Chapter 22

1.9K 208 15
                                    

∞∞∞

September, 12 2018

Sehun dan Shixun menginjakkan kaki kembali di Seoul setelah beberapa hari menghabiskan waktu di Jeju untuk urusan bisnis. Mereka memutuskan kembali lebih cepat karena ketakutan mereka akan keluarga Kim.

"Ah~ sayang sekali kita pulang saat anak-anak sudah berangkat sekolah dan Jongin juga sibuk dengan les tari yang dilakoninya." Ujar Sehun, sedikit menyesal mereka pulang saat pagi hari.

"Appa dan eomma juga kemana pula?" Shixun melangkah masuk ke dalam kediaman Oh, disambut oleh para pelayan bukan keluarganya.

"Selamat datang kembali, Tuan Muda sekalian." Sehun dan Shixun mengangguk.

"Dimana appa dan eomma?" tanya Sehun.

"Tuan dan Nyonya Besar tadi mengatakan pergi ke tempat Tuan Reiji dan Nyonya Ayami, keduanya berangkat pagi-pagi sekali, bahkan sebelum Tuan Jongin, Tuan Muda Jaemin, dan Tuan Muda Jisung berangkat. Keduanya pergi bersama Tuan Muda Taeyong." Jawab kepala pelayan dengan rinci.

"Kami mengerti, tolong urus pakaian kotor kami di tas ini, kami akan ke atas untuk istirahat." Para pelayan mengangguk dan segera kembali bekerja.

"Kalau bersama Taeyong ya semua akan baik-baik saja." Ujar Shixun yang diangguki Sehun.

"Aku mengantuk sekali," Sehun melangkah lebih dulu masuk ke dalam kamar yang dihuni bersama Shixun dan Jongin, dia melepas pakaiannya dan mengganti dengan pakaian santai, hal sama dilakukan oleh Shixun, setelahnya mereka langsung menjatuhkan diri ke atas kasur, tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk terlelap.

∞∞∞

Jongin sedang duduk di depan Lay, dia menatap pria yang sudah ia anggap kakak sendiri tersebut, pria itu sudah banyak menolongnya, sama seperti Baekhyun dan Chanyeol.

"Aku tahu kau masih belum memberikan jawaban yang pasti akan tawaran yang sempat aku berikan, tapi tak masalah jika aku mengajarimu beberapa hal kan?" Jongin mengangguk.

"Hyung, kalau nama ini tidak sebesar nama saat kau urus bagaimana?" tanya Jongin.

"Tidak apa, lakukan sebisamu dan semampumu, lagipula aku tidak benar-benar melepaskan tempat ini, kau itu sebagai kepala cabang, tempat ini tetap aku pantau meski aku ada di China." Jawab Lay menenangkan.

"Ah- begitu rupanya." Gumam Jongin.

"Ngomong-ngomong, kemarin, aku bertemu dengan Ayeon, kakak keduamu, dia bertanya padaku mengenai nomormu, tapi tidak aku berikan." Jawab Lay.

"Waeyo?" tanya Jongin.

"Dia tidak menanyakan kabarmu tapi tiba-tiba minta nomor telponmu, ya tidak aku kasih." Jawab Lay seadanya.

"Lagipula, aku tahu dia sekarang jadi anak emas keluargamu, terlebih dia menikahi salah satu konglomerat barat, Lauverenti." Sambung Lay.

"Aku menikahi konglomerat Asia, si kembar Oh." Celetuk Jongin, Lay yang mendengar itu terdiam sesaat sebelum tertawa lepas.

"Kau benar, kau menikahi dua orang itu dan sudah memiliki tiga orang anak, dua masih bersamamu, yang satu sudah bergabung dengan para malaikat Tuhan." Jongin tertawa kecil dan mengangguk.

"Ah benar, Jisung dan Jaemin sebentar lagi akan lulus ya? Apa Jaemin ada niat untuk kuliah?" tanya Lay.

"Aku belum tanya soal itu, aku akan tanya nanti jika waktunya tepat." Jawab Jongin, dia tak ingin menanyakan hal yang anaknya sendiri belum kepikiran, dia tak mau memaksakan kehendak pada putranya. Jongin tidak ingin menutut apapun, dia tidak mau menjadi seperti kedua orang tuanya yang selalu ingin anaknya sempurna dalam semua hal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] The Bosses' LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang