Bab 4 || misunderstanding (2)

56 4 0
                                    

Da-yeon sedikit lega mengetahui kabar dari Ro Na bahwa manager baru mereka tak kembali lagi usai pergi tadi pagi. Kabarnya beliau langsung ke kantor pusat menghadiri rapat mendadak entah persoalan apa yang jelas Da-yeon aman untuk masuk ruang latihan diam-diam siang ini. Sebenarnya Ro Na sempat tak mau menjawab panggilannya, tapi setelah diiming-imingi sandwich semalam barulah wanita licik itu menjelaskan situasi yang sebenarnya, membuat Da-yeon dapat bernafas kembali setelah ketegangan yang menimpanya dipagi hari. Da-yeon menganggap ini adalah suatu pertanda baik, bahwa hari yang baik akan segera datang padanya.

Setelah membereskan kamar tamu yang ia tempati, Da-yeon memutuskan untuk mandi di Apartmen Johnny demi menghemat waktu. Karena tak membawa baju ganti, dengan terpaksa ia kembali memakai baju yang dipakai dari kemarin. Masa bodoh dengan penampilannya, ia harus menyelamatkan dirinya dahulu.

Da-yeon juga berinisiatif memesan jasa kebersihan agar nanti pas Johnny kembali pria itu bisa langsung istirahat. Lalu Da-yeon membuka ruang obrolannya dengan Johnny, ia lupa belum membalas pesan terakhir dari pria itu, lalu disambung dengan memberi kabar.

To Johnny
"aku pergi latihan"
"aku sudah memesan jasa kebersihan"

Send.

Selesai dengan semua urusannya, Da-yeon bersiap untuk pergi dengan penampilan seadanya. Tepat saat tangan kanannya sampai pada handle pintu, seseorang menekan bell dari luar. Tentu wanita yang berdiri didepan pintu itu lumayan terkejut. Mengingat ia harus berhati-hati dengan orang asing, maka sebelum membuka pintunya Da-yeon melihat layar kecil yang merekam keadaan diluar sana.

Pria diluar tidak seperti petugas kebersihan, pikir Da-yeon. Ditengah ia mengingat-ngingat sosok petugas kebersihan yang biasa, sosok itu mengayunkan tangannya dikamera, seolah menyuruhnya untuk segera membuka pintu. Akhirnya Da-yeon membuka pintu besi itu, tapi ia juga mengaitkan rantai pengamannya untuk berjaga-jaga. Da-yeon sedikit pengintip untuk melihat lebih jelas siapa pria didepannya. Matanya langsung terfocus pada lanyard yang dipakai pria itu, ia.. seseorang dari Agensinya?

"Bisa buka pintunya lebih lebar? Saya hanya bertugas mengantar koper milik Johnny-ssi" ujar pria itu.

Da-yeon akhirnya membuka seluruh aksesnya. Ia baru ingat semalam Johnny berkata akan ada seseorang yang mengantar kopernya dan sudah jelas pria ini orangnya. Ia juga sudah memastikan pria itu memakai lanyard Agensinya dan Da-yeon menemukan koper kecil dengan warna blink-blink pemberiannya dari Johnny yang berisikan oleh-oleh dari Amerika. Jadi sudah dipastikan ia tidak sedang tertipu. Wajar jika Da-yeon sangat berhati-hati karena mengingat ia berada dihunian milik artis terkenal. Ia tak ingin gegabah.

Pria yang mengaku asisten Manager Lee alias Manager Grup STARSIX itu dengan telaten membawa seluruh koper besar Johnny ke kamar. Seperti sudah sangat hafal dimana harus diletakannya. Lalu pria itu juga bertanya kemana pemilik Apartmen ini yaitu Johnny, dan Da-yeon menjawab sesuai faktanya.

"Saya akan kembali lagi setelah membeli coffe" pamit pria itu. Da-yeon yang kebingungan langsung menahan sebelum kehilangan kesempatannya. "Untuk?" Tanya Da-yeon menyeritkan keningnya.

"untuk Johnny-ssi. Nona mau menitip sesuatu?" Tawarnya. Da-yeon semakin bingung, pria itu bahkan dengan sopan menawarinya tanpa mencampuri urusan seperti bertanya dia siapa dan dia darimana. Apa ia bukan wanita satu-satunya yang pernah membukakan pintu Apartmen ini? Da-yeon menggeleng tanpa sadar.

"Tidak, maksudku Johnny sedang tidak ada ditempat, jadi-"

"Tidak apa-apa. Coffenya bisa saya taruh dikulkas. Ini semacam kebiasaan? Semalam juga saya mendapat perintah langsung dari Johnny-ssi untuk membeli coffe" jelas pria itu panjang lebar.

Heol, Da-yeon baru mengetahui privillage menjadi artis terkenal. Membeli Coffe dibawah pun bisa menyuruh orang lain.

Masa bodoh dengan apa yang dilakukan pria itu, yang jelas Da-yeon harus segera pergi juga. Jadi wanita itu ikut akan keluar, tapi kali ini ia yang dicegah oleh pria dari Agensi itu.

The Crown PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang