Siapa kamu? Mengapa saat pandangan kita bertemu, jantungku berdegup kencang?
****
Kanzia kini tengah bersantai di atas tempat tidur ditemani buku abu-abu kesayangannya. Ia terus menatap halaman buku yang baru saja ia tulis. Kanzia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia berdiri menutup buku tersebut. Kanzia memilih untuk mengerjakan tugas terlebih dahulu agar nanti ia bisa bebas bersantai.
Eits, bukan berarti Kanzia rajin mengerjakan tugas setiap pulang sekolah. Kadang-kadang ia juga mengalami rasa yang teramat malas untuk mengerjakan sesuatu. Bukan hanya teman-temannya saja yang selalu mengerjakan tugas di sekolah, Kanzia pun sama halnya seperti itu.
Gadis itu beranjak dari tempatnya menuju meja belajar. Ia menyimpan buku diary miliknya di dalam laci. Kanzia menaruh tas hitam ke atas meja, mengeluarkan buku-buku pelajaran.
Kanzia menghela napas, setiap hari tanpa tugas dari sekolah. Cukup melelahkan sih, tapi mau bagaimana lagi.
"Yok bisa, abis ini rebahan!" serunya menyemangati diri. Kanzia menoleh ke arah tempat tidurnya. Seolah-olah setan tengah merasuki pikirannya untuk segera beranjak dan berbaring di tempat tidur. Dia memegang pipi mengalihkan pandangannya menggunakan kedua tangan.
"Fokus," ucapnya walaupun sedikit malas. Kanzia menyetel musik di ponsel lalu mulai mengerjakan tugas-tugasnya. Sesekali ia ikut bernyanyi menikmati alunan lagu.
Tak dapat lagi kuucap kata
Bisuku diam terpesonaDan andai suatu hari kau jadi milikku
Tak akan kulepas dirimu, oh kasihDan bila waktu mengizinkanku untuk menunggu dirimu
"Kurasa ku t'lah jatuh cinta!"
"Pada pandangan yang pertama!"
Saat dirinya mendengar lagu tersebut, ia malah teringat akan pandangan pertamanya dengan Ravian. Masih terekam jelas di kepalanya saat melihat Ravian yang tengah menyugar rambutnya. Apalagi senyumannya, manis banget bikin jantungnya berdisko.
Kanzia senyum-senyum sendiri, pipinya memerah seketika. Kanzia bahkan menelantarkan buku-buku yang tergeletak di atas meja. Ia mengambil botol air minum untuk digunakan sebagai mic. Satu hal yang tidak orang lain ketahui selain keluarganya yaitu Kanzia senang sekali bernyanyi.
Gadis itu berdiri, bernyanyi sembari bergerak memutar. Pikirannya masih terus terbayangi oleh sosok Ravian.
"Kurasa ku t'lah jatuh cinta!"
"Pada pandangan yang pertama!"
"Sulit bagiku untuk bisa!"
"Berhenti mengagumi dirinya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanzia: Secret Admirer
Fiksi RemajaPertama kali bertemu lewat tatapan mata membuat Kanzia penasaran dengan sosok cowok bertopi coklat itu. Bukan hanya sekali, tetapi beberapa kali dia tak sengaja bersitatap dengan cowok itu. Sepertinya Kanzia telah jatuh cinta pada pandangan pertama...