Starting from Bali
Sepulang Ali dan Prilly dari Malaysia mereka pun mulai sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Hari-hari mereka dipenuhi dengan meeting project yang akan mereka kerjakan masing-masing bahkan Prilly juga sempat terbang ke Toronto untuk melakukan premier film festivalnya. Sepulang Prilly dari Toronto kali ini mereka melakukan quality time dengan melakukan short gateway di Pulau Bali untuk melakukan hobi mereka berdua yaitu diving.
"Dingin banget ya Sayang?" Tanya Ali sambil menggenggam tangan Prilly ketika mereka sudah naik ke atas kapal.
"Iya dingin banget gak kuat lama-lama deh jadinya padahal belum lihat pesutnya" ujar Prilly dengan ekspresi cemberut.
"Gapapa sayang lain kali kita balik lagi ya, sekarang ga usah dipaksain dulu" kata Ali menghibur Prilly.
"Beneran ya, janji kita balik lagi?" tanya Prilly antusias setelah mendengar ucapan Ali.
"Iya sayang janji, kapan sih aku bohong sama kamu hmm?" ujar Ali sembari mengusap lembut rambut Prilly yang basah disertai senyum manisnya.
"Oke pokoknya bakal aku tagih kalau kamu ingkar awas aja" ancam Prilly yang membuat Ali tertawa.
"Yaudah kalau gitu kita balik ya, makan siang terus istirahat kamu pasti masih capek kan" dan akhirnya Ali pun meminta kepada salah satu crew kapal untuk menyampaikan kepada nahkoda agar mereka segera kembali ke tepian.
Saat sudah sampai di tepian Ali dan Prilly pun turun secara terpisah dari kapal, Prilly turun terlebih dahulu bersama coach wanita yang memang mereka bawa dari Jakarta sedangkan Ali turun bersama para crew kapal. Setelah membersihkan diri mereka pun melakukan makan siang di salah satu resto seafood yang berada di tepian pantai.
******
Malam harinya Ali dibantu oleh pihak hotel sudah menyiapkan makan malam romantis untuk Prilly tepat di halaman villa mereka yang langsung berhadapan dengan pantai. Saat ini baik Ali maupun Prilly masih bersiap di dalam kamar mereka masing-masing. Tepat pukul 8 malam setelah isya Ali pun menjemput Prilly di kamarnya. Bertepatan saat ali hendak mengetuk pintu kamar Prilly, gadis itu sudah terlebih dahulu membuka pintu kamarnya.
"Baru aja mau aku ketok pintunya Yang" ujar Ali sambil merengkuh pinggang Prilly dan membawa gadis itu ke belakang villa yang mereka tempati.
"Ini kita mau dinner di halaman Belakang?" Tanya Prilly saat Ali membawanya ke belakang villa.
"Iya coba lihat" Ali pun menunjukkan halaman belakang villa yang sudah disulap sedemikian rupa untuk acara dinner mereka.
"Ini cantik banget, kok sempet sih kamu bikin planning kaya gini?" tanya Prilly sembari memeluk Ali dari samping.
"Kamu suka kan?" Ali pun hanya tersenyum sembari balas memeluk Prilly lalu membawanya untuk duduk dan memulai acara dinner mereka.
"Suka banget, makasih ya sayang" ujar Prilly sembari menatap ali yang sudah duduk di hadapannya.
"Sama-sama sayang" balas Ali sembari menggenggam tangan Prilly. Tak berselang lama ditengah obrolan mereka datang lah beberapa pelayan membawa makanan untuk dinner mereka dan mereka pun memulai acara dinner mereka. Setelah acara dinner mereka pun kembali memulai obrolan dan candaan ringan yang membuat mereka tertawa berbahagia bersama.
"Sayang" panggil Ali di tengah obrolan mereka.
"Iya kenapa?" Prilly pun menatap Ali dengan tatapan bingungnya karena tiba-tiba raut wajah Ali berubah menjadi lebih serius.
"Kita kan udah Fatihah, kalau aku ajak kamu nikah dalam waktu dekat ini menurut kamu gimana?" tanya Ali menatap lekat ke arah Prilly yang nampak terkejut dengan pertanyaan Ali.