CH.1 Kaisar Mo ran

689 11 0
                                    

Mo Weiyu dan Mo ran orang yang sama.

Shizun : Sebutan untuk Master / guru / leader.

Shizun disini Chu wanning

__________________________________________________________________________

ketika Moran belum menjadi kaisar, selalu ada seseorang yang selalu memanggilnya dengan sebutan anjing.

Orang-orang dari kota asalnya selalu memanggilnya dengan sebutan yang berhubungan dengan anjing. Sepupunya memanggilnya pelayan anjing, dan neneknya yang paling baik memanggilnya anak seekor anjing.

Tentu saja ada beberapa deskripsi tentang anjing yang tidak terlalu buruk saat di dengar, contohnya seperti mereka yang pernah tidur dengannya. Mereka akan marah padanya karena merasa kakinya kuat sekali seperti anjing jantan, suara lembutnya mampu membuka hati seseorang, bahkan menjadi senjata saat menaklukkan seorang gadis.

Hanya dalam sekejap saja, mereka akan meyebarkannya kepada orang lain. Membuat semua orang di sekitarnya mengetahui. Jika dia Mo weiyu adalah seorang pemuda yang tampan yang memiliki "sesuatu" yang luar biasa. Mereka yang pernah "mencobanya" selalu merasa terpuaskan, dan mereka yang belum pernah "mencobanya" pasti akan terpengaruh oleh rumor yang beredar.

Bisa dikatakan jika apa yang dikatakan oleh orang-orang tersebut ada benarnya. Mo ran benar-benar seperti seekor anjing yang suka sekali menggelengkan kepala dan menggoyangkan ekornya. Sebuah gambaran penggambaran besar untuknya, yang tiba-tiba saja menghilang ketika dia jadi kaisar di dunia Kultivasi.

Suatu hari, salah seorang kultivator yang sedang mengembara memberinya seekor anak anjing.

Bulu anak anjing itu berwarna abu-abu putih, dengan tanda tiga api didahinya, lebih terlihat seperti serigala. Namun bisa dikatakan, kalau dia seperti buah melon raksasa. Meskipun tubuhnya gemuk dan bulat, namun dia terlihat begitu menggemaskan, berlarian tanpa henti di ruangan aula. Beberapa kali dia mecoba untuk naik ke atas tangga agar bisa melihat dengan jelas sosok yang duduk di singgasana. Namun karena kakinya terlalu pendek, maka dia selalu gagal.

Mo ran memandang bola bulu yang penuh semangat namun bodoh itu untuk sesaat, sebelum akhirnya tertawa. saat dia tertawa, dia berkata dalam hatinya "seekor anjing". Anak anjing itu kemudian menjadi besar, anjing besar itu kemudian menjadi anjing tua, dan anjing tua akhirnya meninggal.

Mo ran menutup matanya sejenak dan kemudia membukanya lagi. Mengingat semua kesenangan dan kebencian, kebangkitan dan kejatuhan. Tanpa terasa tiga puluh dua tahun hidupnya telah terlewati.

Dia mulai merasa lelah atas semuanya, dia juga merasa bosan dan kesepian. Beberapa tahun ini semakin sedikit orang yang masih di kenalnya, dan anjing tiga api kini telah kembali kepada penciptanya. Dia merasa mungkin sebentar lagi saatnya tiba, dia harus mengakhiri semuanya.

Mo ran mengambil sebutir anggur dari piring hidangan miliknya, perlahan dia mengupas kulit ungunya. Gerakannya terlihat santai dan seperti telah terbiasa, seperti pangeran Qiang yang melepaskan pakaian para wanita di kamarnya. Namun hal ini juga menunjukkan seakan seseorang mulai merasa bosan dengan semuanya. Anggur ditangannya terlihat sedikit bergetar, sari buahnya terlihat keluar, berwarna ungu muda. Pemadangan di tangannya itu terlihat seperti senja hari, seperti burung yang terbang menyambut senja, seperti bunga sakura di musim semi, dan seperti aliran darah.

Merasakan rasa manis dimulutnya, dia melihat jari-jarinya, dan dengan malas melihat ke arah atas. Dia berpikir, mungkin inilah saatnya. Saatnya dia harus pergi ke neraka.

Moran, atau sering di panggil dengan Weiyu, adalah raja pertama dalam dunia kultivasi. Sangatlah tidak mudah untuk mendapatkan posisinya ini. Karena bukan hanya harus memiliki kekuatan yang sangat hebat, namun juga harus memiliki sifat yang keras, sekeras batu.

ImmortalityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang