Latihan hari pertama selesai hampir tengah malam. Mulai hari ini mereka bertujuh kecuali Je Na akan tinggal dalam satu dorm sesuai prosedur. Apartment tempat mereka akan tinggal tidak jauh dari gedung, bisa berjalan kaki jikalau punya banyak waktu tpi dikarenakan sudah larut malam jadi mereka akan diantar menggunakan mobil perusahaan.
Semuanya keluar gedung lalu berbaris dengan kompak menunggu supir yang mengambil mobil ke bassement tapi perhatian seluruhnya teralihkan karena tiba-tiba banyak mobil perusahaan berhenti persis didepan mereka. Beberapa mobil itu berisikan para rombongan crew dari Amerika dan satu mobil paling depan berisikan sang Artist tak lain tak bukan seluruh anggota STARSIX.
Menyadari itu Da-yeon mendadak segar kembali tapi ia langsung menjaga sikap untuk tidak bereaksi berlebihan. Ia sengaja memajukan posisinya agar terhalang oleh teman-temannya saat sudut matanya melihat pria yang ia rindukan keluar mobil. Posisi mereka cukup jauh jadi tidak mungkin Johnny menyadari keberadaanya pikir Da-yeon.
Memang benar awalnya pria itu tidak menyadari ada siapa saja disekitarnya, jadi ia hanya berjalan seorang diri kedalam gedung menuju bassement dengan cuek. Niatnya hanya satu, buru-buru mengambil mobil pribadinya lalu pulang karena ia sudah lelah sekali. Tapi saat berpapasan dengan Guru dance Lee didalam, Johnny kembali memutar kepalanya kebelakang untuk benar-benar memastikan sesuatu. Ternyata benar, perempuan itu ada disana berakting pura-pura tak melihatnya. Johnny tersenyum tertahan, ia putar arah kembali lagi keluar dan langsung saja menyentuh pundak Da-yeon yang hampir memasuki mobil.
"Baru pulang?" Tanya Johnny saat perempuan yang ia tahan menoleh kearahnya dengan mata membulat.
"Jo" cicitnya.
Pergerakan Da-yeon terhenti seketika. Tak menjawab, tapi kedua kakinya kembali menginjak aspal.
"Da-yeon pulang bersamaku" tutur Johnny berbasa-basi pada sopir sambil mengetuk kecil kaca depan. Sang sopir hanya bisa mengangguk patuh. Tanpa jawaban ataupun persetujuan tangan Da-yeon sudah ditarik oleh Johnny untuk mengikutinya. Dan seperti terhipnotis, dengan tak banyak protes wanita itu segera menyimbangi langkah pria yang menariknya.
"Johnny oppa" cicit Se Young dari dalam mobil. Ia duduk paling belakang, matanya melotot lebar mengikuti pergerakan sosok Johnny hingga kepala dan badannya ikut memutar.
"Aku gasalah liat kan?" tanya Se Young meminta pendapat dari yang lain.
"Coba rasakan detak jantungku! Siapa sangka kita akan berpapasan dengan member SIXSTAR ditengah malam ini! Terutama Johnny oppa, aku sangat menyukainya!!" Tutur Se Young setengah berteriak, tangan Na Ra sudah jadi korban untuk membuktikan betapa jantungnya berdegup kencang setelah berpandangan 3 detik dengan sosok yang ia kagumi.
"Loh kalian belum pernah bertemu langsung dengan anggota SIXSTAR? sekalipun?" Tanya Rin-Ah dan menoleh kebelakang menyaksikan langsung kehebohan Se Young yang menurutnya lucu.
"Belum sama sekaali! Kita hanya berlatih sebentar digedung lama sepulang sekolah" jawab Se Young masih gugup. "Ternyata mereka memang berjuta jutaa lebih menawan dilihat secara langsung!" Lanjutnya. Ia bahagia bukan main.
"Kita lumayan sering bertemu. Apalagi dengan Johnny oppa, ia sering main ke dorm membawa pizza lalu sebagai gantinya Da-yeon diculik tak pulang semalaman haha"
"Rin-ah!" Tegur Ro Na menghentikan ucapan-ucapan berbahaya teman satu kamarnya.
"Ups sorry hehhe kita memang lumayan dekat, sebatas itu. Jangan berpikiran macam-macam" ralat Rin-Ah buru-buru, tapi ekpresi Se Young sudah berubah total. "Da-yeon unni diculik kemana oleh siapa?" Tanyanya polos.
Mendapatkan pertanyaan polos itu Rin-Ah tak kuasa menahan tawa sampai tak bisa menjawab.
"Dia tidak akan pulang malam iniii~~~" seru Ro Na diakhiri tertawa. Para senior itu mengabaikan reaksi Se Young dan yang lain lalu menertawakan hal yang hanya mereka mengerti. Sementara Yu Bi sudah terlelap beberapa detik setelah memasuki mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince
FanficPada akhirnya, keduanya melupakan tujuan awal mereka untuk saling memperebutkan tahta.. ada yang lebih menarik dari itu, yaitu memperebutkan seorang wanita. Isn't the world unfair? Those who are already at the top, will always be like that.