4 (Empat)

20 12 0
                                    

"Belajar yang rajin ya nak, jangan nakal, kalo mau nakal inget target kamu," ucap Samsul sembari menatap lekat mata sang putri.

"Iya pah, Alee janji nggak akan nakal, Alee bakal banggain papa sama mama," balas Alee sembari mengangkat sudut bibirnya.

Samsul mengelus puncak kepala Alee kemudian menciumnya, "Papa sayang Alee,"

Alee melingkarkan tangannya pada pinggang Samsul, "Alee juga sayang banget sama papa,"

"Ya udah sana masuk nanti telat," perintah Samsul.

Alee mencium punggung tangan pria itu, "Oke pah, Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumussalam sayang," balas Samsul sembari melambaikan tangannya.

Alee juga ikut melambaikan tangannya, "Dah pah, hati-hati ya pah di jalan, jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya,"

"Oke sayang," balas Samsul lalu masuk ke dalam mobil.

Samsul melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju kantornya, meninggalkan Alee yang masih berdiri menatap mobilnya yang semakin menjauh.

"Alee?" panggil Dareen dari arah belakang Alee.

Alee menoleh ke sumber suara, "Eh Dareen, ada apa?"

Dareen mensejajarkan langkahnya dengan langkah Alee, "Nggak ada apa-apa, baru datang?"

"Iya,"

"Ya udah yuk masuk bareng," ajak Dareen yang disetujui oleh anggukan kepala Alee.

Dari kejauhan terlihat Gea dan Zuri sedang memperhatikan Alee dan Dareen dengan penuh tanda tanya.

"Ih kok kak Dareen jalannya barengan gitu sama kak Alee?" ucap Gea dengan raut wajah kesal.

"Mungkin mereka pacaran," celetuk Zuri asal.

Gea menghentak-hentakkan kakinya geram, "Nggak mungkin!"

Zuri terkekeh, "Kok lo yang sewot? mau mereka pacaran atau nggak ya terserah mereka, lagian juga mereka udah kenal lama,"

"Tapi gue cemburu," balas Gea masih dengan raut wajah kesalnya.

"Kaya dia tau lu hidup aja pake segala cemburu, udah ayo masuk" ajak Zuri lalu melangkahkan kakinya berharap Gea mengikutinya.

Zuri membalikan badannya, "Eh ayo jalan, mau disana terus sampe istirahat?" tanya Zuri melihat Gea masih terdiam di tempatnya.

Gea menggelengkan kepalanya,"Nggak lah, makanya tungguin,"

"Cepat lah jalan," balas Zuri lalu kembali melanjutkan langkahnya yang diikuti Gea.
__

"Pak tolong buka gerbangnya pak, izinin saya masuk," pinta Albi memohon-mohon agar di bukakan gerbang kepada satpam sekolah.

"Ngga bisa! Kamu sudah telat 15 menit, kalau kamu ingin masuk silahkan tunggu jam istirahat," ucap Pak satpam kemudian pergi menuju posnya.

Menerima penolakan dari satpam yang menjaga gerbang, Albi hanya mampu mengangguk pasrah. Di hari pertama KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), ia malah telat dan harus menunggu di luar hingga jam pertama selesai. Tanpa sadar, ia mengulangi perbuatannya seperti saat SMP dulu meskipun dengan alasan yang berbeda.

Flashback On

Albi melihat sebuah mobil yang berjalan ke arahnya dengan kecepatan tinggi, sontak ia membelokkan motornya ke arah trotoar yang saat itu tidak ada pejalan kaki, alhasil Albi terjatuh dengan posisi badan terduduk dan kaki tertindih motor. Orang-orang di sekitar yang melihat hal tersebut dengan sigap membantu Albi mengangkat motornya dan mengangkat tubuh Albi agar bersandar di pohon.

My "A"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang