"Loretta, I love you. Not like they told you love is, and I didn't know this either, but love doesn't make things nice, it ruins everything. It breaks your heart. It makes things a mess."
Ronny Cammareri - Moonstruck
Vittoria mendengarkan dengan saksama, penjelasan dari asisten casting bahwa dia menerima undangan screen test untuk peran ekstra salah satu serial TV. Dalam perjalanannya menuju rumah, media sosial Tori mendapatkan pesan yang isinya meminta nomor yang bisa dihubungi dan tak lama asisten casting salah satu rumah produksi meneleponnya.
Tampaknya iklan Panels yang sudah tayang dan promosi Tori sendiri di media sosialnya mulai menarik perhatian. Awalnya Tori tidak begitu mempedulikan media sosial miliknya, hanya ada beberapa post acak yang sesekali dia buat, tapi kini Tori tahu bahwa untuk aktris yang bahkan belum tumbuh sepertinya, promosi diri itu sangat penting.
"Baik, makasih banyak, ya, Kak. Saya pasti dateng ke casting-nya." Menutup telepon dengan hati berbunga dan hampir melupakan kejadian satu jam lalu dengan sang Mama, Tori menaruh kembali ponselnya ke dalam tas selempang dan berjalan menuju lobi apartemen. Namun, baru saja Tori akan menekan tombol lift, sebuah tangan menariknya ke tepi lorong. "Vie."
Suara itu menekan teriakan meminta tolong yang akan Tori teriakkan jika terdengar sedetik lebih lama. "Wha- ... Kelvin?" tanya Tori, lebih kepada dirinya sendiri karena tidak mempercayai realita di hadapannya. "Gimana bisa ...."
"Gimana bisa aku bisa tahu kamu ada di mana?" tanya Kelvin balik, melengkapi pertanyaan Tori. Sementara itu Tori tidak bisa mengatakan apa pun dan hanya menelan ludah. Kelvin terlihat tampan, seperti biasanya. Mungkin karena ada Wanda yang menjadi penggantinya untuk mengingatkan Kelvin menjaga kesehatan dan penampilannya. Pemikiran itu membuat napasnya sedikit tercekat karena terasa sedikitnya sakit di dada Tori. "Aku selalu tahu kamu ada di mana, Vie."
Penjelasan Kelvin membuatnya bingung, hingga Kelvin melanjutkan perkataannya. "Aku ngebiarin kamu ngelakuin itu semua Tori; pernikahan kita, post balas dendam kamu, dan gak hubungin nomor baru kamu atau nemuin kamu selama tiga bulan ini. I begged Bethany not to go after you."
Tori memejamkan mata ketika merasakan jantungnya jatuh ke perut. Apanya yang kabur? Tori selama ini dibiarkan pergi. "You've had your revenge. Bisa kita pulang ke rumah sekarang?"
Tamparan Tori menjadi kulminasi kemarahannya. Ketika dadanya naik turun begitu cepat seakan kehabisan napas dan air matanya turun begitu deras, amarahnya hampir membuat Tori tidak bisa berucap. "How fucking dare you," umpat Tori pada Kelvin yang perlahan kembali menatapnya. Pria itu bahkan tidak menyentuh pipinya yang pasti nyeri menyengat akibat tamparan Tori.
Kevin used you.
Memori Beth mengatakan hal itu muncul di benak Vittoria ketika tersadar hal yang dimaksudkan mamanya bukanlah tentang perselingkuhan Kelvin, tapi ini. Kelvin selama ini tahu bahwa Tori sadar mengenai perselingkuhannya dan membiarkan mereka hampir melangsungkan pernikahan seakan tidak terjadi apa-apa, lalu pria itu hanya menonton Tori melakukan balas dendamnya hingga Tori puas.
Tangan Kelvin terangkat, tetapi alih-alih menyentuh pipinya sendiri, ia menghapus air mata Tori yang masih enggan berhenti. "Aku pikir balasannya udah cukup," pria itu mengalihkan pandangannya dan mengembuskan napas sebelum kembali menatap Tori, "I'm sorry, I'm too hasty to meet you again. Sekarang kita udah telanjur ketemu, kamu bisa pukul seribu kali lagi, tapi tolong jangan bunuh aku. I can't defend you in court if I'm dead and I don't want you to go to jail."
Tori menepis tangan Kelvin dan mengalihkan pandangannya dari tatapan pria itu. Rindu, rasa sakit, cinta, dan entah apa lagi di dalamnya, dia terlalu mengenal Kelvin untuk tahu sepasang mata itu tidak pernah berbohong. Alasan Tori selalu tahu pada detik itu juga setiap perasaan yang dimiliki Kelvin, termasuk perasaan bersalah yang muncul bersamaan dengan perselingkuhan pria itu dengan Wanda.
Kemarahan yang membeludak, kini menyisakan rasa lelah setelah mereka terdiam cukup lama. Campuran emosi Tori terasa begitu berat dan tangan yang sebelumnya mengepal begitu kuat pun hanya terkulai di sisi. Tori tidak pernah memiliki kontrol dalam hidupnya, bahkan ketika akhirnya dia pikir dirinya bebas dari Beth dan Kelvin.
"Vie," panggil Kelvin dengan lembut. Namun, nama panggilan itu membuat telinga Tori berdengung. Nama panggilan yang pada awal hubungan mereka membuat Tori bingung karena tidak ada yang pernah memanggil Tori dengan silabel pertama dari namanya, hingga membuatnya begitu senang sampai Tori menangis dalam pelukan Kelvin ketika mengetahui panggilan sebenarnya--ma vie.
"Kamu gak berhak panggil aku pakai sebutan itu lagi, Kelvin. You ... killed me."
Ketika kalimatnya berakhir bersamaan dengan matanya yang kembali bertemu dengan tatapan Kelvin, Tori masih belum tahu--apalagi mengerti--mengapa Kelvin mengkhianatinya. Alasan untuk berselingkuh tidak pernah muncul dari niat baik. Dia benci hal itu dan selama ini mencoba membenci Kelvin. Jadi kenapa Tori tidak bisa melihat orang jahat yang ada dalam pikirannya selama ini? Kelvin hanya terlihat seperti Kelvin.
Mata Tori menangkap mulut Kelvin bergerak dan air matanya pun berhenti seketika, suara dengungan kuat menyumbat kedua telinganya dari semua suara yang ada. Kelvin berbalik dan berjalan menjauh tanpa mengatakan apa pun setelahnya sementara Tori menatap pria itu hingga punggungnya tak lagi tampak.
Ketika Kelvin menghilang dari pandangan, Tori menghapus jejak air matanya. Jarinya menekan tombol lift dan masuk ke dalam kotak besi itu tak lama kemudian, tubuhnya berjalan dengan sendirinya menuju apartemen Tori. Ia menaruh barangnya dengan sembarang dan berjalan menuju wastafel kamar mandi untuk mencuci muka. Namun, saat tatapannya bertemu dengan sosok di cermin, kepalanya memutar perkataan terakhir Kelvin.
No, Vie. You've been dead for a long time.
Kemudian Tori memuntahkan semua isi perutnya ke toilet.
*Ma vie = my life
KAMU SEDANG MEMBACA
But First ... Run, Bride!
ChickLitHari pernikahan yang Vittoria tunggu selama bertahun-tahun berakhir dengan dirinya melarikan diri ratusan kilometer jauhnya dari hotel tempat diadakannya resepsi. Salahkan (mantan) calon suaminya--Kelvin--dan (mantan) sahabatnya--Wanda--yang bermesr...