Bab 5

1.6K 181 87
                                    

Iringan dua mobil mercy mewah memasuki halaman mansion yang luasnya seperti lapangan bola itu. Soekjin dan Yoongi segera menyuruh anak buahnya untuk membawa Jungkook masuk.

Matanya terpejam setengah sadar. Lebam biru dan darah segar menempel pada wajah dan tangannya. Taehyung begitu murka saat melihat pemuda manis itu dibawa masuk.

Kakinya dia bawa berlari menghampiri Yoongi yang tengah membopong Jungkook. Tangannya dengan sigap meraih tubuh kekar itu.

Seumur hidup Yoongi tak pernah sekalipun melihat Taehyung menangis. Namun kali ini tetesan airmata menetes disudut matanya. Melihat orang yang mungkin saat ini berarti dihati Taehyung terluka parah.

"Brengsek! Cari sampai ketemu dimana bajingan itu berada! Malam ini aku ingin hasilnya! Jika tidak aku akan menghabisi kalian semua!" Matanya nyalang menatap anak buahnya. Termasuk Yoongi dan Soekjin.

Taehyung pun segera membawa Jungkook memasuki kamar utamanya. Kamar yang hanya boleh dimasuki Taehyung seorang. Bahkan teman dan saudaranya pun tak akan pernah mendapat golden tiket untuk dapat memasukinya.

Namun kini seorang Jungkook dengan gampangnya dibawa masuk kedalam. Bahkan dibawa langsung oleh sang empu kamar. Dan lebih tak masuk akal lagi. Dokter pribadi keluarga Kim dibolehkan masuk kedalam. Semua demi Jungkook.

"Haah sialan! Ingatkan aku untuk memotong penis Namjoon!" Yoongi segera beranjak pergi menuju markas.

"Memang sialan Jooni! Gara-gara dia kita kena murka si maung!" Soekjin mengusak rambutnya frustasi kemudian mengikuti Yoongi dibelakangnya.

Seorang dokter muda dengan umur kepala tiga tengah memberikan pertolongan pada Jungkook. Taehyung duduk disamping ranjang ukuran king sizenya.

Taehyung takut. Dasar sialan! Kenapa timbul rasa takut saat melihat Jungkook terluka. Sedang Taehyung bahkan menantang mautnya sendiri. Tanpa gentar dihatinya.

"Apakah lukanya parah?!" Datar namun penuh kekhawatiran.

"Tidak tuan. Dia hanya memar dan luka luar. Tidak ada luka dalam serta patah tulang dalam tubuh pemuda ini." Jelas Dokter dengan seksama. Tangannya bahkan masih cekatan membalutkan kain kasa di kepala Jungkook.

Taehyung terdiam. Hingga dokter itu pergi meninggalkan kamar. Taehyung segera kembali duduk disamping tubuh Jungkook yang kini sedang tak sadarkan diri.

Jemari Taehyung mengusap lembut pipi Jungkook yang kini nampak sedikit berwarna ungu karna memar. Ah! Harusnya pipi selembut ini mendapat usapan lembut. Bukan sebuah pukulan dari tangan pendosa.

Taehyung marah. Bahkan rasanya ingin sekali dia melayangkan pukulan entah pada siapa untuk melampiaskan emosinya. Namun semua sirna saat Taehyung menatap wajah cantik Jungkook.

"Siapa kamu Jungkook hingga mampu menjinakkan iblis dalam diriku?!" Gumam Taehyung begitu pelan.

♣♣♣♣♣

Lucas begitu tenang saat identitasnya sebagai dalang dari kejadian itu sudah diketahui oleh Taehyung. Takut? Tentu tidak. Lucas itu gila.

Sepupu jauh dari Taehyung yang kali ini mampu membangunkan iblis dalam diri Taehyung. Kekuasaan membuatnya gelap mata. Serta rasa dendam.

Hinaan yang keluarganya terima dari keluarga Kim begitu membekas. Bagaimana dengan gampangnya mereka menyingkirkan nama ayahnya saat pembagian kekuasaan hanya karna ayahnya gagal dalam sebuah misi.

Ya begitulah drama dalam keluarga mafia. Sebuah misi yang membahayakan nyawa adalah sebuah ujian dalam menentukan kekuasaan. Kau lulus maka reward besar menantimu. Dan jika gagal maka sangat dipastikan namamu tak akan ada dalam daftar warisan.

THE BLIND LOVE {VKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang