Bab 13

1.2K 125 23
                                    

Berpikirlah percintaan dua anak adam ini berjalan mulus bagaikan jalan tol?! Tapi Tuhan tidak semudah itu memberikan kebahagiaan pada umatnya. Selalu ada rintangan saat menuju menara kebahagiaan bukan?!

Seperti malam biasanya. Transaksi ilegal mereka lakukan ditempat tersembunyi. Menunggu saat bulan berada dipuncak tingginya. Menunggu terlelapnya manusia pada umumnya.

Disinilah sekarang Taehyung, Yoongi dan Jimin berada. Dikawasan pergudangan gelap dekat pelabuhan. Seorang importir dari Meksiko ingin membeli narkoba dan senjata milik Taehyung. Tentu saja transaksi ini bernilai milyaran. Dan Taehyung tak akan melepaskan keuntungan besar ini.

Sayangnya Taehyung harus meninggalkan Jungkook sendiri di dalam mansionnya. Dan jelas selalu ada bodyguard yang selalu menjaga mansion Taehyung 24/7 fullday.

Keamanan tingkat tinggi dengan segala sudut terpasang CCTV kecuali kamar sang tuan mafia. Terhubung dengan beberapa komputer yang dipantau oleh Hoseok dan beberapa bawahannya.

Namun tak serta merta membuat hati Taehyung tenang. Mengingat musuhnya tentu bukan sembarang sampah yang mengganggu jalannya. Taehyung yakin ada otak licik dibalik semua kejadian.

"Kau sudah ketatkan penjagaan Hyung?" Taehyung kembali memastikan pada Yoongi yang bertugas menjadi orang kepercayaan Taehyung.

"Tenanglah Tae... Fokuskan pikiranmu malam ini pada pembelimu. Dia bersikeras wajib kau yang menemuinya. Jungkook akan aman dirumah." Yoongi menyesap rokok ditangannya sambil menunggu kliennya datang.

Bukan Jungkook namanya jika tak semaunya. Ucapan Taehyung untuk tidak meninggalkan mansion pun dia langgar. Bukan bermaksud membangkitkan iblis Taehyung. Tapi Jungkook hanya ingin pergi mengunjungi apartemen kecilnya. Mengambil beberapa barang yang masih tertinggal disana.

Apa kalian pikir tidak ada yang menjaga Jungkook?! Taehyung tidak semudah itu mempercayai orang. Soekjin dan Namjoon selalu ditugaskan untuk bersama Jungkook saat Taehyung tak disisinya.

Namun Jungkook biasa bebas tak ingin hidupnya seperti dalam sangkar emas. Dia ingin sendiri saat ingin sendiri. Dan tak mungkin pasangan Namjin berdebat apalagi mengurung Jungkook.

Bisa-bisa kepalanya yang akan meledak karna menyakiti kesayangan Taehyung. Tapi menuruti keinginan Jungkook pun bagai memakan buah simalakama.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Jalanan di daerah apartemen Jungkook masih terlihat cukup ramai. Sebelumnya Jungkook memohon pada Soekjin agar dibiarkan pergi sendiri tanpa penjagaan. Bodohnya Soekjin dengan gampang meng-iyakan permintaan konyol Jungkook. Siap-siap saja nyawanya diujung tanduk.

"Dimana Jungkook Hyung?" Sambungan telpon itu membuat sekujur tubuh Soekjin tiba-tiba bergetar. Oh ayolah sudah dipastikan Taehyung akan murka jika tau Soekjin membiarkan Jungkook keluar seorang diri.

"Eeee..a-adaa Tae! Dia sedang berada dikamar mandi." Kebohongan Soekjin mampu membawanya pada malaikat kematian.

"Baiklah Hyung. Pastikan dia tetap didalam mansion. Awasi jangan sampai lengah. Dalam waktu kurang dari tiga jam aku akan kembali." Taehyung mematikan sambungan telponnya. Menatap nanar kedepan dengan hisapan rokok dibibirnya.

Mati kau brengsek! Soekjin mengutuk dirinya sendiri.

Jungkook berjalan dengan santai menyusuri jalanan lenggang. Udara dingin membuatnya bergidik dalam pelukan jaket kulit milik pawangnya.

Tak membutuhkan waktu lama. Jungkook sudah memasuki area apartemen kecil miliknya. Namun seketika ingatannya kembali pada Mingyu. Sosok yang mungkin saat ini masih berlabel sahabat baginya. Mingyu selalu menunggu kedatangan Jungkook didepan tangga apartemen saat pulang kerja.

THE BLIND LOVE {VKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang