PROLOG

49 12 15
                                    

Hai semuaa..
Jangan bosen-bosen baca "Ressilient" yaa
Tandain kalau typo
Selamat membaca, semoga sukaa

°°°

"Setiap manusia pasti memiliki porsi beban masalah masing-masing, tugas kita hanya menghadapinya dengan sabar."

°°°

     Ada suatu dilema tentang hujan di kota ini, sesuatu yang selalu membuatku merasa termenung. Mungkin karena setiap tetesnya mengingatkanku pada kebebasan dan air mata yang pernah jatuh, atau mungkin karena suara gemericiknya yang membisikkan kenangan-kenangan pahit yang telah lama ku kubur dalam-dalam.

     Namaku Cassia, Cassia Alora Lysandra. Gadis 17 tahun yang hidup di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, di sebuah rumah sederhana yang kudiami sendiri. Orang tuaku? Ah, mereka lebih sibuk dengan urusan mereka sendiri, terpisah oleh ego dan ambisi, meninggalkanku dalam kehancuran keluarga yang mereka ciptakan. Nenek, satu-satunya keluarga yang ku miliki, ternyata juga meninggalkanku sendiri.

     "Apa semua orang membenciku? Mengapa semua orang meninggalkanku? Apakah aku hanya beban bagi mereka? Jika aku hanyalah sebuah parasit yang mengganggu kehidupan mereka, lantas mengapa aku harus terlahir di dunia ini?"

Flashback On!

     Renald Dean Anggara, putra dari CEO terkenal di Asia. Menjadi putra tunggal dari seorang CEO terkenal tersebut mengharuskan Renald menjadi calon penerus pemimpin perusahaan besar milik papanya. Padahal menjadi CEO bukanlah keinginannya. Mimpinya yang menjadi seorang pilot membuat Renald harus menolak permintaan papanya tersebut. Namun papa Renald memberontak, karena hanya Renald lah satu-satunya pewaris perusahaan Anggara.

     Bukan hanya menjadi CEO, Renald juga dijodohkan dan dipaksa menikah dengan seorang perempuan cantik. Airin Cahya Rinanti, ia seorang dokter muda yang bekerja di RS Cakra Kencana. Perjodohan tersebut dikarenakan janji yang pernah mamanya berikan kepada orang tua Airin, karena Airin telah menyelamatkan nyawa suaminya, seorang ayah dari Renald.

     Renald menolak perempuan tersebut mentah-mentah. Wajar saja Renald tidak ingin di jodohkan, karena sudah ada perempuan lain yang telah lama mengisi hatinya. Renald tidak menyukai pengekangan, ia menginginkan kebebasan, tidak suka diatur, dan hanya ingin memilih jalannya sendiri.

     Namun tetap saja penolakan Renald tidak ada gunanya. Bagi kedua orang tua Renald, semua itu hanyalah hal yang sia-sia. Perjodohan tersebut akan tetap dilaksanakan.

     Beberapa waktu setelah perjodohan tersebut, akhirnya Renald menikah dengan Airin. Sebuah keterpaksaan yang membuatnya mau menikah dengan dokter muda tersebut. Entahlah hanya raut kesal dan malas yang ada dalam tatapan Renald saat itu, disaat yang lain tengah bahagia dengan pernikahan mereka berdua.

     Renald, yang pada dasarnya tidak mencintai Airin, hanya memandang Airin sebagai pemuas nafsu belaka. Selain itu, ia tetap menjalin hubungan dengan pacarnya yang lain. Selama bertahun-tahun, Airin sabar menghadapi sikap suaminya. Airin berharap bahwa ketika mereka dikaruniai anak, sikap Renald akan berubah dan ia akan berusaha mencintai Airin. Namun, harapan Airin ternyata salah besar. Renald tetap memilih untuk berpacaran dengan teman lamanya. Memang benar, pada dasarnya seorang pria hanya jatuh cinta sekali, selebihnya hanya melanjutkan hidup.

     Hari demi hari, tidak ada yang berubah dari sikap Renald, bahkan ia semakin menjadi-jadi dan menyepelekan keberadaan istrinya. Hingga pada suatu hari Airin memutuskan untuk mengajaknya berpisah dan memilih untuk hidup masing-masing karena rasa sabar Airin telah habis. Betapa terkejutnya Renald ketika Airin meminta cerai dengannya, namun hal itu yang telah lama Renald tunggu-tunggu, ya berpisah dengan Airin. Setidaknya Renald tidak perlu repot-repot menceraikan Airin, karena Airin sendiri yang meminta cerai darinya. Tanpa banyak bicara Renald menandatangani surat cerai yang di berikan Airin kepadanya. Betapa hancurnya hati Airin ketika Renald menandatangani surat cerai tersebut, ia berfikir jika Renald akan menolaknya. Namun ternyata dugaannya salah lagi. Betapa tidak berharganya Airin dimata suaminya.

RESSILIENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang