Gue pengen lo jadi pacar gue

42 17 0
                                    

🦋Happy Reading🦋

🎀🎀🎀

Rizky mengendarai motor ninjanya dengan kecepatan tinggi menuju base camp. Ya, dia berbohong pada Zera untuk langsung pulang ke rumahnya.

Setibanya di base camp, teman-temannya sudah berkumpul di sana. Kalian salah jika mengira itu Andre, Doni, Roy dan Gerald. Karena yang sekarang berkumpul adalah tiga cowok yang berperawakan tinggi dan sangar, mereka serentak memakai jaket kulit berwarna hitam.

"Lama!" Salah satu cowok yang bernama Virgo itu mendengus ketika mendapati Rizky baru memasuki pintu.

"Gue nganterin cewek gue pulang tadi, emangnya elu jomblo?" balas Rizky ikut bergabung bersama mereka.

Leo, pemilik tubuh kekar yang duduk di depan Rizky itu tersenyum miring dan berkata dengan remeh, "cewek yang keberapa?"

Rizky tidak menjawabnya, melainkan ia membakar sebatang rokok dan menghisapnya.

"Tugas yang lo kasih kemaren udah beres," ujar Virgo.

Rizky menyembulkan asap rokoknya di udara. "Foto yang gue minta ada, kan?"

"Nih." Stargo menaruh amplop putih di atas meja yang langsung diambil oleh Rizky.

Rizky mengeluarkan beberapa lembar foto dalam amplop itu dan seketika tatapannya menjadi tajam dan berbinar, ia menyeringai seperti binatang buas yang merasa puas karena telah menghabiskan mangsanya. Saat ini, siapapun yang melihatnya, orang-orang akan berpendapat kalau Rizky terlihat seram.

"Tubuh tanpa sehelai benang, nih cewek ternyata mudah banget buka kaki buat om-om berduit," ucap Rizky dengan suara seraknya.

"Jangan bilang lo ngiler liat badan tuh cewek," sahut Leo.

"Lonte nih, lo mau gak?" tawar Rizky pada Leo.

"Ogah!"

Stargo menuangkan minuman beralkoholnya ke dalam gelas sambil berbicara. "Lo tau siapa om-om yang udah main sama dia?"

Sontak ketiga temannya menatap bersamaan. "Siapa?" tanya Rizky.

Stargo tersenyum miring, ia benar-benar terlihat seperti bajingan. "Om-om itu ...."

----

Drttt drrttt ...

Zera meraih ponselnya yang tergeletak di atas bantalnya. "Siapa yang nelpon, sih?! Ganggu orang lagi tidur aja." Ia segera mengangkat telpon itu tanpa melihat namanya terlebih dahulu.

"Hmm ...." Zera hanya bergumam malas.

Terdengar kekehan pelan dari orang seberang sana, mata Zera seketika terbuka sempurna, ia merubah posisinya menjadi duduk.

"Reza?"

'Baru bangun, yah?' tanya Rizky.

"Iya, kok kamu tahu?"

'Suara lo, suara khas bangun tidur,' jawab Rizky.

Zera terkekeh pelan. "Ada apa, Za? Kok tiba-tiba nelpon," tanyanya.

'Gue mau ngajakin lo jalan nanti sore, boleh gak?'

"Kalau aku bilang enggak, kamu bakalan nurut?"

'Gak! Ayo Ra, jalan sama gue, yuk!'

Zera tertawa, "lalu kenapa harus nanya dulu boleh apa enggak, kalau pada akhirnya kamu tetap maksa."

'Hehe, nanti sore gue jemput, yah?'

"Hm, iya-iya." Zera dengan mudah mengiyakan ajakan Rizky, lagipula saat ini dia merasa suntuk di rumah terus.

Reza VE ZeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang