelah aku mengatakan itu, aku melihat Sailom tertawa kecil lalu berkata..

“Hahah.. Kalau begitu kamu harus membalas kebaikanku ini..”

“Siapa yang memintamu untuk menjemputku?” 🙄

Aku memikirkan itu di dalam hatiku. Jika dia bukan klienku, pasti aku akan memarahinya sekarang. Tetapi.. saat ini malah sebaliknya, aku hanya dapat bertanya padanya.. 🤔

“Bagaimana cara aku membalasnya?”

“☺️”

Saat aku bertanya, Sailom hanya tersenyum lebar sambil mengulurkan tangannya ke arah kursi penumpang mobilnya. Jadi aku tidak mempunyai pilihan lain selain segera melangkah masuk ke dalam mobilnya, sebelum ada yang melihat pemandangan yang aneh ini. Dimana ada pria yang membukakan pintu untuk pria yang lain. 😅

Lalu setelah itu, Sailom segera masuk ke dalam mobilnya dan duduk di belakang kemudi.

---

Di Dalam Mobil Sailom

Nuea Pov

“Apakah kamu sudah sarapan?”

“Hah?!”

Aku merasa terkejut ketika aku berbalik untuk manatap mata Sailom dan menyadari bahwa saat ini dia tersenyum dengan sangat manis sehingga membuat aku segera memalingkan wajahku.

“Sudah.. Tetapi aku hanya makan sedikit tadi..”

Aku menjawabnya dengan jujur.

“Baiklah.. Kalau begitu ayo kita berangkat sekarang atau kita akan terlambat.. Di jalan kita akan mampir ke restoran cepat saji karena aku belum sarapan pagi ini..”

Perkataan Sailom cukup membuat aku merasa terkejut. Aku merasa bahwa ini sangat aneh.. benar-benar aneh.  🙄

Perjanjian pertemuan pertama di toko pakian pengantin untuk mencoba jas adalah jam 11.00 siang dan tokonya cukup jauh dari kantorku.

Jadi karena mempertimbangkan hal itu, sarapan yang aku pilih untuk kami beli adalah makanan yang paling aku sukai. ☺️

McDonald’s..

---

Drive Truth MCD

Nuea Pov

“Selamat pagi dan selamat datang di MCD. Anda ingin pesan apa? Apakah anda tertarik memesan menu sarapan pagi kami hari ini? Ada paket sosis, muffin dan telur untuk hari ini..”

“Kamu mau pesan apa?”

“Aku mau paket sosis dan muffin..”

“Baiklah..”

“Saya akan memesan paket sosis dan muffin dua..”

“Hmm.. Tolong tambahkan telur di paketku dan minuman yang size besar..”

“Heheh.. Tolong tambahkan telur dan minuman ukuran besar di paket yang pertama dan kopi untuk paket ke dua..”

“Baiklah silakan menunggu pesanan anda..”

“Apakah masih ada yang ingin kamu pesan lagi?”

“Hm.. Sudah tidak ada lagi karena aku makan hanya sedikit..”

“Hahaha.. Iya.. Iya.. Aku percaya kamu hanya makan sedikit..”

“Lalu berapa harga makananku? Aku akan membayarnya..”

“Tidak usah..”

“Hm.. Aku tidak bisa membiarkan klienku membayarkan makananku..”

“Aku yang memaksamu untuk membeli sarapan ini. Lagipula kalau kamu ingin membalasku.. Aku pikir ini adalah kesempatanmu..”

“Kesempatan untukku? Apa maksudnya?”

“☺️”

Aku sebenarnya merasa takut karena aku berpikir Sailom sangat suka memakan makanan yang sehat. 😣

Tetapi.. saat ini dia memesan paket yang sama denganku.

“Khum Lom.. Apakah kamu suka makan makanan seperti yang aku makan?”

“…”

“Ini pesanan anda..”

“Baiklah Terima kasih..”

Aku mendengar Sailom mengatakan itu dan menyerahkan uang kepada petugas McD lewat jendela.

“Khun Lom.. Apakah kamu benar-benar bisa memakan makanan seperti ini?”

“Tidak masalah.. Tetapi.. sekarang lebih baik kamu membantu aku..”

“ 🙄”

Aku merasa aneh dan sedikit tegang dari sebelumnya karena Sailom mengatakan bahwa dia membutuhkan bantuanku.

“Kamu ingin aku membantumu apa?”

“☺️”

Saat aku bertanya hal itu, dia hanya tersenyum tetapi tidak menjawab. Dia lalu memajukan mobilnya untuk mengambil pesanan kami di jendela berikutnya dimana kantong kertas berwarna coklat dengan logo khas tecetak di atasnya dan diserahkan kepadanya.

---

Di dalam Mobil Sailom

Nuea Pov

Sementara itu, aku sama sekali tidak bisa berhenti berpikir bahwa apa yang ingin Sailom, aku membantunya? 🤔

“Nuea.. Tolong masukkan creamer ke dalam kopiku tetapi jangan menambahkan gula..”

Saat Sailom mengatakan itu, aku melakukannya tanpa banyak mengeluh dan lalu mengaduk kopi itu agar tercampur rata sebelum menutup kembali tutupnya dan menyerahkan kopi itu kepada Sailom. 

“Hati-hati kopi itu masih panas..”

“Hm.. Lalu bisakah aku meminta sosis gorengnya?”

Aku lalu mengambil cangkir kopi dari tangannya dan meletakkannya di tempat cangkir. Aku lalu mengeluarkan sosis goreng besar yang berwarna keemasan yang sangat menggugah selera dari kantong itu. Asapnya masih terlihat karena masih panas.

“Hati-hati.. sosis ini masih sangat panas sekali..”

“Argh!!”

“Khun Lom!! Maafkan aku..”

Aku bahkan belum selesai memperingatkannya ketika sosis goreng itu terkena tangannya dan menyebabkan Sailom melompat dan aku menjatuhkan nuggets goreng itu ke atas pangkuannya. Sailom berteriak terkejut ketika aku melihat bekas minyak yang ternoda di atas celana jeans bermerek terkenal. Aku segera buru-buru mengeluarkan selembar tissu untuk membersihkannya.

“Aku sudah memintamu untuk berhati-hati. Apakah sakit?”

“Ah.. Tidak masalah. Celanaku tebal jadi tidak sampai membakar kulitku..”

“Tetapi.. sekarang celanamu ternoda minyak dan kita harus segera membersihkannya..”

“Khun Nuea!! Aku benar-benar tidak apa-apa. Tetapi karena kamu melakukan hal ini maka aku harus menghentikan mobilku.”

Aku mengatakan itu dan benar-benar lupa sehingga aku menggosok celannya dengan keras dan berkonsentrasi untuk membersihkan celananya dari noda minyak hingga terlihat memudar.

Lalu.. Aku tiba-tiba menyadari posisiku. 😣

Saat ini wajahku begitu dekat dengan selangkangannya. 😳

“Ah.. Aku benar-benar minta maaf.. Bukan maksudku..”

Aku benar-benar merasa terkejut dan segera berteriak saat aku melihat ke atas dan melihat sepasang mata Sailom yang tajam sedang melihat ke arah bawah.

Jika bukan karena celana yang Sailom gunakan berwarna gelap, maka aku pasti membayangkan akan ada hal lain yang terjadi di antara kami berdua sehingga aku buru-buru kembali duduk dengan tegak di tempatku semula.

“Tidak masalah.. Aku mengerti. Seharusnya akulah yang meminta maaf..”

Aku melihat Sailom tersenyum dan tampak tidak peduli dengan hal itu sehingga aku merasa sedikit lega.

Saat ini aku hanya bisa diam karena saat ini jantungku berdegup dengan kencang dan tubuhku gemetar. 😣

Aku cepat-cepat membungkukan badanku untuk mencoba fokus dengan makananku sendiri, jika tidak..

“Bisakah kamu menyuapi aku sosis itu lagi?”

“Hah?!”

Aku bertanya dengan nada bingung. 🤔

“Aku benar-benar tidak bisa makan makanan yang panas karena aku pasti akan membakar tanganku lagi. Kita sudah dekat dengan waktu janjian kita sehingga aku tidak akan mempunyai waktu untuk berhenti makan siang di jalanan lagi..”

Sailom yang terlihat tidak begitu bersemangat dengan pesta pernikahannya itu tetap bertekad agar kami sampai tepat waktu, sehingga aku hanya bisa mengangkat alisku dan menggigit bibirku sedikit.

“Hm.. Tidak bisakah kamu memakannya sendiri saja?”

“Tidak!”

Sailom membalas perkataanku dengan nada tegas dan yang bisa aku lakukan saat ini adalah kembali mengambil sosis goreng itu dan melakukan seperti apa yang dia katakan. 😔

Aku tidak mengatakan kepada Sailom, tetapi hanya mengatakan kepada diriku sendiri bawa ini adalah satu-satunya kesempatan bagiku dapat sedekat ini dengannya.

Mungkin setelah mencoba pakian pernikahan ini, kami berdua tidak akan pernah bertemu lagi. Jadi.. aku ingin memberikan diriku kesempatan untuk lebih dekat dengannya lagi. Aku mengatakan hanya untuk kali ini saja. 😊

Meskipun aku merasa sedikit aneh karena aku harus memberi makan calon pengantin pria, tetapi.. aku berusaha untuk menyembunyikan perasaanku.

Tetapi.. aku mau tidak mau memperhatikan bibir Sailom. Aku terus mengatakan kepada diriku sendiri bahwa aku hanya memperhatikan dan tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi.

Tetapi.. aku akhirnya bertanya-tanya apakah Sailom pandai berciuman atau ciumannya bisa membuat hatiku meleleh. 🙄

Tiba-tiba aku merasa terkejut. 😮

Hal ini bukan karena aku merasa terjebak di dalam pikiranku, tetapi saat ini aku tidak menyadari bahwa aku sudah memasukkan jari tanganku ke dalam mulutnya dan menyebabkan Sailom menggigitnya dengan giginya yang tajam.

Sedangkan saat aku menatap Sailom yang sedang mengemudi, dia terlihat tidak terkejut, tetapi dia mulai menjilat ujung jariku. 😣

Aku sudah lama tidak pernah mengalami seperti ada aliran listrik yang mengaliri tubuhku sehingga aku melonjak untuk waktu yang lama.

Tetapi saat ini, aku merasaka arus listrik itu terjadi ke seluruh tubuhku, dari bahu hingga ke kakiku. Aku merasakan jantungku semakin berdegup dengan kencang saat Sailom menoleh untuk menatap mataku dan memasukkan jariku ke dalam mulutnya. 😣

“Ah.. Aku benar-benar minta maaf karena aku makan sambil menyetir jadi tidak melihat bahwa itu adalah jarimu..”

“…”

Aku tidak tahu mengapa aku berpikir bahwa Sailom.. melakukan hal ini dengan sengaja. 🙄

Hal ini terjadi hanya beberapa detik, tetapi aku membutuhkan waktu yang lama untuk kembali tersadar kembali lalu menarik tanganku lalu bergumam.

“Hm…Tidak apa-apa..”

Sarapan menu favoriteku saat ini terasa begitu hambar. Tidak peduli berapa banyak saus yang aku tambahkan ke dalam nuggets ku. Saat ini aku hanya dapat merasakan rasa manis yang lembut di dadaku yang membuat aku merasa melayang. 😊

Ini adalah perasaan yang ingin aku alami lagi setelah aku putus dengan pacarku setahun yang lalu, tetapi.. Kenapa harus terjadi dengan pria ini? Pria yang akan segera menikah? 😔

Aku hanya ingin merasa lebih baik dan bukan mendapatkan hal yang buruk.
Pemikiran itu membuat aku yang terdiam sisa perjalanan ini hingga mobil sport ini berhenti di depan sebuah toko desainer ternama membuat aku harus menenangkan diriku.

“Nuea tunggu dulu..”

Aku yang ingin keluar dari mobil, segera menatap pergelangan tanganku setelah Sailom memegangnya dengan kuat, sehingga aku menatapnya dengan mata yang bertanya-tanya.

Aku melihat Sailom tersenyum dan merasa geli, tetapi sangat menawan. 😊

Matanya terlihat sangat menyilaukan dan membuat hatiku yang sudah lama tidak merasakan cinta menjadi tidak karuan dan aku hanya bisa mengatakan bahwa situasi ini benar-benar sangat tidak baik sama sekali. 😥

Tetapi.. sepertinya calon mempelai pria masih tidak mengerti mengapa aku ingin buru-buru keluar dari mobil ini. Dia menarik tanganku untuk mendekatinya.

“Apa yang akan kamu lakukan?!”

“…”

Aku bertanya dengan suara yang dalam dan mengingatkan diriku bahwa hal ini tidak baik.

“Diamlah.. Khun Nuea..”

Sailom yang masih memegang pergelangan tanganku dengan erat menarikku mendekatinya lalu dia menyentuh pipiku dengan tangannya yang lain sehingga membuat aku bingung harus berbuat apa. 😣

Hal ini memang yang aku inginkan terjadi, tetapi itu tidak akan mungkin karena Sailom akan segera menikah.

“Khun Lom!! Kamu tidak bisa melakukan hal ini padaku!!”

“…”

“Apakah kamu mau…”

Aku mengatakan hal itu karena instingku mengatakan bahwa Sailom merasa tertarik padaku. Bahkan jika aku merasa tidak yakin, tetapi aku tahu bahwa aku harus berhati-hati padanya.

Saat mendengar perkataanku, aku melihat dia mengangkat alisnya karena merasa terkejut, lalu.. 🤨

Setelah itu, Sailom mengusap jarinya ke dekat mulutku dengan ekspersi yang normal seolah-olah dia tidak mengerti apa yang aku maksud.

“Aku hanya ingin mengatakan bahwa mulutmu penuh dengan saus dan aku hanya ingin menghapusnya. Lihatlah ini..”

Sementara itu, aku merasa terkejut karena aku tidak sadar bahwa mulutku kotor dengan noda saus. 😮

“Hah! Ah!!”

Aku segera mengambil selembar tissu lalu menyeka mulutku dengan kuat. Aku melihat bahwa benar ada noda saus tomat di mulutku. 😥

Setelah itu, Sailom melepaskan tanganku dan berkata dengan suara yang tenang.

“Apa maksudmu dengan mengatakan aku tidak boleh melakukan kepadamu?”

“Ah.. Aku hanya ingin mengatakan bahwa tanganmu terasa dingin seperti habis dari lemari es. Jadi aku hanya sedikit terkejut..”

“…”

“Kalau begitu aku akan masuk dulu ke dalam toko untuk berbicara dengan pegawai di dalam toko bridal ini dulu. Khun Lom bisa menyusulku..”

“Baiklah..”

Jika saja saat ini wajahku adalah sebuah cermin pasti sudah hancur berkeping-keping.

“Ah.. Terima kasih dan aku minta maaf..”

Aku tidak ingin terus duduk di dalam mobilnya ini dan seperti badut. Aku lalu segera keluar dari mobilnya tanpa menoleh ke arah belakang lagi.

---

Di dalam Mobil Sailom

Sailom Pov

Saat Nuea keluar dari mobilku, aku hanya bisa tersenyum dan tertawa terbahak-bahak karena melihat Nuea terlihat sangat menarik. 😂😂

Saat ini belum terlambat dan masih ada waktu..

Drr.. Drr.. Drr…

Aku segera mengangkat ponselku yang bergetar dan melihat layarnya dan aku segera tersenyum lebar saat membaca teks dari pacarku yang berbunyi.

Selamat bersenang-senang hari ini, P'Lom

“Hah.. Ini pasti akan lebih menyenangkan dari yang aku kira.. Terima kasih atas doanya Wa..”😊

Aku lalu melihat dan mengangkat ujung jariku. Aku lalu ingin menjilat saus yang ada di jariku.

“Kamu benar-benar sudah gila Lom!”

Aku hanya mengatakan itu dan tersenyum dengan lebar lalu mengambil tissu untuk mengelap jariku.

Aku lalu mengesap kopiku yang saat ini masih panas dan berasap meskipun tadi aku mengatakan bahwa aku sangat tidak bisa memakan sesuatu yang panas. 😏

Aku membawa gelas kopi itu dan segera keluar dari mobilku sambil bersiul sebelum membuang gelas kopi itu di depan toko dengan suasana hatiku yang jauh lebih baik.

Jika aku tahu sebelumnya bahwa Wedding Planer yang bertanggung jawab atas pernikahanku adalah orang yang seperti Nuea, maka aku akan menyetujui tawaran dari Yiwa lebih cepat. 😊

---

Di dalam Toko Baju Pengantin

Nuea Pov

Saat aku mendengar dari Sailom bahwa Yiwa tidak bisa datang hari ini aku segera berteriak.

“Khun Nuea.. seperti Wa tidak bisa datang hari ini..”

“Calon pengantin wanita tidak bisa datang!!”

“Hm..”

“Apa maksudmu mengatakan calon mempelai wanitanya tidak bisa datang?”

Aku bertanya sambil berusaha untuk mengendalikan napasku karena saat aku bertanya kepada Sailom dan mengatakan bahwa saat ini sudah hampir waktunya untuk janji yang kami sudah buat, tetapi aku tidak melihat tanda-tanda bahwa calon mempelai wanita itu belum datang dan membuat aku merasa sangat cemas.
Sailom yang dari tadi hanya duduk diam saja membuat aku merasakan hampir pingsan. 🙁

“Aku mengatakan bahwa Yiwa saat ini tidak bisa datang untuk mencoba gaun pengantinnya hari ini.  Dia mengatakan bahwa dia memiliki urusan yang mendesak. Dia akan mencobanya dan datang kesini nanti. Jadi hari ini hanya aku saja yang akan mencoba setelan baju pernikahannya..”

“Lalu mengapa kamu tidak memberitahukan aku sebelumnya?”

Aku rasanya ingin berteriak padanya, tetapi suaraku terdengar lembut sementara Sailom hanya bisa mengangkat salah satu alisnya. 🤨

“Bukankah aku sudah memberitahukan hal itu padamu tadi pagi?”

Saat mendengar perkataan Sailom, aku hanya bisa menggigit jariku. Aku merasa bahwa aku benar-benar sudah kacau sehingga aku tidak mendengar apapun. 😣

“Tidak! Aku bertanya tentang janji pertemuan kita dan kamu mengatakan kepadaku bahwa Khun Yiwa akan…”

“😏”

Flash Back

“Lalu apakah Khun Yiwa akan ketemu dengan kita di dalam toko itu langsung, benarkan?”

“☺️”

“Aku sudah mengirimkan lokasi toko baju pengantinnya padamu..”

“Baiklah.. Apakah kamu mau menemani aku mencoba baju itu?”

“Baiklah…”

“Aku akan menjemputmu di kantormu..”

End Flash Back

---

Di Toko Baju Pengantin

Nuea Pov

“Ouih!! Kamu tidak pernah mengatakan bahwa Khun Yiwa akan datang hari ini. Hanya aku yang memikirkan hal itu sendiri..” 🙁

“Yeah.. Aku memang tidak pernah mengatakan bahwa dia akan datang kesini hari ini..”

“Haih..”

Aku merasakan ada sesuatu yang mencurigakan dari ekspersi wajahnya, tetapi aku tidak tahu apa itu. 🤔

Saat ini aku sangat bingung dan Sailom berkata lagi.

“Aku benar-benar minta maaf..”

“Untuk apa kamu meminta maaf padaku?”

Bahkan jika aku ingin menolak permintaan maafnya, saat mendengar suaranya yang terdengar lembut membuat hati kecilku melunak. Aku hanya bisa mengalihkan pandanganku ke arah lain, sampai Sailom berkata lagi.

“Aku benar-benar minta maaf. Jangan marah padaku, Khun Nuea..”

Aizz.. Jangan berpikiran gila Nuea!! Mengapa kamu berpikir Sailom terlihat menggemaskan? 😣

Hah? Apa hakku untuk marah kepada Khun Lom? Hal ini tidak menyebabkan pekerjaanku gagal.

“Hm.. Aku juga ingin minta maaf padamu. Sebenarnya aku tidak marah padamu. Aku hanya merasa cemas bahwa kalian akan mengatakan 'Terserah' lagi padaku. Aku tidak ingin baju pernikahan untuk Khun Yiwa tidak akan pas pada hari pernikahan nanti. Aku tahu bahwa mayoritas pengantin wanita sangat suka mengubah gaun pernikahan mereka. Hal ini karena selera calon pengantin wanita akan berubah saat akan menikah..”

“…”

“Tetapi Khun Yiwa pasti akan datang untuk mencoba gaun pernikahannya kan?” 

Aku mengatakan itu dan membuat Sailom segera menganggukkan kepalanya.

“Iya.. Aku bisa mengatakan bahwa dalam minggu ini Yiwa pasti mencobanya dan datang kesini dengan temannya. Kamu tidak perlu merasa cemas. Yiwa sudah tahu model gaun pernikahan yang ingin dia pakai saat hari pernikahannya. Sedangkan untuk pakaian pada saat kami akan bertunangan akan di urus oleh keluargaku..”

“Huf.. Mendengar semua itu sungguh membuat aku merasa lega..”

Saat mendengar perkataan Sailom, aku tahu bahwa dia sudah tahu bahwa Yiwa hari ini tidak akan bisa datang. 😔

“Baiklah.. Kalau begitu apakah sekarang kamu sudah siap untuk memilih dan mencoba setelan jas pernikahanmu?”

“Hm..”

Aku menakan rasa ketidakpuasan yang aku rasakan saat ini dan segera menyerahkan katalog pakaian pernikahan kepada Sailom.

“Ini silakan kamu lihat-lihat dulu..”

“Terima kasih..”

Banyak orang mungkin berpikir bahwa pakaian pengantin mempelai pria hanya setelan jas yang sederhana, namun kenyataannya banyak macam pakaian pernikahan untuk mempelai pria.

Ada jas, taksedo atau jas model penguin. Selain itu ada juga berbagai macam warna, antara lain cream, emas, putih atau hitam.

Kita juga bisa bermain dengan berbagai pola border, ada yang berwarna putih, hitam, cream, emas atau pink dan masih banyak desain yang lain. Semua itu bisa di padu padankan dengan konsep yang berbeda-beda di setiap acara pernikahan. 😊

“Terima kasih karena kamu sudah mau menemaniku hari ini..”

“…”

“Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa tanpa bantuan darimu..”

“…”

“Mengenai pakaian pernikahannya.. Aku percayakan padamu..”

Sailom mengatakan itu sambil menggengam tanganku.

“Hm.. Lebih baik kita jangan membuang-buang waktu lagi. Ayo cepat coba bajunya..”

“Banyak sekali jenis model pakaian pernikahannya?”

“Yeah.. Maka dari itu cepat coba dan aku akan memanggil pegawai toko ini..”

“Baiklah..”

Setelah beberapa saat..

Sailom mulai mencoba pakaian pengantinnya dan aku duduk di sofa untuk menilainya.

Setelah beberapa jam kemudian..

“Huf..”

Aku melihat Sailom duduk di sofa sambil menghela napas karena merasa kelelahan. 😅

“Ini baru toko pertama apakah kamu sudah merasa lelah?”

“Yeah.. Ini adalah toko pertama dan satu-satunya yang akan aku masukki karena aku selalu mendengar kamu mengatakan kepadaku pakaian selanjutnya terus. Aku bersumpah bahwa aku akan merusak pernikahanku sendiri..”

“Hahah.. Lalu sekarang ayo pilih.. Khun Lom suka dengan baju pernikahan yang mana?”

“Kapan kamu mencetak foto-foto ini?”

“Ini adalah rahasia profesiku.. Aku selalu menjunjung prinsip harus selalu siap dalam situasi apapun..”

“…”

“Lalu baju pernikahan mana yang akan kamu sukai?”

“Lalu baju mana yang kamu sukai?”

“Hah? Aku?”

“Hm.. Aku membutuhkan saran darimu..”

“Bukankah hal seperti itu, kamu lebih baik bertanya kepada Khun Yiwa?”

Aku berpikir pendapat pengantin wanita pasti diperlakukan dan Sailom hanya mengangkat tanganya lalu mengelus dagunya. 🤔

“Hm.. Nanti aku akan bertanya kepadanya juga. Aku nanti akan berfoto lalu mengirimkan fotonya padanya..”

Aku sempat terdiam dan menatapnya dari atas sampai bawah. 🙄

“Hm.. Menurutku semua baju ini terlihat sangat baik di tubuhmu. Kamu tampan dan sangat cocok memakai pakaian apapun. Semua pakaian ini menunjukkan lekuk tubuhmu. Tetapi.. jika kamu menanyakan pendapatku..”

“…”

“Menurutku kamu sangat cocok dengan setelan baju pernikahan yang ini. Aku sangat suka modelnya karena baju ini menonjolkan badanmu yang tegap dan bahumu yang lebar. Ah.. Selain itu, di toko ini juga menyediakan banyak jenis kain dan warna yang bisa kamu pilih. Jadi kamu hanya tinggal memilihnya dan memadu madankan dengan gaun pernikahan Khun Yiwa…”

“☺️”

“Hm.. Apakah kamu mendengarkan ucapanku?”

“Coba aku lihat. Jika menurutmu baju ini bagus maka aku juga akan merasa bahwa baju ini juga bagus..”

“Khun Lom..”

“Aku sudah mengatakan bahwa aku mempercayaimu. Aku juga mempercayai seleramu..”

“…”

Aku hanya bisa tercengang saat mendengar bahwa Sailom mempercayai aku dan mataku membuat aku merasa bersemangat. ☺️

“Aku benar-benar merasa sangat senang.”

“Hah?! Senang kenapa?”

“Senang karena kamu mengatakan bahwa aku tampan..”

Aku tidak mengatakan itu hanya untuk menyenangkan dia, tetapi aku memang benar-benar berpikir seperti itu sehingga membuat Sailom tersenyum.

Meskipun.. Sailom banyak memiliki kebiasaan yang buruk, tetapi aku benar-benar tidak bisa menyangkal bahwa dia dapat membuat jantungku berdebar-debar dengan kencang. Tetapi.. aku hanya berusaha untuk menghindari tatapan matanya. 😣

Tidak salah bukan kalau aku diam-diam mengagumi calon mempelai pria? 🤔

Selama aku tidak melakukan hal yang lebih dari itu..

---

Staff Toko Pakaian Pengantin Pov

Saat ini mereka tidak ada satupun yang memperhatikan bahwa kami staff di dalam toko ini sedang memandangi mereka dengan tatapan yang mencurigakan karena sikap mereka berdua tidak seperti Wedding Planer yang sedang membantu Klien yang merupakan calon mempelai pria sedang memilih jas. 🤨

Mungkin kami staff di toko ini berpikir bahwa orang yang mengatakan bahwa dia adalah seorang Wedding Planer tampak memiliki niat lain dengan calon mempelai pria karena calon mempelai pria terus saja bertanya kepadanya tentang pendapatnya dalam segala hal.

Calon mempelai pria itu juga terlihat tampak menikmati setiap moment itu dan membuat kami staff di toko pakaian pernikahan ini mau tidak mau bertanya 🤔

Sebenarnya pacar calon mempelai pria ini wanita atau pria yang ada disebelahnya? 🙄

TbC

Vote and comment 🙏☺️

{✓} Wedding Planner-SailomNuea (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang