Johnny sudah melamun hampir satu jam. Ia tak melakukan apa-apa dikamarnya. Mengabaikan semua panggilan dan pesan dari semua orang. Yang sedang ia pikirkan hanya satu, Da-yeon. Apa ia tadi terlalu kasar? Pikirnya.
Tok tok
"Apa kamarnya akan sekalian dibersihkan?" Tanya petugas kebersihan yang bertugas saat itu.
"Tidak usah." Sahut Johnny dari dalam.
"Baik. Kalau begitu saya permisi" pamit pria diluar kamarnya. Johnny hanya mengangguk tanpa terlihat.
Tak lama kemudian terdengar suara gaduh dari luar sana, seperti seseorang yang memaksa untuk masuk. Johnny yang mendengar itu langsung keluar takut ada orang jahat yang mencoba masuk rumahnya, tapi ternyata itu seseorang yang ia kenal baik.
"Dia memaksa masuk" jelas petugas kebersihan itu, rupanya timingnya pas saat dirinya akan keluar.
"Aman, ini manager saya" jelas Johnny setelahnya.
"Saya permisi" sekali lagi pria itu berpamitan lalu pergi.
Lalu yang terjadi adalah adegan saling berbicara lewat mata antara Johnny dan manager Lee. Johnny yang tak tahan lantas mendudukan dirinya disofa terdekat, menuangkan air minerale dan menawarkannya pada sang manager.
"Bersenang senang?" Tanya pria gempal yang akhirnya ikut terduduk itu. Johnny mengangkat bahunya acuh, "lumayan" jawabnya.
"Jo...., sudah berapa kali aku katakan untuk berhati-hati" ujar manager Lee dengan gertakan gigi.
"Berapa kali juga aku jelaskan kalau hubunganku dengan Da-yeon hanya sebatas teman. Jadi, tidak ada yang harus dipermasalahkan" jelas Johnny dengan kata-kata yang sama yang selalu menjadi andalannya.
"Sebatas teman? Yakin?" Johnny mengangguk.
"Teman tapi sering pergi berdua, makan berdua, bahkan menginap? Apa itu wajar?"
Manager Lee menunggu tanggapan pertanyaanya dengan seksama, tapi lagi-lagi Johnny terlihat santai-santai saja. "Heem, dimana letak kesalahannya?"
"Kita gapernah melewati batas" tambahnya.
Lee Hyuk Jae hanya bisa berdecak. "Pergaulan anak jaman sekarang, sunggu luar biasa"
"Oke. Kesimpulannya kalian memang tidak ada hubungan yang jelas, tapi Jo, siapapun yang melihat kedekatan kalian akan menyimpulkan kalau kalian berpacaran. Masalahnya, mau kalian berhubungan atau tidak, saat itu semua terungkap ke public semuanya akan gehger dan dampaknya bukan hanya untuk kamu, tapi juga Da-yeon. Bukannya dia akan debut sebentar lagi?"
"Kami sudah memutuskan untuk saling membatasi mulai sekarang" tanggap Johnny mencoba menangkan sang manager. Tapi pria itu lagi-lagi berdecak dan menggeleng.
"Terlambat" katanya.
"Aku minta maaf" akhirnya Johnny segera meminta maaf atas semua kejadian yang menimpanya hari ini. Ia sangat merasa bersalah telah mengacaukan cuti managernya itu.
"Sekarang bagaimana?" Tanyanya pada sang manager yang hanya diam saja menatapnya tajam.
"Fotonya sudah pasti dijual. Aku menerima telpon dari salahsatu wartawan kalau dia menerima email yang isinya tak jelas. Dia masih menganggap itu rumor karena pengirim emailnya tidak memberikan fotonya" jelas Lee Hyuk Jae bimbang.
"Berapa?" Tanya Johnny penasaran akan harga yang diajukan sang anonim.
"50JT" jawab sang manager. "Meskipun kita beli, belum tentu semuanya selesai begitu saja" lanjutnya.
"Beli. Pakai uangku pribadi. Kalau ternyata dia tetap menyebarkan fotonya kita bisa menuntutnya" perintah Johnny yakin. Ia tak terlihat terkejut sama sekali, malah Hyuk Jae yang terkejut dengan keputusan spontan artisnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince
FanfictionPada akhirnya, keduanya melupakan tujuan awal mereka untuk saling memperebutkan tahta.. ada yang lebih menarik dari itu, yaitu memperebutkan seorang wanita. Isn't the world unfair? Those who are already at the top, will always be like that.