.
"Jantungku sudah menjadi tenang dan pikiranku telah berubah menjadi abu, namun siapa yang sangka jika cahaya musim semi bersinar melewati dinginnya malam. Apakah ini salah satu rasa kasihan surga pada sebatang rumput di tempat terpencil? Namun aku tetap merasa takut, karena di dunia ini tidak bisa di tebak dan penuh kesulitan."
Suara parau seorang wanita terdengar di telinganya, syair-syair puisi mengalir halus seperti mutiara dan batu giok. Namun semua hal itu membuat kepala Mo ran terasa sakit, urat diantara kedua alis matanya bergerak cepat.
"Mengapa berisik sekali! Dari mana datangnya hantu perempuan ini! Pelayan, cepat usir wanita ini ke dasar jurang!"
Hanya setelah Mo ran selesai berteriak, dia baru menyadari ada sesuatu yang ganjil.
Bukankah dia sudah mati?
Kebencian dan rasa dingin, rasa sakit dan kesepian, semuanya menusuk dadanya. Mata Mo ran langsung terbuka seketika. Semua yang terjadi sebelum kematiannya hancur seperti salju yang terbawa angin. Dia mendapati dirinya berbaring di tempat tidur, namun bukan tempat tidur miliknya di puncak Shiseng. Ada pahatan naga dan burung Phoenix di tempat tidur itu, aroma kayu yang tajam juga bisa tercium. Selimut tua berwarna merah muda dan ungu, dengan sulaman bebek Mandarin. Tempat tidur seperti ini hanya bisa di temui di rumah bordil.
" ... " Moran membeku.
Dia tahu di mana ini. Tempat ini adalah pusat hiburan di wilayah dekat puncak Shiseng. Yang dimaksud tempat hiburan di sini tidak lain adalah rumah bordil. Tempat di mana bisa datang dan pergi dengan mudah.
Mo ran memiliki sisi yang sangat buruk pada masa mudanya, menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat ini. Namun tempat ini sudah dijual dan dirubah menjadi toko minuman anggur ketika usianya sekitar dua puluh tahunan. Bagaimana mungkin dia kembali lagi ketempat ini setelah dia meninggal?
Mo ran memutar tubuhnya, sementara pikirannya mengembara entah kemana. Namun tanpa di sadarinya, kini dia berhadapan dengan seseorang yang sepertinya sedang tertidur pulas.
" ... "
Apa-apaan ini! Mengapa ada seseorang yang tidur di sebelahnya? Seorang pria dan telanjang bulat! Pria itu cukup menarik, wajahnya juga enak untuk dipandang, dan dia juga terlihat sedikit androgius.
Tidak ada ekspresi apapun di wajah Mo ran, namun di dalam hatinya kini di penuhi oleh kekalutan. Dia memandang wajah pria di sampingnya itu untuk sesaat dan tiba-tiba teringat sesuatu, bukankah pria ini adalah pasangan yang sangat di sayanginya ketika Mo ran masih muda. kalau tidak salah namanya adalah ... Rong san? atau mungkin Rong jiu?
Namun dia tidak peduli nama belakangnya adalah San atau Jiu. Yang menjadi masalah adalah pelacur ini menderita penyakit kelamin dan telah meninggal bertahun-tahun yang lalu, bahkan tulangnya pasti sudah hancur sekarang. Namun sekarang dia di sini, tertidur dengan lelap disampingnya. Leher dan pundaknya di penuhi oleh tanda kebiruan, bekas gigitan.
Wajah Mo ran terlihat muram, dia mengangkat selimut dan melihat ke dalam, " ... "
Pemuda bernama Rong, tidak tahu mana yang benar, San atau Jiu, namun mari kita sebut saja dia Rong jiu. Tubuh mungil Rong jiu di penuhi oleh bekas ikatan tali dan di paha mulusnya, masih ada tali berwarna merah yang terikat rapi di sana.
Mo ran mengelus dagunya "Menarik sekali ..."
Melihat ke arah ikatan yang terlihat rapi itu, benar-benar sebuah teknik tingkat tinggi, dan hal ini cukup familiar untuknya. Bukankah dia yang melakukan semua ini? Sebagai seorang kultivator dia pernah membaca mengenai konsep reinkarnasi. Dia curiga, jika entah bagaimana caranya, namun kini dia kembali ke masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortality
FantasyTerjemahan dari novel The Husky and His White Cat Shizun . Moran berpikir, mungkin menerima Chu wanning sebagai gurunya adalah sebuah kesalahan. Hal tersebut karena Shizun sangat mirip sekali dengan kucing, sedangkan dia seperti seekor anjing yang b...