Bab 12 🔞

786 18 0
                                    

Jangan mempercayai emosi calon pengantin wanita karena sangat mudah berubah.

Warning 🔞🔞

Nuea Pov

Saat ini di dalam kamar tamu yang aku gunakan sebagai kamar tidurku sekarang ada tamu lain yang tidak diundang tinggal bersama-sama denganku disini.

Ketika Sailom sudah selesai mandi, dia segera mengulurkan tangannya dan memeluk pinggangku yang saat ini sedang duduk di atas tempat tidur dan menonton TV. Dia menaruh wajahnya ke lekukan leherku yang putih sehingga dia bisa menghirup aroma tubuhku yang harum ke dalam paru-parunya. Hal itu membuat aku ingin bergerak untuk melarikan diri darinya. 😣

“Aizz.. Kumismu menggelitikku..”

“Aku akan melakukan hal yang lebih dari sekedar hanya menggelitikmu..”

Setelah mengatakan itu, Sailom mengambil remote TV dan mematikan TV yang sedang aku tonton saat ini.

Tangannya mencengkram pinggangku saat dia menempelkan bibirnya ke atas bahuku yang putih. Bahuku segera memerah karena terkena gesekan janggutnya. Aku mulai mengeluarkan erangan rendah dari tenggorokanku.

“Ehm..ah..”

“Kamu benar-benar sangat putih sehingga membuat aku ingin mencium seluruh tubuhmu..”

Aku yang mendengar perkataan Sailom hanya bisa terkekeh tetapi tidak melarikan diri. Aku malah memiringkan leherku agar bahuku lebih mudah di akses oleh Sailom.

“Kamu yakin aku hanya putih saja?”

“Hm.. Kamu tidak hanya putih tetapi juga enak..”

“Apakah itu yang kamu pikirkan tentang aku?”

“Aku berpikir bahwa kamu sangat ingin bertarung dengan seluruh tubuhmu..”

“Yeah.. Tetapi jangan meninggalkan bekas dileherku. Jika keluargaku melihatnya maka akan buruk..”

Aku merasa Sailom sangat tahu hal itu dengan baik karena hanya dengan sentuhannya saja sudah membuat kulitku yang tadinya putih menjadi memerah sehingga aku segera protes lagi.

“Apakah kamu tidak mendengarkan perkataanku?”

“Kamu bisa tetap mengancingkan kerah bajumu..”

“Kamu benar-benar sangat egois..”

“Iya.. Aku memang orang yang egois..”

---

Sailom Pov

Aku saat ini menyapukan tanganku ke bawah kemeja yang di kenakan oleh Nuea untuk menyentuh kulitnya yang putih dan terasa mulus itu. Aku menggerakan telapak tanganku ke arah dadanya dan mendengar dia merintih dengan lembut.

“Ah.. Ehm..”

Nuea terlihat tidak akan melarikan diri lagi dariku bahkan saat ini dia memegang bahuku dengan keras. Tubuhnya terlihat sudah menegang saat ujung jariku menyentuh salah satu putting dadanya yang berwarna merah muda itu.

“Um.. Khun Lom.. Jangan bermain-main dengaku seperti ini..”

“Aku sedang tidak bermain-main dan aku sangat serius..”

Lalu aku memasukkan kedua tanganku ke dalam kemejanya dan memainkan putting dadanya sehingga berdiri tegak. 😊

Aku tidak tahu apakah saat ini Nuea sedang berusaha untuk memprovokasiku atau tidak karena saat ini dia mengenakan kemeja berwarna putih yang tipis sehingga memperlihatkan putting dadanya padaku.

{✓} Wedding Planner-SailomNuea (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang