Bab 6

1.5K 177 39
                                    

Matanya terus mendelik merasakan rasa sakit di penghujung nyawanya. Terdengar sayup-sayup suara rengekan yang minta diampuni dosa-dosanya. Namun sayang tugas untuk memberikan pengampunan itu adalah tugas Tuhan. Dan yang pasti bukan Taehyung.

Rasanya semakin erat dan mencekat. Hingga mata yang mendelik sesaat lalu pun semakin gelap tertutup kabut kematian yang semakin dekat. Taehyung~ dengan tatapan iblisnya dalam hitungan detik sudah dipastikan akan menambah daftar list baru orang-orang yang mati di tangannya. Seakan nyawa orang hanyalah sebuah lelucon di mata Taehyung.

Tangannya mencengkeram kuat batang leher seorang dokter muda yang sudah bekerja di dalam organisasinya selama kurang lebih dua tahun. Seorang dokter yang beberapa saat lalu merawat Jungkook.

Wonwoo, dialah dokter itu. Dokter muda yang direkrut oleh kakek Taehyung langsung pada saat itu. Dan siapa sangka jika sang pengkhianat itu malah lahir dari kubu kakeknya sendiri.

Wonwoo terus meronta disisa-sisa kesadarannya. Berharap tuan iblisnya itu mau mendengarkan sedikit saja penjelasan, alasan atau apapun itu tentang kenapa dia bisa berkhianat.

Kisah yang sedang tertoreh saat ini tidaklah sesederhana itu, dimana Taehyung mengira Wonwoo membocorkan informasi itu pada Mingyu sebab mereka adalah sepasang kekasih. Tidak! ini tidak seperti itu! Bahkan Lucas pun tak tahu menahu tentang Mingyu yang ternyata punya pacar, dan pacarnya itu bekerja untuk Taehyung.

Intinya jangan terlalu cepat untuk mengambil asumsi.

Tapi sial! Taehyung tak sesabar itu hanya untuk mendengarkan pembelaan dokter pengkhianatnya itu.

Tubuh Wonwoo jatuh tergeletak di bawah kaki nya dengan mata yang membelalak mengerikan juga mulutnya yang menganga lebar. Pasti sakit rasanya dicekik hingga mati.

Apakah ada yang ingin merasakannya?!

Suasana semakin menjadi hening, padahal bukan hanya ada Taehyung dan Woonwoo di ruangan eksekusi itu. Tapi Yoongi, Seokjin, Namjoon dan Hoseok, semuanya juga ada disana. Dan jangan lupakan keberadaan dua anak magang Yeonjun dan Soobin.

Namun tak ada satupun orang di dalam sana yang berani mengajukan suaranya selain Wonwoo yang mengerang kesakitan. Bahkan Yeonjun dan Soobin pun sedang mencoba untuk tidak mengeluarkan suara nafasnya, meski tentu itu rasanya tidak mungkin. Tapi dasar Yeonjun sialan! Mati-matian menahan nafas, dia malah terkentut-kentut sebab melihat Wonwoo yang seperti orang sakaratul maut di tangan Taehyung.

"Bereskan sampah ini segera! Dan cepat temukan keberadaan pacar sialannya itu!" Tampaknya Taehyung masih belum puas setelah meremukkan batang leher milik pria yang kini sedang diseret oleh Yeonjun dan Soobin. Hingga tendangan keras pada perutnya pun mendarat mulus dengan bunyi BUGH sebagai salam penutup.

Yoongi berdehem tanda siap menjalankan perintah, melirik sekilas rekannya Hoseok yang langsung mendapatkan gesture hormat tanda siap bertempur. Sedangkan Seokjin dan Namjoon masih perang dingin. Seokjin masih pura-pura kesal sebab gara-gara hormon Namjoon nyawanya hampir melayang.

Ingat! Hanya pura-pura kesal!

Taehyung langsung pergi bergegas memasuki kamar utamanya, melepaskan semua pakaiannya dan melemparkannya pada keranjang pakaian khususnya. Tempat dimana Taehyung biasanya membuang pakaiannya setelah dia membunuh orang. Tak perduli sebersih dan semahal apapun pakaian itu, Taehyung tidak akan pernah memakainya lagi.

Suara gemericik air mulai menginvasi ruangan yang lembab itu. Ruangan dimana Taehyung mengguyur seluruh badannya dengan guyuran air shower. Tubuh atletisnya dibiarkan menjulang tunggi, tegap dan telanjang menghadap tembok dengan satu tangan yang bertumpu pada dinding dan satu tangannya lagi terus menyugar rambut basahnya juga sesekali wajahnya.

THE BLIND LOVE {VKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang