Lebih cantik kalau jadi pacar gw

241 82 40
                                    

Haii!! Selamat datang dicerita pertamaku, semoga aja kalian suka! Okey, langsung aja yah, happy reading... 🥰

🦋🦋🦋

"WAHAHAHA!!!"

"WOY, COK! HAHAHAH!"

"Nangis aja sampai ingus lo bergelembung!"

"Sangat disayangkan! Lebih baik ginjalmu kau serahkan!"

"Kasihan banget bocah ingusan ini!"

Kebisingan terjadi di lapangan SMA Rajawali. Para siswa-siswi mulai dari kelas X sampai kelas XII berkerumunan di lapangan upacara.

Rizky Altareza. Cowok tertampan di SMA Rajawali, incaran para cewek-cewek. Sayangnya, karakter cowok itu tak seindah wajahnya. Rizky adalah cowok bengal yang perangainya seperti Iblis, selalu berantem dan mencari masalah dengan murid lainnya. Bagi Rizky, sehari tanpa mencari masalah itu tidaklah seru. Apalagi sekarang dia baru saja menempati kelas XII membuatnya merasa paling berkuasa.

Saat ini, cowok itu dan keempat temannya berdiri melingkari seorang siswa laki-laki yang merupakan adik kelasnya, anak itu tengah terduduk menyedihkan dan ketakutan di lapangan.

Doni, Andre, Roy dan Gerald. Ralat, sebenarnya Gerald tidak termasuk. Cowok yang terbilang satu-satunya normal diantara sekawanan Rizky itu sedari tadi terus memperingati teman-temannya untuk menyudahi hal ini terutama pada Rizky. Namun, bukan Rizky namanya jika dia akan menyerah begitu saja dengan hati yang tak puas.

Doni, cowok berwajah manis tapi tidak dengan perilakunya itu berseru dengan heboh. "PELOROTIN AJA CELANANYA, KY!"

"Nah iya, hahaha. Gue juga penasaran pengen liat gimana wujud otongnya," timpal Andre disertai tawanya.

Rizky tersenyum miring, cowok pemilik tatapan tajam itu berjongkok menatap adik kelasnya yang diketahui bernama, Fajar. "Bener juga, harusnya gue pelorotin celana lo sekarang."

"Jangan, bang. Jangan, saya mohon ...." Fajar menatap Rizky dengan menyatukan kedua telapak tangannya untuk bermohon.

Rizky meludah kesamping, sebelum mencibir, "dengan lo bermohon kayak gitu, lo pikir gue bakal kasihan? Yang ada gue jijik liat muka lo tuh! Lagian siapa suruh ngaduan kek bocil ke guru BK, kalo gue yang udah bikin temen lo masuk Rumah Sakit."

"Maafin saya, bang. Maaf ...."

"Gue ngelakuin itu udah keberapa kalinya, dan sampai sekarang cuma lo yang udah berani ngaduin gue."

"Maafin saya, bang. Tolong lepasin saya."

Rizky tertawa remeh. "Halah babi!" Sedetik kemudian tangan kekarnya bergerak mencengkeram celana Fajar.

"Jangan, bang! Saya mohon!" Cowok itu nyaris menangis. Tapi sepertinya dia salah, bermohon dan berharap dikasihani oleh seorang Rizky Altareza hanya akan sia-sia. Sejauh ini, cowok itu belum pernah merasa kasihan pada siapapun.

"Bacot!" sentak Rizky lalu menarik keras celana abu-abu milik Fajar hingga hanya menampakkan kolor berwarna pink bergambar Patrick.

Sebagian murid yang menyaksikan kejadian itu menutup mata dan memekik histeris, sebagiannya lagi buru-buru menyediakan kamera ponselnya.

"ANJIR! PUNYA DIA TIMBUL WOY!"

"Sangat kecil 'adeknya' wkwk!!"

"Iihhh Fajar! Bentuknya kentaraaaa!!!"

"Fajar kasihan banget, woylahhh."

Berbagai respon dari para murid yang menyaksikan.

"YAHAHAHA ANGJAY, WARNA PINK!" Tawa Doni menggelegar, rasanya sangat puas melihat orang menderita.

Reza VE ZeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang