Chapter 05

2.5K 367 9
                                    

∞∞∞

March 2009

Awal semester baru telah dimulai kembali, Jaemin, Jeno, dan Haechan naik ke kelas tiga. Di tahun ini akhirnya mereka bisa satu kelas bersama. Sedangkan Jaehyun naik kelas enam, tahun terakhirnya di SD sebelum tahun depan dia naik tingkat menjadi siswa SMP.

Dan sampai saat ini Jaehyun masih tidak mendapatkan teman yang benar-benar sesuai yang dia mau, yang cocok dengan pandangannya, sehingga teman bermain Jahyun ya Jaemin, Jisung, Jeno, Sungchan adiknya, Haechan, Taeyong, dan Johnny yang merupakan teman Taeyong dan Yuta. Untuk Yuta, Jaehyun tidak bisa mendekat, yang bisa mendekati Yuta hanya orang tuanya, Taeyong, Jaemin, Jisung, Jongin, Baekhyun, Nyonya Byun, dan Nyonya Oh, sisanya tidak bisa asal main dekat dengan Yuta, harus mendapat persetujuan Yuta, traumanya benar-benar membuat dia kehilangan kemampuan bersosialisasi dan mengalami ketakutan jika berada di luar terlalu lama, selalu merasa was-was pada sekitar dan menghindari keramaian juga sentuhan tiba-tiba.

Yuta bangun dari komanya satu minggu setelah hari ulang tahunnya, tentu saja itu membuat semua orang senang, tetapi keadaan setelah ia sadar itu yang membuat semua orang sedih. Yuta saat ini memilih bersekolah secara homeschooling.

Kembali pada Jaemin yang saat ini tengah memasang senyum lebar karena satu kelas dengan Jeno dan Haechan, anak itu bahkan sudah tersenyum lebar sejak ia berangkat, membuat Daddy, Papa, dan Mommynya geleng kepala melihat tingkah si sulung.

"Jisungie tidak bisa masuk sekolah hyung!" Jongin segera menggendong si bungsu yang Mei nanti akan berusia tiga tahun, dia ingin ikut masuk ke sekolah hyungnya.

"Yungg... ih!! Ommy yung... Jie huwaaa!!!!" Jongin melirik Sehun, Shixun di sisi lain terkekeh geli dengan tingkah Jisung yang tidak mau lepas dari hyungnya.

"Hey hey, hyungnya mau sekolah, nanti kalau Jisung sudah besar, Jisungie juga akan berangkat ke sekolah. Sabar ya?" Jisung memberontak ingin ikut Jaemin yang kini sudah masuk ke dalam gedung sekolah bersama Jeno, Haechan, dan seorang bocah mungil yang tadi namanya kalau tidak salah ingat adalah Renjun.

"Sudah, ayo masuk ke dalam mobil, hari ini kita jalan-jalan berempat, oke?" bujuk Jongin, semoga saja anak ini nanti tidak cerita macam-macam pada Jaemin, karena si sulung nanti bisa ngambek karena tidak diajak.

"alan-alan?" Jongin mengangguk.

"Kau yakin membawanya jalan-jalan? Kalau dia cerita ke Jaemin nanti meski menggunakan bahasa bayi, si sulung bisa ngambek, dia paham sekali tentang adiknya." Ujar Shixun.

"Ya mau bagaimana lagi? Sudahlah, nanti kalau ngambek bisa kita ajak jalan-jalan di hari Sabtu atau Minggu." Sehun dan Shixun saling pandanga sebelum mengangguk.

"Yasudah ayo, nanti makin rewel kalau lama-lama di sini." Keempatnya segera pergi dari sekolah Jaemin, sebelum tangisan Jisung semakin rewel.

"Tadi Jaemin bilang pulang jam berapa?" tanya Shixun tiba-tiba, Sehun dan Jongin langsung terdiam di tempat mereka.

"Lupa."

∞∞∞

Jaemin berkenalan dengan anak baru yang merupakan teman Haechan dari kelas sebelumnya, namanya Renjun, dia tubuhnya lebih kecil dari Jaemin, tapi lebih tua beberapa bulan dari Jaemin, Jeno, dan Haechan. Renjun akan berulang tahun tanggal 23 Maret nanti.

"Aku kok tidak lihat Jaehyun hyung ya? Apa dia tidak berangkat?" tanya Jeno.

"Entahlah, aku hanya melihat Sungchan, tapi tidak dengan Jaehyun hyung." Jawab Haechan.

"Siapa yang kalian bicarakan?" tanya Renjun yang belum tahu apa-apa mengenai sosok Jaehyun.

"Itu Jaehyun hyung." Ujar Jaemin sembari menunjuk seorang bocah dua belas tahun yang baru saja lewat depan kelas mereka, wajah tampannya begitu terlihat dingin, kesan tidak tersentuh benar-benar begitu terasa.

[BL] The Bosses' LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang