Anak bandel kaya raya

87 44 11
                                    

Votmennya yah pren😤

🦋Happy reading🦋

🎀🎀🎀

"Sayang, aku kangen. Nanti malam kita ketemuan di tempat biasa, yah?"

Rizky menatap datar pesan yang baru saja masuk diaplikasi Instagram-nya, itu adalah pesan dari salah satu cewek yang biasa ngedate dengannya.

Tanpa membalas pesan itu, Rizky langsung memasukkan HP-nya ke dalam saku celananya. Cowok itu lalu menaiki motor ninjanya yang berwarna hijau.

"BANG! KITA PULANGNYA BARENGAN!"

Suara teriakan yang sangat Rizky kenali itu membuatnya berdecak dan menoleh ke belakang.

Rena Anastasya, gadis mungil yang merupakan adik dari seorang Rizky Altareza. Gadis yang baru menginjakkan kakinya di kelas sepuluh itu berlari menghampiri Abangnya.

"Lo gak dijemput sama pak Anis?" tanya Rizky sembari memakai helmnya. Pak Anis yang dimaksud adalah supir di keluarganya.

Rena menghela napas. "Kalo dijemput aku gak bakalan minta tumpangan sama kamu, bang!" Ia lalu memegang kedua bahu Rizky untuk membantunya naik ke atas motor.

"Loh-loh, siapa yang suruh lo naik?" Rizky menoleh kebelakang melirik adiknya.

Rena seketika memasang wajah yang dibuat sesedih mungkin. "Kok kamu tega sih, bang. Masa ngebiarin aku jalan kaki sendirian di tengah teriknya matahari. Nanti kalau aku jadi hitam kayak terong bakar, gimana? Emang kamu mau punya adik jelmaan terong bakar?"

Rizky berdecak. "Lebay lo!" Cowok itu lantas menyalakan mesin motornya dan mulai melaju keluar dari gerbang sekolah. "Gak usah pegang-pegang gue juga kali!" tegurnya saat dirasa tangan adiknya menyentuh kedua pundaknya.

Rena menoyor kepala Rizky yang terbalut helm. "Aku ini adik kamu, bang! Sama adik sendiri kok jijik," ucapnya kesal.

"Bukan jijik, tapi gue gak nyaman kalau pundak gue disentuh." Rizky berucap sedikit keras agar Rena bisa mendengarnya. Soalnya, berbicara di atas motor membuat suara kita tertelan antara kebisingan kendaraan dan angin yang beradu.

Setelah melewati jarak yang terbilang cukup jauh dari rumah, Rizky membelokkan motornya memasuki gerbang rumah lantai dua. Sekali lihat saja orang-orang akan mengatakan kalau rumah ini mewah.

Rena turun dari motor Rizky setelah cowok itu mematikan mesin motornya.

Diteras rumah, terlihat seorang bocah laki-laki tengah asik duduk menikmati bakso tusuk yang dipegangnya, kecap dari bakso itu bahkan sudah belepotan di wajah imutnya. "Radit sayaannggg!!!" Rena memeluk tubuh mungil bocah itu.

"Kakak jngan kuat-kuat peluknyaaa." Bocah berusia sekitar lima tahun itu mengomel lantaran pelukan Rena membuatnya sesak.

Rena terkikik dan mencium pipi gembul adiknya. "Kakak masuk dulu, dahhh!!" Cewek itupun langsung masuk ke dalam rumah.

"Woi, bocil!" Rizky berjongkok di depan adik bungsunya, tangannya terangkat mencubit pipi gembul bocah itu dengan cukup keras.

"Aaaaa sakit abanggg ..." rintih Radit membuat Rizky terkekeh.

Tiba-tiba cowok itu tersenyum jahil dan langsung mendekatkan kepalanya untuk memakan satu buah bakso tusuk milik Radit.

"Abang! Bakso Radit kok dimakan?!" gerutu Radit tak terima.

"Enak, abang pengen lagi donk." Rizky hendak memakan satu bakso itu lagi tapi Radit sudah keburu berteriak sekencang-kencangnya.

"BUNDAAAA!!! ABANG IKYYY!!!" Rizky seketika memelototi bocah sialan ini.

Reza VE ZeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang