Chapter 02

2.9K 446 44
                                    

∞∞∞

July 2005

Tidak ada yang menyangka jika bocah kecil yang kelahirannya tidak diinginkan itu kini telah tumbuh dengan sehat, tidak mengalami kekurangan satu pun. Jaemin kecil besar di lingkungan keluarga yang begitu menyayanginya. Dia anak yang aktif, begitu lincah, dan ceria. Tingkahnya selalu membuat orang gemas bukan main padanya.

Seperti hari ini contohnya, ia kesal pada Nenek Oh yang tidak memberinya izin makan manisan. Dia ngambek, tangan terlipat di depan dada, lalu memalingkan wajah dengan bibir mengerucut lucu.

Jongin hanya diam menatap kelakuan anaknya tersebut, dia geleng kepala membiarkan anaknya bertingkah semaunya, kebetulan juga di rumah Oh sedang tidak ada Sehun dan Shixun, keduanya jika tahu anak kesayangan mereka dibuat ngambek oleh ibu mereka sendiri akan mengamuk dan mengomel.

"Jadi Nana marah pada nenek?" tanya Oh Eunyoung, ibu dari si kembar Oh, pada cucunya tersebut.

"Hmp! Nana malah pada Nenek." Jawab si kecil tanpa melihat sang nenek, masih melancarkan aksi ngambeknya. Jongin geleng kepala dan bangun dari tempat duduknya, dia pergi untuk mengambil minum.

"Padahal nenek kan tidak memberi izin makan manisan karena minggu lalu ada yang merengek karena giginya sakit." Ujar Eunyoung menggoda Jaemin, namun si kecil pura-pura tidak ingat kelakuannya minggu kemarin yang membuat kedua daddynya kelabakan.

"Ndak tahu ciapa itu kemalin." Eunyoung geleng kepala akan tingkah cucunya satu ini.

"Lalu Nana mau apa?" tanya Eunyoung.

"Nana kabul caja, Nana malah cama nenek." Lalu si kecil itu turun dari sofa pergi ke kamar mengambil tas dan mengisinya dengan mainan sebelum berlari keluar rumah, Jongin mengernyit heran.

"Nana, mau kemana nak?" kaki kecil itu berhenti lalu berbalik menatap Papanya.

"Papa, Nana mau kabul, Nana malah cama nenek, ndak ucah cali Nana." Lalu si kecil lari keluar rumah, tidak menghiraukan wajah sang Papa yang cengo, tidak paham akan kelakuan anak semata wayangnya tersebut.

"Nyonya, Tuan, apa tidak apa?" tanya seorang pelayan yang merupakan pengasuh si kecil Nana.

"Tidak apa, nanti juga kembali kok." Ujar Eunyoung, wanita tersebut keluar dari kediamannya dan duduk di bangku taman depan kediamannya. Jongin menatap si pengasuh dan mengangguk.

"Tidak apa, anak itu selalu begini. Tadi sudah ada pengawal yang mengikutinya diam-diam." Ujar Jongin, dia menyusul mertuanya tersebut dan duduk di sebelah wanita yang kini tengah menatap stopwatch di ponselnya.

"Eomma?" Wanita itu tertawa kecil.

"Kita lihat sampai mana pangeran kecil itu bertahan di luar." Ujar Eunyoung, Jongin tertawa kecil.

"Jika Sehun dan Shixun tahu mereka akan marah pada eomma." Ujar Jongin.

"Tch, kedua suamimu itu benar-benar membuat eomma kesal sendiri, mereka terlalu memanjakan Nana. Tapi eomma juga memanjakan pangeran kecil itu juga sih. Hahh~" Jongin tertawa pelan mendengar penuturan mertuanya.

Ya, mertua. Si kembar Oh melamarnya tahun lalu, pernikahan tersebut diadakan secara private hanya keluarga dekat dan teman-teman saja yang datang. Tahun lalu Sehun dan Shixun mendatangi kediaman Kim, karena mau tidak mau mereka tetap harus meminta izin pada kedua orang tua Jongin yang masih hidup, namun yang didapat adalah sikap tidak menyenangkan, si kembar bersama orang tuanya tidak diterima dengan baik. Keduanya sangat ingat apa yang ayah Jongin katakana hari itu.

"Aku tidak peduli, mau kalian menikahinya atau tidak, dia sudah bukan bagian dari keluarga ini sejak dia mengurus bocah itu dan keluar dari kediaman ini."

[BL] The Bosses' LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang