CH.16 Yang mulia ini tercengang

26 2 1
                                    

.

Taxian-jun : Nama Mo ran sewaktu jadi kaisar

Gongzi : Tambahan panggilan untuk tuan muda dari keluarga kaya

.

Mo ran benar-benar tidak bisa disalahkan karena bersikap seperti binatang buas. Terjebak dalam ruangan sempit bersama seseorang yang pernah tidur bersamamu berkali-kali, tak peduli apakah itu tulus atau pura-pura, karena balas dendam atau suka, ketika menghirup aromanya... Pikiran siapapun akan goyah dalam situasi seperti itu.

Selain itu, Mo ran adalah orang yang terkutuk sejak awal.

Shi mei adalah cahaya bulannya. Mo ran tidak tega menyentuhnya, dia tidak bisa mengambil resiko untuk menghancurkannya. Tapi dia tidak memiliki keraguan untuk menghancurkan Chu wanning. Terhadap Chu wanning, dia tanpa bisa menahan diri untuk melampiaskan semua moralnya, hasrat liarnya, dan kebiadabannya yang mendalam.

Dia bisa menghancurkan orang ini menjadi debu, menjatuhkannya, mencabik-cabiknya, melakukan apapun kepadanya yang bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya untuk melakukan semua hal itu kepada Shi mei.

Dikehidupan sebelumnya, setiap kali dia melihat kepala Chu wanning mengadah keatas tertarik kebelakang, leher terbuka dan memperlihatkan tenggorokannya, Mo ran merasa seperti dia akan kehilangan dirinya sendiri dan berubah menjadi binatang yang haus darah, termakan oleh keinginannya untuk merobek tenggorokan Chu wanning, menghisap darahnya, dan meremukkan tulangnya.

Dia tidak perduli kepada Chu wanning, jadi dia tidak menahan diri untuk menyakitinya.

Pada akhirnya, tubuh Mo ran telah mengembangkan kebiasaan respon. Menghirup aroma Chu wanning saja akan menyalakan api diperutnya dan membuat hatinya menggelitik, membuatnya ingin mengikat Chu wanning ditempat tidur untuk bercinta.

Dalam keheningan didalam peti mati, detak jantung Mo ran yang hiruk pikuk terdengar. Dia tahu wajah Chu wanning ada didekatnya karena dia bisa merasakan nafasnya. Jika dia menyerang sambil mengigitnya sekarang, Chu wanning tidak akan bisa melarikan diri. Tetapi...

Lupakan.

Mo ran bersandar mundur menjauhkan diri dari Chu wanning, ini tidak mudah karena tidak banyak ruang tersisa dipeti mati.

Mo ran tertawa canggung,
"Maaf tentang itu Shizun. Tidak menyangka bahwa peti mati ini akan bergoyang!..."

Saat dia berbicara peti mati itu miring lagi, Mo ran berguling kepelukan Chu wanning sekali lagi.

Chu wanning tidak berkenan menanggapi.

Mo ran beringsut mundur untuk kedua kalinya, dan lagi-lagi peti mati itu terhuyung. Ini terulang berkali-kali.

Mo ran bergegas kembali mundur,
"Aku tidak percaya ini! Aku dikutuk atau bagaimana...?"

Anak emas dan gadis giok mungkin sedang mendaki lereng. Bagian dalam peti mati terlalu licin, dan tak lama kemudian, Mo ran sekali lagi berguling tak berdaya kearah Chu wanning.

Mo ran menggigit bibirnya dan memasang ekspresi menyedihkan,
"Shizun..."

Orang ini terlahir dengan penampilan menawan, jika dia bertekad, dia bisa menyembunyikan ekor serigalanya dan menampilkan tingkah laku anak anjing yang meyakinkan.

Chu wanning tidak mengatakan apapun.

Mo ran benar-benar tidak ingin berguling-guling lagi, jadi dia menyerah begitu saja.

"Aku benar-benar tidak melakukannya dengan sengaja"

Chu wanning, "..."

Mo ran lanjut berbicara dengan suara kecil,
"Luka dipunggungku sakit karena terus-terusan terbentur"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ImmortalityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang