Alarm itu berbunyi tepat di pukul 05.00, Anshel mengusap matanya lalu sedikit menguap untuk menghilangkan rasa kantuk. Dia meneguk segelas air putih yang selalu ia sediakan di samping tempat tidurnya.
Gadis itu berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi sekaligus mandi. Hidup Anshel semuanya selalu teratur.
Dia bangun jam lima, sehabis itu mandi selama tiga puluh menit berikut memakai baju setelah itu dia akan turun kebawah untuk menyiapkan makanan dan akan makan dengan waktu 15 menit.
Setelah beres makan Anshel akan kembali ke kamarnya untuk menyiapkan jadwal pelajaran setelah itu menunggu ojek online, gadis itu tidak pernah telat karena selalu memperhitungkan semuanya.
Anshel telah selesai mandi, dia sudah siap dengan baju seragam barunya. Memasukan buku pelajaran yang akan dia bawa lalu turun ke bawah untuk membuat sarapan.
Gadis itu terdiam didepan kulkas yang terbuka, berpikir akan masak apa dia hari ini karena hanya ada sebotol susu saja.
Ting tong
Anshel menolehkan kepalanya, menutup kulkas lalu berjalan kearah pintu.
Siapa orang yang pagi-pagi begini membunyikan bel rumahnya?
Sebelum membuka pintu Anshel mengintip sedikit dari jendela, matanya tiba-tiba saja membulat lalu dengan cepat membuka pintu itu.
"Kak Bas!" seru Anshel.
"Morning, Anshel."
Anshel tersenyum. "Morning!"
Keduanya terdiam, Anshel mengusap tekuk lehernya canggung.
"Oh iya, gua bawain sarapan," ucap Baskara memecah kecanggungan.
"Oh, ayo masuk kak!"
Anshel mempersilahkan Baskara untuk masuk ke ruang makannya. Laki-laki itu membawakan dua porsi bubur.
Anshel membuka styrofoam itu, terdiam menatap penampakan buburnya.
"Kenapa?" tanya Baskara.
"Kamu tau dari mana aku gak suka pakai bawang, kacang, seledri?" ujar gadis itu.
"Bang Aslan." jawab Baskara.
Benar juga, Anshel kira Baskara memang tau.
Gadis itu mengambil dua sendok, lalu satu diberikan kepada Baskara. Mereka berdua memakan bubur itu dengan nikmat.
"Kak Bas, tau enggak?" tanya Anshel.
"Hm?"
"Aku udah dapet teman tau disekolah! Mereka baik banget sama aku, nerima aku di circle mereka."
"Oh ya?" gadis itu mengangguk semangat sambil tersenyum.
"Kita ada rencana mau pesta piyama bareng!"
"Kapan?"
"Eumm, enggak tau sih. Belum diobrolin lagi, nanti aku tanyain."
Baskara mengangguk, dia menyuruh Anshel untuk segera melanjutkan makannya.
Setelah selesai Anshel pergi ke kamarnya untuk mengambil tas, sedangkan Baskara menunggu di teras.
Pintu sudah dikunci oleh Anshel, kunci itu seperti biasa ia taruh dibawah pot.
"Ayok!"
Baskara mengeluarkan kunci mobilnya lalu membuka kunci mobil tersebut.
Kelk
"Loh, kamu bawa mobil?!"
Baskara mengangguk, berjalan mendahului Anshel lalu membukakan pintu untuk gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Baskara
Teen Fictiona 이정현 ft. 홍은채 local au ༶•┈┈⛧┈┈⛧┈┈•༶ Baskara tidak tau kalau Anshel nantinya akan sangat berpengaruh di hidupnya. "Dunia itu bajingan. Tapi seenggaknya aku punya kamu." "Kak Bas, tolong hidup lebih lama lagi." ...