15

908 96 15
                                    

Bekasi

Pukul 7 pagi di sebuah unit apartement terlihat 2 orang wanita sedang berkutat dengan aktivitas mereka masing-masing, dua wanita tersebut adalah Prilly dan Mbak Fitri. Saat ini Prilly sedang membersihkan dirinya sedangkan Mbak Fitri sedang berkutat dengan cucian dan mesin cuci yang terletak di area dekat dapur. Setelah selesai mandi Prilly pun berpakaian memakai beberapa skincare dan bodycare yang rutin ia gunakan setiap pagi, setelah selesai dengan kegiatan wajibnya Prilly pun beranjak keluar kamar untuk mencari Mbak Fitri. 

"Mbak" panggil Prilly dengan suara yang sedikit lantang.

"Iya neng, mbak lagi nyuci" sahut Mbak Fitri mendengar panggilan Prilly dan Prilly yang mendengar sahutan Mbak Fitri pun segera menghampirinya. 

"Mbak pesanan aku kemarin udah dibeliin?" Tanya Prilly saat ia sudah berada di hadapan Mbak Fitri. 

"Pesanan yang mana neng?" Tanya Mbak Fitri. 

"Yah Mbak pasti lupa nih pesanan belanjaan aku buat Ali" 

"Oh iya mbak lupa neng, maaf" 

"Yaudah deh mbak gapapa nanti aku belanja sama Ali langsung aja kan nanti mau keluar juga"

"Iya neng maaf ya" ucap Mbak Fitri meminta maaf dengan rasa bersalah. 

"Udah gapapa mbak santai aja, yaudah aku mau ke Ali dulu. Oh iya mbak bahan makan buat sarapan masih ada kan?" Tanya Prilly sebelum beranjak. 

"Masih banyak kok neng" jawab Mbak Fitri. 

"Oke makasih ya mbak" setelah mengucapkan terimakasih Prilly berjalan ke arah dapur dan mengambil beberapa bahan makanan untuk sarapan yang akan ia bawa ke bawah untuk Ali. Setelah merasa mendapat semua yang ia perlukan Prilly pun segera beranjak keluar dan turun ke bawah untuk membuatkan sarapan sekaligus sarapan bersama Ali.

Saat tiba di depan unit apartement Ali, Prilly langsung menekan beberapa kombinasi angka yang merupakan kata sandi untuk membuka pintu apartement Ali. Ketika memasuki unit apartement Ali, Prilly disuguhi dengan pemandangan Ali yang tertidur di sofa dengan televisi yang masih menyala. Tanpa berniat mengganggu atau membangunkan Ali, Prilly langsung beranjak meninggalkan Ali menuju dapur membuat sandwich untuk sarapan ia dan Ali nanti.

Setelah kurang lebih 30 menit berkutat di dapur masakan Prilly selesai dan ia pun segera beranjak ke ruang tv dengan tujuan membangunkan Ali yang masih tertidur lelap, entah pukul berapa lelaki itu tidur semalam. Prilly pun mendekat ke arah Ali dan duduk bersimpuh di sebelah lelaki itu.

"Sayang bangun" ujar Prilly lembut dengan tangan yang sudah terulur mengusap lembut kepala Ali.

"Hmmm" Ali yang merasa tidurnya sedikit terganggu pun bergumam pelan.

"Sayang bangun hey udah jam 8 loh katanya kamu ada meeting trus mau anter aku juga" Prilly masih belum menyerah kali ini ia berucap di dekat telinga Ali dan setelah selesai dengan ucapannya ia mengecup pipi Ali.

"Iya sayang bentar, 5 menit lagi" kali ini Ali membalas ucapan Prilly namun matanya masih belum juga terbuka.

"Buruan bangun sayang, aku udah masak tuh ayo sarapan kamu mau aku telat sarapan?" Dan kali ini perkataan Prilly berhasil membuat Ali membuka matanya.

"Ayok sarapan" ajak Ali dengan kondisi yang masih linglung.

"Hahaha, aduh sayang gemes banget sih kamu" Prilly yang melihat tingkah Ali itu sontak tertawa geli sembari berdiri dan mencubit kedua pipi Ali yang masih duduk di atas sofa.

"Udah kamu buruan mandi dulu sana biar segeran abis itu kita sarapan" titah Prilly kepada Ali. 

"Bentar Yang ngumpulin nyawa dulu" ujar Ali dengan suara seraknya. 

Confidenziale (Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang